He he
Hai?
OMG finally I'm back!!!
Sumpah! Campur aduk nih!
Pertama aku ngerasa bersalah banget udah membengkalaikan semua work ku di wp dan sama sekali gak update lama banget.
Dan yang kedua, I'm happy to comeback. Karena memang belakangan ini aku sibukkkk banget dan baru sempet nulis beberapa kata lagi.
Sumpah guys... Aku minta maaf sama kalian semua yang udah selalu setia nunggu cerita ini update. Padahal aku yakin kalian udah males banget buat ngikutinnya karena memang udah lupa ama cerita ini.
Maaf ya??
Aku gak akan janjiin lagi sama sekali tentang kapan aku update. Karena.. memang beginilah aku yang sekarang. Super sibuk dan gak bisa bagi waktu sama sekali.
So..... Maaf :(
Udah.. kalian sekarang boleh baca. Semoga suka!
Dan..
Maaf pendek
He he
Fromzulfa with 💗
Sudah 5 hari setelah kejadian itu, Reyhan sama sekali tak melihat Reysa. Gadis itu bahkan tidak hadir pada saat tim putri Verment memiliki jadwal bertanding. Untungnya dewi keberuntungan masih berpihak kepada Verment karena walau tidak ada Reysa, Verment berhasil lolos ke babak final.
Hari ini adalah hari besar untuk Verment. Bukan hanya tim putri namun juga tim putra mampu lolos ke babak final dan keduanya akan berhadapan dengan musuh bebuyutan mereka yakni SMA Talenta.
Reyhan menatap ke arah ponselnya yang kini tengah menampilkan nama Reysa di layar. Reyhan sejak tadi berusaha untuk menghubungi gadis itu tapi hasilnya selalu sama, nomor Reysa tidak aktif. Reyhan tahu betul kejadian beberapa hari lalu itu membuat Reysa frustasi tapi Reyhan sangat ingin memarahi gadis itu karena membuat semua orang khawatir dengan cara menghilang tanpa kabar sedikitpun.
Bukan hanya karena hari ini akan dilaksanakan pertandingan final tapi juga karena Tara yang semakin merasa bersalah sehingga tubuhnya kembali drop dan hal itu membuat acara pernikahan yang akan dilaksanakan satu minggu lagi terancam batal.
Ya, Gibran dan Tara akan menikah minggu depan.
Semua panik. Bahkan Aldo sampai memerintahkan banyak orang untuk mencari putri nya tersebut. Reyhan? Dia hanya bisa diam dan berdoa semoga Reysa baik-baik saja. Walau sulit, Reyhan harus bisa membagi konsentrasinya pada saat ini. Final terakhir sebelum dirinya lulus dan meninggalkan sekolah yang menorehkan banyak cerita di hidupnya itu.
"Gue gak tau masalah lo sama Reysa, tapi kayanya ini nyangkut sama si Gibran juga, bener?" Tanya Lucas. Kini mereka tengah duduk tribun dekat pintu keluar bersama dengan tim basket Verment juga para penonton yang sudah siap untuk mendukung.
"Kalo menurut gue, dia pergi ke rumah Oma nya di Amrik."
Reyhan menggeleng "Gibran udah nanya dan ngecek sendiri kesana. Tapi dia gak ada." Jawab Reyhan putus asa.
Lucas mengangguk, "Emang kenapa Reysa bisa kabur gitu? Lo berdua beneran putus?"
Reyhan mengangguk. Dan hal itu membuat Lucas tersedak oleh minuman isotonik yang dia dapat dari loket karcis. "Kenapa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
2 REY
Teen Fiction"REY!!" Satu panggilan itu mampu membuat dua orang sekaligus berbalik sambil sama-sama berteriak, "APA?!" Semua berawal dari tiga huruf itu.