Reyhan menutup pintu kamarnya apartmentnya pelan. Dia merasa kacau sekarang.
Gosip,
Reysa,
Ayahnya.
Dengan kasar ia usap wajahnya lalu berjalan menuju tempat tidur dan membanting tubuhnya cukup keras keatas benda itu.
Reyhan menatap lampu yang ada di atasnya, terkadang dia berpikit lebih baik mati bersama Bundanya saat kejadian itu ketimbang harus mendapatkan kebencian dari sang Ayah.
Reysa,
Apa gadis itu baik-baik saja?
Selepas kejadian di atap, Reysa sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata pun sampai mereka berpisah di depan pintu apartment gadis itu.
"Kamu istirahat, kalo ada apa-apa panggil aku, ya?" Harusnya itu jadi bagiannya. Tapi Reysa malah mengatakan kata-kata itu sambil tersenyum menenangkan.
Yah, Reyhan akui kalau gadis itu memang berpengaruh besar untuknya.
Bagaimana tidak? Reyhan yang awalnya selalu enggan untuk berpikir positif, sekarang malah selalu melakukan hal tersebut.
Perlu contoh? Ya boleh, contohnya saat kejadian tadi pagi di kelas saat dirinya mengatakan 'semua akan baik baik saja' kepada Reysa. Padahal dia sendiri tak yakin akan hal itu.
Lalu, dia menangis di depan seorang wanita.
Sungguh bukan Reyhan.
Dia mengambil ponselnya. Dia membuka line dan langsung masuk ke grup 3 idiot.
Thoriq Azka : ada orang? Gue butuh pencerahan soal matem nih.. mentok.
Afdal Putra P : jangan ngebacot disini nyet. Ada yang lagi smedi.
Thoriq Azka : si Rey bukan lagi smedi tapi lagi berusaha bunuh diri.
Afdal Putra P : lo terlalu memperjelas.
Kayanya lo pada gak betah ya kalo gak ada gue?
Afdal Putra P : eh abang tukang galau dateng.
Thoriq Azka : eh abang tukang galau dateng. (2)
Tai emang lo pada.
Afdal Putra P : jangan ngambek dong bebeb Rey. Nanti bebeb Esa nya gak ada yang kasih 'cheer up'
Thoriq Azka : oh ngomong ngomong soal si cantik. Dia apa kabar?
Jadi lo pada lebih khawatir ama Esa?
Thoriq Azka : iya lah, ngapaing gue khawatir sama lo nyet?
Afdal Putra P : iya lah, ngapaing gue khawatir sama lo nyet?
Gue sc ke si Anggun, lo mati pedal.
Afdal Putra P : wah parah gak seru main adu adu :(
Thoriq Azka : apa yang di adu adu dal?
Iya lo mah ambigu.
Afdal Putra P : lo pada aja yang pikirannya omes.
Sorry. Gue masih bersih ya?
Thoriq Azka : tai anjir lo masih bersih. Ama si Rey udah segala dilakuin.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 REY
Teen Fiction"REY!!" Satu panggilan itu mampu membuat dua orang sekaligus berbalik sambil sama-sama berteriak, "APA?!" Semua berawal dari tiga huruf itu.