"Jadilah pacarku, Elwin!"
Lagi.
Aku menghembuskan napas dengan resah. Aku meletakkan cangkir berisi kopi yang baru saja ingin kuminum itu di atas meja lalu menolehkan kepalaku menatapnya, cewek yang barusan menembakku dengan enggan. Kulitnya berwarna kuning langsat, tingginya sekitar 160-an. Wajahnya lumayan lancip dengan mata yang sipit dan rambut yang lurus, kontras dengan Freya yang matanya bulat besar dan rambut yang bergelombang.
Freya...
Aku membisu cukup lama, sampai cewek yang menyatakan perasaannya padaku sepertinya sudah kehabisan kesabaran. "Hm.. jadi jawabannya.."
Aku menatapnya lagi sekilas lalu kembali meraih cangkir kopiku. "Maaf, aku tidak tertarik padamu," ucapku pelan kemudian meminum kopiku tanpa mempedulikannya lagi. Dari posisiku yang membelakanginya, aku tidak tahu bagaimana ekspresinya begitu mendengar jawabanku, tapi bisa kupastikan ia akan seperti perempuan lainnya, terkejut, kecewa, lalu dengan wajah berlinangan air mata melarikan diri. Dan langsung terbukti.
"Hei, dia nangis lho, Win."
Aku menyengir. Tuh kan, apa kataku?
Datang suara lain menyela, "Kau jahat betul, Win. Tuh cewek cakep banget!"
Kudongakkan kepalaku yang sempat tertunduk untuk melihat mereka dan tersenyum samar. Tanpa mengucapkan apa-apa aku kembali meneguk kopiku lagi.
Clyndie dan Jacky.
Sama seperti saat SMA, aku selalu menyendiri. Ke mana-mana sendirian dan tidak banyak berbicara dengan yang lainnya. Mereka berdua adalah teman pertamaku juga temanku satu-satunya. Awalnya aku berjumpa dengan Clyndie adalah di ruang kampus jurusan manajemen. Kami mengambil jurusan yang sama dan ia yang saat itu duduk tepat di sampingku menyapaku. Aku memang sempat grogi dan terbata-bata, tapi begitu mulai mengenal dirinya, aku jadi dekat dengannya. Jacky, dengan status sahabat lama juga tetangga Clyndie datang dan berteman denganku tak lama setelah itu. Maka dengan kehadiran mereka berdua, aku bisa melewati masa kuliah ini sampai saat ini tanpa selalu merasa kesepian.
Saat ini kami bertiga sedang berada di kantin kampus sambil menikmati minuman kami dan mendengar curhatan Jacky tentang bagaimana stresnya ia memilih jurusan arsitektur dengan dosen setengah waras. Aku dan Clyndie hanya duduk diam saja mendengar curhatannya, tapi belum juga curhatannya berjalan selama seperempat, cewek tadi yang datang menembakku, menyela curhatan Jacky. Dan sekarang, jadilah aku yang diinterogasi oleh kedua makhluk ini.
"Hei, Win, kenapa pula kamu tolak tuh cewek? Cakep lho, gak mirip cewek di sampingku ini," ulang Jacky sambil menunjuk-nunjuk Clyndie yang langsung dibalas olehnya dengan jitakan kuat. Jacky langsung meringis.
Aku menyeringai sebelah. "Please deh, Jac. Mau cewek itu cantik atau bukan, kalau aku tidak mengenalnya kan tetap saja percuma. Mending kutolak deh daripada mencoba bersosialisasi dengan orang asing, sebagai pacar lagi," jelasku sesuai dengan pemikiranku.
"Tapi setidaknya kamu jangan langsung menolaknya seperti itu dong," kali ini sambung Clyndie yang merasa keberatan juga padaku. "Kasihan kan dia? Kamu kan sudah menolak cintanya di hadapan banyak orang. Matanya merah banget lho."
Aku menggigit bibirku kesal. Kenapa sih mereka berdua begitu sukanya mencampuri urusanku? Tolong deh, ini pun bukan pertama kalinya aku menolak cewek. Banyak sekali yang ingin kuprotes, ingin kutanya pada mereka, tapi pada akhirnya yang mampu keluar dari mulutku hanyalah, "Itu bukan urusanku."
Mendengar jawabanku yang cuek-cuek bebek itu, Jacky hanya menghela napas setelahnya. Cukup lama kami bertiga duduk diam sampai mendadak Jacky membuka suara lagi. "Elwin, jujur padaku deh. Selama ini, sudah hampir berpuluh-puluhan perempuan datang menyatakan perasaannya padamu. Tapi tidak hanya menolak, kamu bahkan sepertinya tidak peduli pada mereka sama sekali. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
King's Obsession (Complete)
General Fiction(Belum Revisi) "Bangkrut? Hah, syukurin lo sudah jadi gembel." "Hey, kami sudah gak takut lagi sama lo, jadi jangan harap buat nge-bully kami lagi!" "Ops sorry, orang miskin yang gak selevel gak bisa masuk ke group kami." Pada hari yang tertakdirkan...