2-4. Bersatu Melawan Minerva

234 33 12
                                    

Malam harinya, Hongbin, Hyeri, dan Hyeah berjalan di koridor menuju ruang OSIS, mereka mempertanyakan alasan Hakyeon memanggil mereka, tapi Hyeah bilang mereka harus darang karena Hakyeon sudah menyelamatkan mereka.

"Cha Hakyeon, Hakyeon-ah. Apa kau disini?" tanya Hyri begitu mereka memasuki ruang OSIS dan melihat ruang OSIS yang kosong.

Blamm ...

Pintu ruang OSIS tertutup secara tiba-tiba. Lampu ruang OSIS juga mati, Hongbin, Hyeri, dan Hyeah mencoba membuka pintu tersebut dalam kegelapan, bahkan pintu ruang rekreasi juga dikunci. Sebuah lemari besi kemudian bergerak-gerak, lampu ruang OSIS yang menyala kemudian mati membuat suasana menjadi lebih menegangkan. Tapi kemudian dua buah lampu sorot menerangi lemari besi yang terbuka dan seseorang yang terjatuh dari sana. Itu Hakyeon dengan toa mobile merah mudanya.

"Membuat penampilan dramatis membuat mereka merasa menemukan penyelamat mereka. Bahkan orang bodoh pun bisa terlihat seperti pahlawan," ucap Kyungri lewat earphonenya.

Jaehwan kemudian membuka kunci pintu ruang OSIS dari luar dan memasuki ruangan itu sambi meminta maaf.

"Karena aku akan berbicara dengan kalian sepertinya aku tidak membutuhkan ini, iya kan?" Hakyeon kemudian meletakkan toa mobile itu di meja.

"Sekarang, tatap mata mereka dan sebutkan nama mereka," ucap Kyungri lagi sambil memonitor Hakyeon dari rumahnya.

"Lee Jaehwan-ssi," Hakyeon menatap mata Jaehwan dan beralih pada orang di sebelah Jaehwan.

"Lee Hongbin-ssi,"

"Lee Hyeri-ssi,"

"Kim Hyeah-ssi,"

Kyungri kemudian menyuruh Hakyeon membeberkan seberapa tahu Hakyeon tentang mereka, gunakan kata-katanya sendiri karena Hakyeon yang lebih mengenal mereka dan mengerti perasaan mereka.

"Aku tadi bersembunyi di lemari ini, dan lemari ini penu dengan barang yang paling berharga untuk kalian kan?

"Jaehwan-ah, kau ingin menjadi tim paduan suara kan? Kau juga berlatih terompet untuk melatih pernafasanmu kan?" ucap Hakyeon sambil menaruh terompet Jaehwan di meja.

"Hongbin-ah, Hyeri-ya ... kalian berlatih setiap pulang sekolah di toko Hyeri kan? Hongbin akan menjadi modelnya dan Hyeri yang akan menggambar Hongbin. Karena Hyeri ingin menjadi komikus sedangkan Hongbin ingin menjadi model, kalian saling mendukung satu sama lain," begitu pula dengan foto dan gambar yang menjadi harta karun bagi Hongbin dan Hyeri.

"Jangan sentuh ... jangan pernah menyentuh barang ini lagi," ucap Hyeri.

"Kami sengaja menaruhnya disana supaya Minerva tidak mengetahuinya, karena kalau mereka tahu ...,"

"Kalian pasti diejek kan?" ucapan Hakyeon itu memotong ucapan Hongbin, "Tidak hanya diejek,, mereka juga akan mengambil barang yang sudah kalian anggap seperti harta karun kalian kan?"

"Aku mengerti hal tersebut. Ketua macam apa aku ini yang sampai sekarang ini tidak terlalu mengenal kalian. Aku pikir kalian mengkhianatiku karena perintah Minerva. Tapi aku salah, kalian mengkhianatiku karena kalian punya hal yang harus kalian lindungi, seperti Hyeah yang melindungi keluarganya."

Hyeah yang semula menunduk kini meluruskan pandangannya pada Hakyeon, "Dan hal itu yang membuatku ingin mengenal kalian lebih baik lagi."

Hakyeon kemudian mengatakan kalau ia menyesal tidak mengenal mereka dengan baik sehingga ia tidak tahu kalau mereka berusaha keras untuk melindungi hal yang paling berharga untuk mereka. Mereka putus asa dalam merasakan kebahagiaan dengan hal yang paling berharga untuk mereka dan terus berada di tempat dimana mereka berada untuk melindungi hal itu, mereka hanya bisa patuh dalam keheningan, mengatakan hal yang sama untuk meyakinkan diri.

"Tidak ada yang bisa kulakukan, tidak ada yang bisa kulakukan. Kalian mengatakan itu untuk meyakinkan diri kalian, aku juga mengatakan hal yang sama. Tapi ... aku tidak ingin mengatakan hal itu, dan aku juga tidak mau kalian mengatakan hal itu," ucap Hakyeon.

Kyungri yang memonitor hal itu dari rumahnya hanya bisa tersenyum mendengar kata-kata Hakyeon dan pipi Hyeah yang sudah basah karena air matanya. Hakyeon sendiri kemudian mendatangi Hyeah yang sedari tadi terdiam dan menangis dalam diam.

"Jika seseorang menangis, aku akan berada di sisinya. Jika seseorang menderita aku akan memegang tangannya," ucap Hakyeon sambil memegang tangan Hyeah.

"Dan juga, kita lemah jika sendirian. Bisakah kita saling memegang tangan satu sama lain dan menguatkan diri kita?"

"Mimpi kecil kita, jika kita mewujudkannya bersama maka tidak akan mustahil untuk jadi kenyataan." Hakyeon kemudian mengambil bendera dengan lambang OSIS SMA Dong Ah.

"Bagaimana? Apa kalian ingin beersama-sama mewujudkan mimpi kecil kita dan melawan ketidak adilan di sekola ini? Mari kita bersama-sama mengambil hak kita di sekolah ini, mari kita bersama-sama mengambil kebebasan kita di sekolah ini," ucap Hakyeon.

Satu persatu pengurus OSIS itu mendatangi Hakyeon dan memegang bendera itu. Tanda kalau mereka ikut bersama Hakyeon untuk mengambil hak dan kebebasan yang seharusnya mereka dapatkan di sekolah itu.

"Tapi ... bagaimana kita akan melakukannya?" tanya Hongbin secara tiba-tiba.

Hakyeon terdiam, tadi Kyungri tidak menjawab saat Hakyeon bertanya hal yang sama.

"Saku jasmu. Bodoh!" ucap Kyungri melalui earphonenya. Hakyeon merogoh sakunya dan menemukan sebuah pisau. Setelah berpikir sejenak, Hakyeon memutuskan kalau mereka akan memulainya dengan pisau itu.

Keesokan harinya saat istirahat, lima pengurus OSIS itu berjalan bersama menuju kantin dan berhenti di tempat pemesanan steak ketika mereka ingin memesan, keenam anggota Minerva mendatangi mereka dan menanyakan maksud mereka berdiri di tempat itu.

"Maaf, tapi kami sudah mengantri lebih dulu, kalau kalian ingin juga harap mengantri," ucap Hakyeon pada keenam anggota Minerva.

Mereka berlima kemudian memesan masing-masing satu kecuali Hakyeon yang memesan dua.

"Aku lupa aku belum makan apapun sejak kemarin, jadi aku memesan dua," ucap Hakyeon kemudian kelima pengurus OSIS itu menikmati steak yang mereka pesan.

Melihat hal tersebut, semua anggota Minerva menjadi kesal dan pergi dari kantin dengan anggapan, kalau perang antara Minerva dan OSIS baru saja dimulai.

~ To Be Continued ~

A/n: Selesaiiii inilah chappter dua sesungguhnyaa. Perang antara Minerva sama OSIS baru dimulai get readyyy

See You

Beautiful Healer

06-06-2016

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang