3-2. Menjadi Populer!

187 27 9
                                    

Besoknya ia berdiri di depan pintu ruang OSIS ada sedikit keraguan untuk memasuki ruangan itu. Beberapa kali ia memegang kenop pintu tersebut bermaksud untuk membukanya tapi tidak jadi. Kemudian pintunya terbuka. Jiho yang membukanya, melihat Hakyeon di depan pintu Jiho bertanya apa yang Hakyeon lakukan di depan pintu seperti tadi, kemudian Hakyeon menjawab ia ingin mengambil kotak saran tersebut. Jiho kemudian menyuruhnya mengambilnya sendiri karena ia harus latihan di gedung olahraga SMA tersebut. Hakyeon kemudian masuk dan menemukan kotak sarannya tidak berbentuk lagi dan juga secarik kertas di dalamnya.

‘Aku ingin berolahraga dengan serius’ begitu isi kertas yang ada di kotak saran tersebut. Hakyeon kemudian meyakini kalau itu adalah saran yang ditulis anggota klub kecil. Ia pun segera pergi ke gedung olahraga Dong Ah dan melihat kegiatan disana. Baru saja Hakyeon membuka pintu gedung tersebut, suara teriakan siswa perempuan terdengar, siapa lagi kalau bukan penggemar dari anggota Minerva.

“Ternyata mereka punya penggemar juga ya?” batin Hakyeon.

Hakyeon kemudian melihat anggota klub basket tengah beristirahat di kursinya dan dikerumuni penggemarnya.
“Seragam basket yang keren itu dan kursinya mereka membelinya menggunakan dana klub OSIS,” ucap Hongbin dari belakang Hakyeon.

Hakyeon menoleh, Hongbin kini di sebelahnya membawa kotak berisi bola basket. “Tapi kelihatannya, mereka tidak sungguh berlatih.”

“Lalu, yang dilakukan Jiho dan klub kendonya?” tanya Hakyeon ketika melihat klub kendo sedang mengepel lantai gedung olahraga itu.

“Sudah kubilang kan? Supaya mereka bisa berlatih mereka harus berbaik hati dengan klub populer? Ya seperti ini contohnya,” ucap Hongbin.

Taekwoon kemudian mendatangi Hakyeon dan Hongbin, “Apa yang kau lakukan disini ketua OSIS?”

“Aku ... harus memastikan kalau dana klub digunakan dengan baik. Aku harus memastikan kalau klub berlatih dengan sungguh-sungguh,” balas Hakyeon.

“Sungguh-sungguh? Kegiatan klub ini hanya sampingan.”

“Sampingan?” tanya Hakyeon.

“Klub sekolah kita tidak bisa masuk kompetisi nasional, jadi untuk apa berlatih dengan sungguh-sungguh? Buktinya itu mereka.” Taekwoon mengalihkan pandangannya kepada Jiho dan klubnya, Hakyeon dan Hongbin juga ikut mengalihkan pandangannya.

“Apapun yang mereka lakukan mereka tidak akan bersaing bahkan untuk tingkat sekolah. Orang yang tidak berharga harus melakukan tugas yang tidak berharga. Itu hukumnya.”

Taekwoon kembali ke tempatnya semula dan Hakyeon hanya melihat ketiga anggota Minerva itu mendapatkan beberapa hadiah dari penggemar mereka. “Mereka benar-benar punya penggemar ya?” batin Hakyeon lagi.

“Beruntungnya mereka,” ucap Jiho pelan tapi masih bisa di dengar oleh Hakyeon.

Setelah semua kegiatan klub selesai, Hakyeon dan pengurus OSIS lainnya mendatangi Jiho di kelasnya. Jiho kemudian bertanya untuk apa kelima pengurus OSIS ini mendatangi dirinya. Hakyeon kemudian mengambil secarik kertas di saku jasnya.

“Kau yang memasukkan kertas ini ke kotak saran itu kan?” tanya Hakyeon.

Jiho melirik kertas yang ditunjukkan Hakyeon, “Tidak, untuk apa aku memasukkan kertas itu ke kotak saran?”

“Kupikir kau ingin berlatih dengan sungguh-sungguh kan dengan klub kendomu?” tanya Hakyeon lagi.

“Tidak juga, aku melakukan kegiatan klub hanya sebagai sampingan. Apa yang Minerva katakan itu benar.”

“Benar?”

“Tidak ada gunanya berusaha dengan keras, itu yang mereka katakan.”

“Tapi menurutku orang yang berusaha itu keren kok.”

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang