2-2. Pengkhianatan Pengurus OSIS

224 33 4
                                    

"Alih-alih membuat mereka menjadi pasukanmu, mereka malah menyerangmu?" komentar Kyungri begitu Hakyeon selesai menceritakan kejadian yang baru saja ia alami.

Hakyeon menggangguk dan Kyungri tertawa sangat puas mendengar hal tersebut. Hakyeon protes kenapa Kyungri lebih memilih tertawa seolah sangat senang jika ia diturunkan dari posisi ketua OSIS.

"Itu berita terbaik yang pernah kudengar darimu," ucap Kyungri.

"Apanya yang terbaik? Karena aku menghilangkan uang mereka? Atau karena aku menyebabkan masalah untuk ..."

"Kau yang menyebabkan masalah atau orang lain yang menyebabkan masalah untukmu," tanya Kyungri memotong ucapan Hakyeon.

"Apa?"

"Daripada radius lima meter, radius lima sentimeter pun kau tidak bisa melihatnya," ucap Kyungri.

Hakyeon mengartikan ucapan Kyungri secara harfiah dan mulai mengukur lima sentimeter dari matanya yang tentu saja dihadiahi kata 'BODOH' dari Kyungri.

"Bukan itu maksudnya, jika hilangnya di sekolah bukan berarti itu semua kesalahanmu. Walaupun kau memang bodoh sih. Saat terjadi kejadian pencurian, yang pertama kali dicurigai polisi bukanlah orang yang terlihat mencurigakan melainkan orang terdekat korban."

"Apa?"

"Pokoknya untuk mencari ceknya, carilah dalam radius lima sentimeter di depanmu," ucap Kyungri sambil mengeluarkan cambuk kuda yang ia miliki.

Hakyeon mengeluh sedikit lalu keluar dari rumah Hakyeon dan berjalan pulang sambil memikirkan arti lima sentimeter yang Kyungri maksud. Bahkan ketika di sekolah keesokan harinya pun ia masih memikirkan hal itu.

"Hey ... ketua OSIS, bagaimana dengan busnya?" ucap seorang siswa di kelas Hakyeon yang membuyarkan pikiran Hakyeon tentang lima senti meter itu.

"Apa dia akan dipecat? Ceknya juga belum ketemu," ucap siswa lainnya.

Hakyeon kemudian melirik ke arah jendela dan melihat Hongbin sedang memperhatikannya. Sadar akan lirikan Hakyeon, Hongbin berlari menjauh dan membuat Hakyeon mengejarnya. Tapi ia malah melihat Hyeri yang sedang menggenggam paperbag berwarna coklat. Tanpa Hyeri sadari, Hakyeon mengikutinya hingga ruang OSIS. Hakyeon mengintip dari jendelanya dan melihat Hyeri memasukkan paperbag itu kedalam lemari besi yang ada di ruangan itu.

Hyeri kemudian beranjak dan membuat Hakyeon segera bersembunyi. Sepeninggal Hyeri dari ruang OSIS, Hakyeon memasuki ruang OSIS tersebut dan mencari paperbag yang tadi Hyeri bawa. Hakyeon membuka paperbag tersebut dan ternyata isinya adalah manga.

"Eh? Benar-benar pecinta manga," ucap Hakyeon, ia jadi merasai telah dibodohi.

Tapi kemudian Hakyeon segera memasukkan manga dan juga paperbagnya ke dalam lemari besi lalu bersembunyi begitu mendengar langkah kaki seseorang. Itu Hyeah, ia mengambil paperbag yang tadi dan mengambil amplop yang terselip diantara halaman-halaman manga tersebut dan keluar dari ruang OSIS. Hakyeon kemudian mengekori Hyeah tanpa sepengetahuan gadis itu dan Hyeah membawa Hakyeon ke belakang sekolah.

"Kau terlambat Kim Hyeah," ucap seseorang yang paling tinggi diantara enam orang yang menemui Hyeah.

"Minerva?" gumam Hakyeon.

Hakyeon terus mengintip pertemuan antara enam orang anggota Minerva dan Hyeah. Hyeah menyerahkan amplop yang ia ambil tadi dan memberikannya pada mereka. Taekwoon yang mengambil amplop tersebut dan mengecek isi dari amplop tersebut. Benar saja itu adalah cek yang kemarin hilang.

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang