1-2. Gadis Berkursi Roda

422 37 4
                                    

Kunci pintu itu kemudian terbuka, hanya kuncinya bukan pintunya. Hakyeon sendiri yang membuka pintunya setelah ia mendengar seseorang membuka kuncinya. Tidak ada siapa-siapa di depan pintu itu, tapi Hakyeon bisa melihat seseorang berkursi roda dengan kuncir kudanya berbelok arah dan masuk ke panti tersebut. Ia pikir itu adalah satu diantara penghuni panti yang mendengarkan suara tendangannya, tapi setelah dipikir lagi ia jadi ingat gosip yang dibicarakan anggota Minerva tadi.

"Cha Hakyeon." Tepukan di bahu Hakyeon membuat jantungnya hampir lepas. Itu Jaehwan yang ingin membuang sampah.

Melihat Jaehwan, Hakyeon jadi mulai bertanya tentang gosip itu. Jaehwan hanya menjawab persis seperti yang anggota Minerva bicarakan, gadis itu sering kali terlihat di belakang sekolah. Tidak ada satupun yang mengenal gadis itu, atas desakan dari Minerva dan siswa lain, ketua OSIS sebelumnya mencoba untuk berbicara pada gadis itu. Mereka sering bertemu dan berbincang dan berakhir pada surat pengunduran diri si ketua OSIS baik dari jabatannya ataupun dari sekolah.

"Ya ... Lee Jaehwan," satu anggota Minerva dengan rambut biru mencoloknya-Wonshik-- memanggil Jaehwan yang tengah bercerita tentang gadis yang ditanyakan oleh Hakyeon. Jaehwan langsung menghampiri Wonshik dan mengikutinya, sedangkan Hakyeon hanya bisa menghela nafasnya sambil menggerutukan Minerva.

Besoknya, semua pengurus OSIS minus Hakyeon dan Jaehwan berkumpul di depan ruang OSIS yang ada tepat di samping ruang rekreasi. Hongbin, Hyeri, dan Hyeah mencoba menguping pembicaraan Jaehwan dan wakil kepsek di dalam ruang OSIS sebelum Hakyeon datang dan membuat mereka berhenti menguping.

Hakyeon yang baru keluar dari kelasnya setelah menjalankan tugas piket datang dan bertanya pada Hongbin kenapa mereka bertiga berusaha menguping ke ruang OSIS. Hongbin menjawab kalau di dalam ada wakil kepsek dan Jaehwan yang sedang bicara entah membicarakan apa, tapi sepertinya menyangkut acara kerja bakti kemarin, dan tepat setelah itu wakil kepsek keluar dari ruang OSIS, dan mereka berempat langsung menghampiri Jaehwan dan menghujani Jaehwan dengan berbagai macam pertanyaan.

Jaehwan hanya menjawab kalau wakil kepsek menasihatinya tentang insiden di panti kemarin. Jaehwan juga bilang kalau wakil kepsek mengatakan sekolah sudah meminta maaf kepada pihak panti dan menyuruh Jaehwan untuk tidak khawatir. Tentu saja maksud untuk tidak khawatir disini adalah menulis surat pengunduran diri dan mengundurkan dirinya dari jabatan wakil ketua OSIS dan sekolah.

"Memangnya kemarin ada insiden apa?" tanya Hakyeon.

"Heh? Kau tidak tahu? Kemarin ..." Hyeah mencoba melirik sekitar memastikan kalau tidak ada siapapun di sekitar mereka.

"Wonshik memecahkan vas mahal yang ada di panti itu, tapi sekolah bilang kalau mereka tidak bisa menyalahkan Wonshik karena dia merupakan anggota Minerva. Akhirnya sekolah melampiaskannya pada Jaehwan," sambungnya.

"Dan kau tidak menolaknya, Jaehwan-ah?" tanya Hakyeon.

Jaehwan mengendikkan bahunya, "Mau bagaimana lagi, aku juga adalah murid proyek penerimaan khusus. Lagipula sudah jadi peraturan tidak tertulis kalau setiap ucapan Minerva adalah kebenaran, dan keinginan mereka adalah perintah."

Jaehwan kemudian pergi dari ruang OSIS itu dan pergi menuju ruang kepsek. Empat orang yang namanya berawalan H itu hanya duduk termenung di kursinya masing-masing. Terutama Hakyeon yang merasa kesal. Hakyeon tahu kalau orang tua anggota Minerva lah yang membiayai seluruh kegiatan di sekolah itu. Bahkan Hakyeon bisa merasakan sekolah tanpa membayar sepeser pun karena dana yang diberikan oleh orang tua Minerva, tapi haruskah sampai mengorbankan siswa proyek penerimaan khusus jika anggota Minerva itu melakukan kesalahan?

Akhirnya rapat OSIS yang harusnya mereka laksanakan itu gagal karena suasana yang tercipta di ruang OSIS sangat suram dengan ketidak adaannya Lee Jaehwan. Hakyeon berjalan sendiri menuju rumahnya. Bus sekolah terakhir yang akan mengantarnya menuju halte dekat rumahnya sudah berangkat satu jam yang lalu, tidak ada cara lain selain berjalan. Ia kemudian melihat Jaehwan yang juga berjalan pulang sambil membawa beberapa lembar kertas.

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang