10-1

167 24 2
                                    

"Bajak sekolah ini."

Setelah mendengar kata-kata itu Hakyeon pingsan di panggung dan membuat semua anggota OSIS dan Minerva mengantarnya ke UKS. Sedangkan sekarang, Kepala Sekolah dihujani banyak pertanyaan dari wartawan. Tapi dirinya tidak memerdulikan itu dan langsung masuk ke mobilnya.

Wakil Kepala Sekolah kemudian mengatakan kalau Kepala Sekolah akan mengadakan konferensi pers untuk membahas tentang hal yang baru saja terjadi. Dan mobil kepala sekolah pergi diikuti dengan para wartawan.

Hakyeon kemudian membuka matanya setelah beberapa menit dibawa ke UKS. Ia melihat pengurus OSISnya dan Minerva menungguinya di ruangan itu.

"Gadis itu. Kemana Kyungri pergi?" tanya Hakyeon.

Heera menggeleng, "Entahlah, dia tiba-tiba pergi."

"Aku jadi penasaran, apa sih isi kepalanya?" keluh Wonshik.

Hakyeon kemudian turun dari ranjang UKS dan mengambil earphone, dasi, serta buku harian Kyungri dan berlari ke luar UKS. Tentu saja pengurus OSISnya dan juga Minerva mengikutinya karena takut terjadi sesuatu pada Hakyeon.

Hakyeon berlari ke depan sekolah, tapi ternyata di sana sudah ada banyak wartawan yang meminta penjelasan darinya. Karena itu ia memutar arah dan berlari ke pintu samping sekolah untuk bisa pergi ke rumah Kyungri.

Begitu sampai di rumah gadis itu, Hakyeon segera menghampiri Kyungri yang sudah duduk menunggunya di balik mejanya.

"Kau baru datang? Aku sudah menunggumu dari tadi dan kau membawa pasukanmu?" ucap Kyungri begitu melihat Hakyeon bersama OSIS dan Minerva.

"Apa maksud dari semua ini? Ini hanya ulah isengmu seperti biasa kan? Iya kan?" tanya Hakyeon.

Kyungri terkekeh mendengar pertanyaan Hakyeon, "Kau masih percaya padaku? Sampai dunia berakhir sepertinya kau akan tetap bodoh seperti ini ya."

"Ini semua bohong kan? Biasanya di akhir serangan kamu kan-"

"Aku hanya ingin memanfaatkan dirimu dan orang bodoh seperti kalian untuk menyelesaikan hal yang aku ingin. Selama lima tahun aku berusaha untuk mengubur nenek sihir itu dan menghancurkan sekolah itu. Aku sudah mempengaruhi semua ketua OSIS yang menjabat setiap tahunnya. Dan kau adalah satu dari mereka," ucap Kyungri.

"Bedanya, kali ini aku berhasil. Dan aku sangat tahu cara untuk menjebakmu, karena itu aku berhasil," sambungnya.

Mendengar itu, Taekwoon hampir ingin melabrak Kyungri tapi ditahan oleh Hakyeon. Ia meminta privasi bersama Kyungri pada OSIS dan Minervanya. Dengan berat hati OSIS dan Minerva itu pun keluar dari rumah Kyungri.

"Awalnya aku tidak percaya pada ucapanmu kalau kita bisa mengubah sekolah. Tapi ternyata semua yang kau katakan memang benar. Kau memang selalu membicarakan hal yang tidak kumengerti tapi sebenarnya kau mengatakan itu supaya aku berpikir," ucap Hakyeon.

"Sayangnya itu semua hanya acting. Semua ini bukan karena kebetulan aku bertemu denganmu. Ini semua karena aku sudah merencanakan semua hal untuk menghancurkan sekolah bodoh itu. Kan aku sudah pernah bilang, membajak sekolah beserta isinya itu rencana utamanya. Kau menaiki tangga satu persatu dan menduduki posisi teratas, dengan akhir yang menyentuh kau membuat satu sekolah menuntut keadilan si nenek sihir itu," balas Kyungri santai.

"Nasib si nenek sihir itu sudah tamat, karena itulah aku mengucapkan banyak terima kasih padamu," sambungnya.

"Jadi semua ini hanya untuk balas dendammu? Lalu aku? Selama ini kau menganggapku mainan?" tanya Hakyeon.

"Bukankah aku sudah pernah bilang padamu? Daripada mengkhawatirkan diriku, lebih baik khawatirkan dirimu sendiri. Sekolah itu akan mengalami masa kritis. Itu yang harusnya kau pikirkan sekarang," ucap Kyungri.

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang