6-2 Minerva

188 27 16
                                    

Sementara itu Sanghyuk, Wonshik, Nayeon, dan Taekwoon saat ini berkumpul di apartemen Taekwoon. Sanghyuk sibuk dengan bukunya, Wonshik sibuk dengan bola basketnya, Nayeon dengan handphonenya dan juga Taekwoon yang sibuk dengan bantal yang kapan saja bisa melayang itu.

Taekwoon benar-benar tidak habis pikir kenapa orang tuanya ikut campur dengan masalah ini. Sejak awal ia sudah bilang ingin hidup mandiri dan bebas, tapi pada akhirnya orang tuanya ikut campur dengan masalah sekolahnya.

Ting Tong ...
Sanghyuk yang kebetulan paling dekat dengan pintu, melihat lewat intercom siapa yang menekan bel apartemen itu.

"Taekwoonie hyung. Sepertinya kau kedatangan tamu," ucap Sanghyuk. Sanghyuk kemudian membuka pintunya dan membiarkan mereka masuk.

"Kau itu bodoh ya? Untuk apa bawa-bawa petisi kesini," ucap Wonshik.

"Yang meminta penghapusan program penerimaan khusus adalah dewan PTA yang tidak lain adalah orang tua kalian. Kami yakin yang bisa menghentikan ini semua hanya kalian," ucap Hakyeon.

"Kalian sendiri kan yang buat masalah? Untuk apa minta bantuan dengan kami?" balas Sanghyuk.

"Anak khusus ya anak khusus, harusnya kalian sejak awal tahu diri," ucap Taekwoon.

"Kita itu hidup di dunia yang terdiri dari 'si kaya' dan 'si miskin' dan perbedaan itu selalu ada," sambungnya.

Hakyeon kemudian bertanya kenapa Minerva selalu berbuat semena-mena pada siswa penerimaan khusus. Bukankah semua akan jauh lebih baik kalau Minerva tidak melakukan hal seperti itu.

"Aku memang sudah menduga kalau kalian akan menyingkirkan kami, tapi yang tak kupikirkan adalah kalian setuju menyingkirkan kami menggunakan kekuatan orang tua kalian, dan kupikir itu sungguh menjijikkan," ucap Hakyeon.

"Tapi aku bahkan tidak punya pilihan lain. Yang bisa menghentikan penghapusan program itu hanya kalian. Anak-anak dari dewan PTA, karena itu aku mohon kepada kalian untuk membantu kami," sambungnya seraya membungkukkan badannya hingga sembilan puluh derajat yang juga diikuti oleh anggota OSIS lainnya.

"Baiklah kami akan melakukan yang kami bisa," ucap Taekwoon yang membuat satu ruangan itu membulatkan matanya si ketua Minerva Jung Taekwoon ingin membantu orang lain?.

"Tapi ... kalian harus berlutut dulu," sambungnya.

Seperti yang diduga Taekwoon tidak akan memberi bantuan secara cuma-cuma. Karena mereka tidak punya pilihan lain Hakyeon yang pertama kali berlutut pada Taekwoon, diikuti dengan pengurus OSISnya.

Esoknya Wonshik, Sanghyuk, dan Taekwoon menemui wakil kepala sekolah. Tentu saja tujuannya untuk meminta pembatalan penghapusan program itu, tapi seperti yang semua tahu kalau keputusannya ada di dewan PTA yang tidak lain tidak bukan adalah orang tua mereka sendiri.

"Daripada kalian menekanku seperti ini, lebih baik kalian minta langsung ke orang tua kalian kan?" ucap wakil kepala sekolah.

"Itu karena orang tua kami bilang, kami boleh menggunakan kalian para guru kapanpun kami mau," jawab Wonshik.

"Walaupun harusnya kalian kami gunakan untuk mengusir anak-anak khusus itu sih," sambung Sanghyuk.

"Lagipula ini semua hanya permainan. Kami menekan anak-anak khusus itu karena bosan, kalau mereka dikeluarkan siapa yang harus kami tekan? Apa kalian para guru siap dengan itu?" tanya Taekwoon.

"Lagipula para guru juga tidak melakukan tugasnya dengan baik kan?" ucap Sanghyuk.

"Jangan sibukkan diri kalian dengan hal seperti ini guru yang tidak berkompeten bisa dipecat.Yang orang tua kalian inginkan untuk kalian adalah kalian mendapat ijazah dan lulus dari sekolah bergengsi yang bisa menerangi masa depan kalian dan membantu kalian menghindari kesulitan. Dan gantinya kalian menerima kebebasan sebagai orang kaya. Itu yang orang tua kalian katakan," jelas wakil kepala sekolah dan meninggalkan tiga Minerva itu.

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang