4-4 Orang Dewasa Kotor

194 33 14
                                    

Mendengar suara itu seluruh siswa berbondong-bondong menuju ruang guru untuk melihat hal apa yang sedang terjadi di ruang guru, termasuk pengurus OSIS dan Minerva. Tadinya pengurus OSIS itu ingin menghentikan mereka, tapi Jaehwan melarangnya. Menurutnya Hakyeon pasti sudah tahu apa yang ingin ia lakukan.

"Jika kau dikejutkan dengan keberhasilan serangan itu jangan santai. Seranglah semuanya! Lemparkan granat lumpurmu pada semua orang dewasa yang kotor!" ucap Kyungri melalui earphone yang terhubung kepada Hakyeon. Gadis itu memonitor semua kejadian di ruang guru itu.

Hakyeon kembali melempar lumpur kepada guru Baek dan juga guru Kim. Wakil kepsek mengancam akan mengeluarkan Hakyeon jika ia tidak berhenti melakukan hal ini. Tapi Hakyeon malah berkata jika sekolah ingin mengeluarkannya, keluarkan saja dia lagipula sejak awal sekolah yang mengundangnya bukan ia yang ingin masuk ke sekolah busuk ini.

"Sekarang dengan seluruh perhatian orang dewasa terhadapmu, ini adalah kesempatanmu. Pukul mereka semua dengan emosimu!" perintah Kyungri.

Pertama, kemarahan.

"Mengapa kau malah melarikan diri? Mengapa kau malah meninggalkan Im Nayeon? Kau adalah orang dewasa yang seharusnya melindungi Nayeon. Tapi kenapa kau sendiri yang malah meninggalkannya?" ucap Hakyeon sambil melemparkan gumpalan lumpur itu secara terus menerus kepada guru Baek.

"Ini tidak adil asal kau mau tahu. Kau mengatakan hal-hal baik terhadapnya. Kau selalu terlihat seolah kau sangat mengerti dirinya. Kemudian ketika ada masalah kau malah meninggalkannya, kau mengatakan semuanya tidak ada hubungannya denganmu, kau berpura-pura tidak tahu dan kau menghapus segalanya menggunakan penghapus yang kau miliki. Dan ketika kami jatuh ke tanah orang dewasa hanya mengatakan kalau kami seharusnya berhati-hati."

"Kau tidak bisa menghapus kami layaknya kotoran. DAN JANGAN PERLAKUKAN KAMI SEPERTI KOTORAN," ucap Hakyeon sambil berteriak.

Kedua, kesedihan.

Wakil kepsek mengatakan kalau ini semua sudah cukup dan mereka mengerti perasaan Hakyeon, karena itu Hakyeon kembali melemparkan lumpur itu ke wakil kepsek.

"Tapi ... karena kami lemah ketika meelihat orang dewasa yang lebih kejam dan lebih pintar entah bagaimana kami merasa iri kepada mereka," ucap Hakyeon yang mengundang linangan air mata dari siswa lain dan juga perhatian lebih Kyungri kepada monitornya.

"Ketika kami terus-terusan melihat orang dewasa yang selalu saja menghapus masa lalunya dan melarikan diri. Kami belajar dari mereka tentang hidup, kalau kami tidak boleh menjadi seperti mereka. Tapi sebelum kami menyadarinya, kami terlanjur menjadi orang dewasa yang kotor juga. Bahkan dengan teman kami, kalau kami melakukan kesalahan dan mencoba menyelesaikannya dengan melarikan diri kami dituduh tidak adil."

Hakyeon kemudian mengatakan kalau sekarang orang-orang dewasa kotor itulah yang mengajari mereka hal seperti itu dan sejujurnya mereka sangat membenci hal itu, tapi itulah satu-satunya cara mereka dapat mengetahui tentang hal seperti itu.

Ketiga, permohonan.

Hakyeon meletakkan toa mobilenya itu di meja, dan melempar gumpalan lmpur kepada kepala sekolah. Wakil kepssekmsempat akan memprotes Hakyeon tapi tampaknya kepala sekolah tidak mempermasalahkannya dan malah menantikan yang akan Hakyeon katakan selanjutnya.

"Itulah mengapa kami ingin kalian mengajari kami. Tolong ajari kami! Meski nanti kami tidak bisa sukses, ajari kami bagaimana hidup dengan benar. Ajari kami jalan terbaik untuk anak canggung seperti kami untuk hidup dengan benar. Jangan tinggalkan kami! Tuntun dan tunjukkan jalan untuk kami."

"Ketika kami mengandalkan orang dewasa, bukankah kejam jika kalian meninggalkan kami? Jika itu yang terjadi, jika kau sungguh-sungguh tidak peduli dengan kami jangan dekat-dekat dengan kami. Jangan sebarkan kotoranmu kepada kami."

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang