9-3 Penghakiman Terakhir

188 29 14
                                    

"Undang-Undang OSIS pasal 13 berbunyi 'Jika dua pertiga atau lebih siswa menandatangani petisi, maka OSIS berhak membahas dan memverifikasi insiden yang terjadi di sekolah. Sekolah ini mempunyai 600 siswa dan semua siswa sudah menandatangani petisi itu," sambung Hakyeon.

Wakil kepala sekolah kemudian menambahkan, "Silakan naik ke panggung, kami hadir di sini sebagai saksi."

"Apa maksudnya semua ini? debat publik? Atau pengadilan sekolah yang pernah kudengar?" tanya Kepala Sekolah Shin.

"Ini bukanlah hal seperti itu, tapi jika kami tidak membahas ini akankah lulusan sekolah ini dan kami bahkan Anda dapat terus hidup dalam kedamaian? Atau mungkin Anda takut untuk berada di sini?"

"Baiklah, saya berikan kalian waktu sepuluh menit," ucap Kepala Sekolah.

Hakyeon kemudian menaruh toanya di podium begitu Kepala Sekolah Shin sudah duduk di bangku yang telah ia sediakan. Setelah membuka acara itu Hakyeon mulai berbicara tentang insiden lima tahun lalu itu.

"Pada waktu itu, sekolah adalah tempat seperti yang kita alami sebelumnya. Ketidaksamaan menyebabkan intimidasi. Tapi, yang menjadi subyek intimidasi saat itu bukanlah mantan ketua OSIS Kim Kyungri. Itu karena Kim Kyungri adalah mantan ketua Minerva dan juga ..." Hakyeon mengalihkan pandangannya pada Kepala Sekolah Shin.

"Anak emas dari Kepala Sekolah. Dia siswa yang sudah seperti anak Kepala Sekolah sendiri setelah hak asuhnya dicabut," sambung Hakyeon.

"Lima tahun lalu, Kepala Sekolah adalah juri kontes tesis. Dan di kontes itu, ia kembali bertemu dengan Kyungri yang membuatnya terkesan dengan tesisnya. 'Aku ingin membuat sekolah dimana siswa yang kurang beruntung bisa meraih impian dan cita-cita mereka.' Kalimat itulah yang membuat Kepala Sekolah terkesan dengan Kyungri yang notabene adalah mantan ketua Minerva."

"Inspirasi itulah yang menyebabkan adanya program penerimaan khusus. Anda sudah seperti orang tua asuh baginya. Semenjak hak asuhnya dicabut, ia kabur dari rumahnya dan memilih hidup mandiri. Anda menciptakan proyek ini dan menyambutnya dan siswa program penerimaan khusus yang lain di kelas perdana." Hakyeon kemudian menunjukkan foto Kepala Sekolah bersama Kyungri dan siswa penerimaan khusus yang lain.

"Kepala Sekolah, mengapa Anda memulai proyek ini?" tanya Hakyeon.

"Karena aku kecewa dengan system pendidikan negeri ini. Pendidikan yang menghancurkan kepribadian. Aku ingin semua kepribadian anak-anak adalah anak yang suka mencari tahu, anak yang saling mencintai temannya satu sama lain dan sebagainya. Aku ingin anak-anak dari perusahaan besar dan dari pabrik kecil bisa tertawa, bermain, bersaing, bersama. Itulah lingkungan yang ingin kubuat," jawab Kepala Sekolah.

"Untuk mewujudkan itu Anda perlu dana. Jadi, Anda menggunakan sumbangan besar dari orang tua anggota Minerva?" tanya Wakil Kepala Sekolah Jeon.

Kepala Sekolah mengangguk untuk menjawabnya.

"Dan Kim Kyungri mencoba untuk memenuhi harapan Anda yang membantunya mewujudkan impiannya. Karena itu, ia tidak protes ketika dijadikan ketua OSIS dan bekerja keras untuk bisa mengubah sekolah," ucap Hakyeon.

Kepala Sekolah kembali mengangguk tentang hal itu.

"Tapi, Minerva jelas menentangnya. Karena Kyungri mantan ketua Minerva ditambah ia juga adalah anak emasmu, mereka ganti menyerang siswa penerimaan khusus yang lain. Ketika gadis itu menyadari bahwa ia mencoba untuk melawan mereka sendirian, insiden itu terjadi."

"Namun Anda, mengkhianati Kim Kyungri yang sudah seperti anak Anda sendiri dan meninggalkannya tanpa memverifikasi kebenarannya. Kenapa Anda melakukan hal itu?" tanya Hakyeon.

"Untuk membuat sekolah ini menjadi lebih baik, aku harus melakukan pengorbanan kecil. Jika masyarakat mengetahui kebenarannya, siswa lain akan lebih menderita. Proyek ini akan runtuh, dan begitulah takdirnya," jawab Kepala Sekolah Shin.

"Tidakkah Anda merasa menyesal? Anda mengkhianati siswa yang sudah Anda anggap sebagai anak Anda sendiri?" tanya Hakyeon lagi.

"Aku tidak pernah melupakan dia sedetik pun. Aku selalu melihat fotonya sebagai pelajaran, dan aku mengiriminyabanyak uang untuk menopang hidupnya. Dia akan dirawat sepanjang hidupnya. Penebusan dosaku adalah menyebarkan proyek ini ke seluruh negeri ini dan mewuudkan impiannya. Dan aku telah bekerja keras untuk hal ini," jawab Kepala Sekolah.

"Itu hanya alasan egoismu sendiri," bantah Hakyeon.

"Dia menghormatimu dan mencoba memenuhi harapanmu, hanya demi Anda," sambungnya.

Hakyeon kemudian mengambil sebuah paperbag yang telah ia siapkan. Di dalamnya terdpaat sebuah buku harian dan dasi yang Kyungri simpan di balik rak buku.

"Dasi dan buku ini, ia sembunyikan di sebuah ruangan di balik rak bukunya. Ini adalah dasi yang Anda berikan padanya, karena ia telah membuang semua seragam Dong Ah saat ia keluar dari sekolah ini. dan buku harian ini adalah buku yang selalu ia tulis dengan hal yang sama setiap harinya," ucap Hakyeon.

"Seseorang mengulurkan tangannya. Di telapak tangannya ada kehangatan harapan. Demi orang itu dan kehangatannya, aku ingin mengubah sesuatu," sambungnya membacakan isi buku harian itu.

"Tulisan ini ia tulis dengan banyak terima kasih pada Anda, dan supaya ia tidak mempermalukan Anda, ia belajar mengikat dasinya sendiri berkali-kali. Aku menunjukkan semua ini pada mantan anggota Minerva dulu. Mereka semua meminta maaf dengan air mata di mata mereka dan mereka mulai bersaksi."

"Tapi ... bukan itu yang sebenarnya terjadi. Mereka tersenyum dan tertawa mendengarnya. Kim Yuri? Mereka bahkan tidak mengingat namanya. Mungkin Anda benar dengan mengatakan Anda melakukan yang terbaik. Tetapi, siswa lulusan seperti itu tidak lebih dari sebuah kotoran," ucap Hakyeon dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Ketika mereka memasuki masyarakat, mereka menerapkan apa yang mereka alami di sekolah. Jika terjadi sesuatu, jangan pikirkan orang lain tapi pikirkan diri sendiri. Itu yang Anda ajarkan pada mereka. Anda hanya mencintai diri Anda sendiri. Kasih sayang pura-pura yang Anda berikan bukanlah cinta sejati bagi siapa pun." Kyungri tersenyum mendengarkan ucapan Hakyeon dari earphonenya.

"Tapi gadis itu ... mencintai Anda lebih dari dirinya sendiri. Mantan ketua OSIS Kim Kyungri, hanya menginginkan permintaan maaf dari Anda, orang yang ia anggap ibunya sendiri," ucap Hakyeon.

"Tempat ini bukanlah milik Anda. Tempat ini bukanlah tempat untuk ambisi Anda sendiri. Lima tahun ini tidak ada bedanya. Kami akan membuang semua kotoran dari sekolah ini. Kami memutuskan untuk terus menuntut pengunduran diri Anda," ucap Hakyeon sembari mengeluarkan surat tuntutan pengunduran diri untuk Kepala Sekolah.

Kyungri kemudian membuka pintu samping kiri auditorium yang membuat semua orang disana menatap ke arahnya. Dengan perlahan ia masuk ke auditorium menggunakan kursi rodanya. Kepala sekolah kemudian turun dari panggung untuk menghampiri Kyungri.

"Aku mengkhianati perasaanmu. Aku menyesal atas apa yang terjadi. Kumohon maafkan aku," ucap Kepala Sekolah seraya membungkukkan badannya.

Hening. Tak terdengar suara apapun baik dari Kyungri, Kepala Sekolah Shin, Hakyeon, maupun yang lain. Selang beberapa detik, suara tawa Kyungri memecahkan keheningan.

"Apa yang kau katakan? Siapa di dunia ini yang bisa puas hanya dengan itu? Kau mungkin tidak ingat siapa orang yang kau pijak tapi orang yang kau pijak mengingat dirimu. Itulah dirimu dan juga kalian semua. Coba kau pikirkan, memangnya orang yang telah menderita selama lima tahun lebih mendengar itu akan mengatakan 'Begitu ya? Baiklah aku mengerti' dan puas? Sampai kapan pun, yang korban inginkan hanyalah membuatmu merasakan penderitaan yang sama dan menempatkanmu dalam penderitaan yang sama. Itulah yang mereka lakukan sehingga mereka berani menaiki tangga sejauh ini," ucap Kyungri yang membuat Hakyeon membulatkan matanya.

Pintu masuk ruang auditorium kemudian terbuka oleh wartawan yang juga mendengarkan semua hal yang dibicarakan di ruangan itu. Guru Kim dan Guru Baek mencoba menghentikan wartawan itu sembari Kepala Sekolah kabur lewat pintu samping kanan auditorium itu. Kyungri kemudian mencoba berbicara pada Hakyeon lewat earphonenya.

"Aku minta maaf dan juga terima kasih untuk segalanya. Aku hanya ingin mengatakan satu hal padamu." Kyungri mengalihkan pandangannya pada Hakyeon.

"Bajak sekolah ini."

~ To Be Continued ~

Tinggal satu chapter dan beberapa sub-part lagi cerita ini selesai. huhu^^

Beautiful Healer

16-07-2016

[VIXX FF] The Boy's SpeechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang