Chapter 9

2K 227 0
                                    

Suwon terdiam menatap tak percaya seorang gadis yang kini bersamanya, setelah sepulang sekolah sesuai perjanjian mereka Suwon akan mentraktir makan Soojung dicafe dekat sekolah dan kini Suwon nampak tidak percaya apa yang dilihatnya sekarang.

Satu, dua, tiga Suwon menepuk jidatnya apa gadis ini benar-benar diberi makan oleh orangtuanya dia memesan makanan seperti tidak pernah makan sebulan. Semoga saja dompetnya bisa membayar semua makanannya.

"Apa kalau stress kau begini?" Tanya Suwon yang kali ini memesan tidak teralu banyak karena sebagiannya sudah dihabiskan oleh Soojung.

"Iya, aku kalau stress begini." Jawab Soojung dengan lantangnya. Dia sama sekali tidak merasa malu kalau ditraktir makan.

"Tubuhmu akan gemuk." Entah itu seperti sindiran atau memang terucap dengan sendirinya Suwon baru saja mengatakan kalimat yang dibenci seluruh wanita didunia ini

"Tidak peduli, yang penting perutku kenyang." Yah, tapi tidak untuk Jung Soojung dia sama sekali tidak peduli dengan tubuhnya yang bisa saja menjadi gemuk karena makanan yang dipesannya.

"Heol~! Adakan wanita seperti ini." Suwon menggeleng heran. Bersyukurnya lah dia hanya memiliki teman seperti Soojung hanya satu ia tidak bisa membayang ada banyak Soojung didunia ini.

"Bolehkah aku tambah?"

Suwon tersentak. "Ayolah, Soojung!" Suwon menjatuhkan kepalanya kemeja kalau seperti ini suwon akan bangkrut.

Soojung hanya tertawa melihat tingkah Suwon yang nampak begitu lucu.

=000=

Ketika sang guru tengah sibuk menerangkan materi didepan pandangan Soojung terus mengarah pada kursi yang kosong tepat disebelahnya. Hari ini Jongin akan bertanding basket bersama teamnya meskipun dia terbilang masih baru diklub itu tapi Soojung begitu bangga dengan Jongin karena dia bisa langsung mengikuti lomba.

Ia ingin sekali melihat pertandingan itu secara langsung ia ingin tahu bagaimana gaya Jongin saat bermain benarkah dia sangat ahli memainkan bola orange itu seperti perkataannya kemarin.

Perlahan tapi pasti Soojung menyadari sesuatu semenjak perkenalan itu Soojung merasa semakin dekat dengan sosok Kim Jongin bahkan tak jarang Jongin lah yang selalu ada ketika dirinya kesusahan. Apakah ini bercanda? Jongin selalu ada disaat ia sedih? Ah, rasanya ia ingin tertawa sekarang.

Soojung menatap jendela yang berada didekat meja pria itu. Setiap hari Jongin sangat senang melihat keluar sana sebenarnya apa yang selalu dilihat pria itu diluar sana padahal menurutnya tidak ada yang menarik disana terkecuali melihat anak-anak kelas lain berolahraga. Oh mungkinkah Jongin melihat setiap wanita yang sedang berolahraga? Whoa dia memang menggambarkan pria sesungguhnya, Soojung tidak mempercayainya.

Jam istirahat pun berbunyi. Semua murid segera keluar dari kelasnya masing-masing namun tidak untuk Soojung gadis itu masih pada tempatnya.

"Soojung-ah .." Suwon berlari kencang memasuki ruang kelas gadis itu. Soojung hanya menatapnya heran, kenapa dengannya?

"Kau tidak istirahat?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Malas."

Suwon memandang bingung Soojung ia tahu dimana tempat duduk gadis itu yang sebenarnya tapi kenapa sekarang Soojung duduk dibangku ini.

"Kau pindah tempat?"

"Yang punya bangku ini sedang pergi jadi aku menempatinya."

"Memangnya tempat siapa?"

"Kau tidak akan mengenalnya."

"Mungkinkah anak baru itu?"

"Darimana kau tahu?"

"Aku pernah melihatnya saat waktu itu mencarimu disini."

Soojung memutar otak kapan Suwon melihat kehadiran Jongin perasaannya ia belum pernah mengenalkan atau menunjukan sosok Jongin kepadanya.

"Kau, waktu kau mengumpat dibawah mejamu dan waktu kau lari dariku."

"Benarkah? Tapi bagaimana kau tahu aku mengumpat dibawah meja!"

"Kau pikir aku tidak punya mata?"

"Whoa jadi waktu itu kau sudah menemukanku?!"

"Aku sudah mengenalmu lama Soojung-ah."

"Kau memang teman terbaikku!"

"Aneh rasanya kalau aku tidak mengenal kelakuan anehmu."

"Terima kasih atas pujiannya."

Kini pandangan Soojung tertuju keluar jendela. Hal seperti ini sering Jongin lakukan meskipun ia tidak tahu apa tujuannya selalu melihat keluar jendela padahal menurutnya tidak ada sesuatu yang menarik.

Hari ini Soojung benar-benar merasakan kebosanan yang luar biasa. Ia tidak mengerti kenapa bisa seperti ini tapi sepertinya tidak berbicara dengan Jongin sehari membuatnya cukup hampa.

Heaven [KAISTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang