Soojung terus menggeser-geser layar ponselnya. Hari ini ia terlalu bosan karna tidak ada apapun yang dapat menghiburnya, kakaknya malah sibuk pergi bersama calon suaminya padahal pernikahannya akan diadakan besok.
Disebuah restaurant di pusat kota soojung duduk seorang diri dengan ponsel yang menemaninya. Bukankah ia terlihat menyedihkan? Kalau ia tidak membohongi Jongin mungkin pria itu sudah ada bersamanya, mungkin sekarang Soojung sedikit menyesalinya.
Sejak memutuskan untuk pindah kembali ke korea sebenarnya Soojung tidak ingin berniat untuk membohongi kekasihnya itu bahkan ia berniat ingin memberi surprise kepada Jongin akan tetapi, Soojung tetaplah Soojung seketika terbesit dipikirannya untuk berpura-pura tidak mengenali Jongin ia melakukannya hanya ingin mengerjainya saja akan tetapi ia meraasa ini cukup berlebihan setelah melakukan hal konyol seperti itu, sekarang bahkan ia terlihat begitu menyedihkan, sejujurnya ia sangat merindukan pria itu.
Menyesal tetaplah menyesal, semua orang juga tahu penyesalan akan selalu datang belakangan jadi apapun yang terjadi ia harus bisa menerimanya.
Soojung menatap kesekelilingnya kenapa restaurant ini nampak sepi hanya terlihat beberapa orang yang mungkin dapat dengan mudah ia hitung dengan jari, padahal tujuan Soojung kesini karena kakaknya yang menyuruhnya karna katanya restaurant ini memiliki keistimewaan yaitu direstaurant ini memiliki tempat makan sambil dengan melihat pemandangan kota Seoul.
Disaat sedang sibuk membaca buku pesanan seorang wanita dengan penampilan layaknya seorang pelayan datang menghampirinya. Soojung menatapnya bingung.
"Maaf, bisakah anda pindah kelantai atas karna lantai ini mau disewakan."
"Sewa? Kalau disewa kenapa anda membiarkan pelangan lain masuk."
"Karna hanya lantai bawah yang disewakan, kalau diatas tidak lagipula keistimewaan restaurant kami adalah memiliki tempat makan yang bisa sambil melihat pemandangan kota seoul dan itu berada dilantai atas."
"Baiklah, apa harganya akan berbeda?"
"Tidak, mau diatas atau dibawah semuanya sama."
"Baiklah, aku akan keatas."
Soojung melangkah perlahan menaiki tangga menuju lantai atas. Apa rasanya ya makan sambil memandang kota seoul pasti menyenangkan sekali.
Sesampainya diatas Soojung hanya mendapati tempat yang gelap. Tidak ada satupun lampu yang menyala ditambah lagi langit malam yang membuat tempat ini terlihat gelap gulita.
Apa pelayan itu mengerjainya? Bagaimana bisa ia diberi tempat seperti ini bagaimana ia makan nanti.
Melihat tempatnya merasa ada yang salah Soojung memutuskan untuk kembali kelantai bawah namun baru satu tangga ia pijaki sebuah lampu disudut-sudut tempat bergantian menyalakan sinarnya. Niat ingin menuruni tangga pun seketika urung ia lakukan.
Soojung sedikit tertawa saat mendapati sebuah potongan kelopak mawar menghiasi jalannya. Apa ini semacam acara pelamaran apakah pelayan itu tidak salah tempat atau malah ia yang salah tempat.
"Kenapa kau hanya diam disitu eoh?" Sebuah suara barusaja memecahkan pandangan Soojung. Ia langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati sosok pria diujung sana berdiri sedikit jauh darinya.
"Jongin?" Apa ia tidak salah lihat sedang apa pria itu disana.
Perlahan Jongin datang menghampirinya melewati jalan yang sudah dihiasi oleh kelopak mawar yang Indah itu.
Kini jarak kami agak berdekatan. Soojung memandang pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala apa benar ini Kim Jongin kekasihnya.
"Hallo ..." Jongin segera menyadarkan wanita yang ada dihadapannya. Dia sama sekali tidak merespon kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven [KAISTAL]
ספרות חובביםHari ulangtahun tentu suatu hal yang sangat dinanti oleh siapapun karena ketika seseorang tengah merayakan hari jadinya akan bak seperti orang yang sangat spesial untuk satu hari itu. Namun berbeda hal dengan sosok seorang Kim Jongin. Dihari ulangta...