Di sebuah rumah sakit di kota Seoul. Ia dan kakak iparnya akan melihat bagaimana keadaan Jongeun nunna dan juga Soojung. Jongin masih tidak percaya padahal sebelumnya ia masih sempat bercanda dengan kekasihnya itu.
Kamar 232ㅡTempat yang menjadi ruang rawat untuk kakaknya dan juga Soojung hanya tirai yang membatasi ranjang keduanya.
"Bagaimana bisa ..." Sungwon menatap tak percaya istrinya yang sudah terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan peralatan yang menempel diseluruh tubuhnya.
"Eomma .." Lirih Sungyeon menatap sedih ibundanya yang sudah terbaring disana. Air matanya sudah tidak bisa lagi ditahan oleh gadis kecil itu, terlalu menyakitkan melihat orang yang disayanginya terlihat tak berdaya.
Dilain sisi Jongin hanya terdiam mematung memandang kedua orang yang disayanginya tengah terbaring tak berdaya disana terlihat begitu menyedihkan apalagi luka yang dialami kekasihnya lebih parah daripada kakaknya.
"Kau sudah menghubungi keluarga Soojung?"
"Aku sudah menghubungi kakaknya."
"Syukurlah."
***
Jessicaㅡsudah duduk manis disamping ranjang adiknya. Ia tidak menyangka adiknya akan mengalami kecelakaan tragis seperti ini.
Dilain sisi nampak sosok Jongin yang hanya berdiri menunduk didekat ranjang adiknya. Sama sepertinya, pasti dia juga merasa sedih melihat Soojung seperti ini.
"Sejak kecil aku dan Soojung tidak pernah terpisahkan, kedua orangtua kami selalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga kami jarang mendapat kasih sayang mereka. Selama itulah aku hanya memiliki Soojung dia adalah adik sekaligus sahabatku, dia yang selalu mengerti bagaimana aku."
"Tapi yang baru kusadari adalah Soojung merasa tertekan dengan keluarganya, dia merasa keluarganya tidak menyayanginya lagi. Sebab itulah sikap Soojung menjadi dingin dan sering berulah, dia seakan menutup dirinya sendiri padahal dia dulu gadis yang hangat dan ceria."
Jongin hanya bisa berdiam dan mendengar ocehan demi ocehan kakak dari kekasihnya itu. Iya tahu Soojung juga pernah berkata seperti itu soal keluarganya.
"Dia jadi lebih sering menyimpan masalahnya sendiri tanpa terbuka lagi kepadaku. Namun aku bersyukur ketika akhirnya dia menemukan cintanya, sejak lama aku berharap ada seseorang yang bisa membawa Soojung kepada kebaikan dan kupikir kau adalah orang yang tepat."
"Dia tidak sepenuhnya menutupi dirinya hanya saja dia tidak ingin seseorang mengkhawatirkannya."
"Besok orangtua kami akan kesini dan aku akan memperkenalkanmu kepadanya juga."
Keluarga Soojung datang kesini? Kenapa disaat Soojung terluka keluarganya baru sempat mengunjungi gadis itu.
Soojung masih dalam keadaan koma. Dibeberapa titik diwajahnya dihiasi oleh luka akibat kecelakaan yang dialami gadis itu. Andai kalau terjadi seperti ini ia seharusnya menemaninya pulang dan kemungkinan hal seperti ini tidak akan terjadi.
=000=
Diruang rawat kakaknya, Jongin tanpa lelah menjaga kakaknya yang masih tidak sadarkan diri. Tirai tertutup, Jongin sengaja menutupnya karena keluarga kekasihnya sedang berada diruangan ini juga sebelumnya Jongin juga sudah memperkenalkan diri didepan kedua orangtua Soojung dan sekarang biarkan mereka bersama Soojung.
"Eomma dan Appa langsung memesan pesawat dari Singapore ketika mendengar Soojung masuk rumah sakit. Apa kau tidak pernah menjaga adikmu Jessica?" Tanya Eomma kepada anak pertama mereka yang hanya terdiam didekat ranjang Soojung.
"Mianhae, Eomma Appa." Jessica tertunduk lesu. Selama ini Jessica memang tinggal berdua bersama Soojung dan selama tinggal bersama keseharian Jessica memang hanya fokus untuk kuliah dan tidak tahu apapun soal kehidupan adiknya terkecuali adiknya bercerita kepadanya.
"Kalau seperti ini eomma dan appa akan membawa Soojung ke Jepang!"
Jessica terkejut. "Kenapa Jepang?"
"Eomma tidak bisa mempercayai Soojung untuk hidup sendiri lagi dan dia akan dirawat di jepang, lagipula Appa juga akan dimutasi kerja disana dan kamu dan Soojung harus ikut dengan kami."
"Tapikan di Korea juga bisa. Medis di Korea juga sudah bagus eomma .."
"Eomma dan Appa tidak mungkin meninggalkan kalian disini disaat adik kamu terbaring lemah seperti ini."
"Eomma ..."
"Untuk kuliah kamu eomma akan mengurusnya."
"Eomma, jeball .." Pinta sangat Jessica. Hal yang tak pernah terbayangkan bagi Jessica harus pergi meninggalkan Korea lagi hanya karena orangtuanya. Jessica tidak mau, sekalipun ia tidak mau pergi dari sini kalau adiknya tahu dia juga akan sepertinya.
"Selama ini eomma selalu menuruti permintaan kamu Jessica, untuk kali ini tidak bisa. Kamu harus menuruti perkataan orangtuamu, lagipula lihatlah adikmu apa kau tidak kasihan melihat Soojung seperti ini, eomma hanya ingin kesembuhannya."
Jessica tidak bisa berkata lagi. Ia ingin menangis sekarang tapi Jessica masih bisa menahannya ia tidak ingin terlihat lemah didepan orangtuanya.
Dilain sisi Jongin yang juga berada diruangan yang sama mendengar jelas pembicaraan keluarga Soojung disana. Apa maksudnya Soojung akan pergi ke Jepang? Apa mereka mencoba membawa Soojung pergi jauh darinya?
***
Jongin mencoba untuk keluar dari ruang rawat kakaknya seharian ini ia terus berada didalam dan ia membutuhkan udara segar diluar.
Ketika keluar dari kamar Ia mendapati Jessica tengah menangis diruang tunggu kamar rawat. Ia tahu kenapa dia menangis seperti itu.
"Hmㅡ" Jongin mencoba untuk duduk disebelah wanita itu. Menyadari kehadirannya Jessica langsung menghapus air matanya. Matanya terlihat memerah mungkin dia terus menangis.
"Kau tak apa?"
"Aku baik-baik saja."
"Maaf, aku tidak sengaja mendengar perbincangan keluargamu."
"Tak apa."
"Apa kau dan Soojung sungguh akan pergi ke Jepang? Aku tahu kau menangis karena masalah ini tapi tidak bisakah kau mencegah mereka untuk tidak membawa Soojung."
Jessica tersenyum kecil. "Aku bisa apa Jongin-ssi, aku tidak bisa melawan mereka. Mungkin kalau Soojung ada dia bisa melakukannya."
"Aku tidak ingin dia pergi."
"Aku tahu maksudmu Jongin-ssi tapi tidak ada lagi yang bisa aku perbuat, orangtuaku kalau sudah berkata seperti itu mereka tidak akan menariknya lagi."
"Lalu bagaimana hubunganku dengan Soojung?"
"Aku yakin meskipun kalian saling berjauhan tapi cinta kalian tetap dekat. Soojung bukanlah wanita yang mudah melupakan cintanya. Dia sangat mencintaimu bahkan aku yakin ketika dia sadarpun nanti dia akan tetap mencintaimu seperti dulu."
"Kuharap kau menjaganya. Dan juga aku punya pesan untuknya dan kau tolong katakan kepadanya ketika dia sadar nanti."
"Katakanlah."
"Ketika nanti kita bertemu lagi, tolong jangan berubah perasaanmu kepadaku. Tetaplah mencintaku seperti sebelumnya."
~~~
Bentar lagi mau end nih :') keep reading, vote and comment gais hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven [KAISTAL]
FanfictionHari ulangtahun tentu suatu hal yang sangat dinanti oleh siapapun karena ketika seseorang tengah merayakan hari jadinya akan bak seperti orang yang sangat spesial untuk satu hari itu. Namun berbeda hal dengan sosok seorang Kim Jongin. Dihari ulangta...