Chapter 27

1.6K 187 1
                                    

Ini sudah menginjak sebulan lebih dimana Jung Soojungㅡkekasihnyaㅡpergi meninggalkan Korea Selatan. Selama hari-harinya Jongin melakukannya seperti biasa tapi terlihat hidupnya seperti ada yang kurang, dan kekurangan itu adalah tidak ada sosok Soojung didekatnya.

Jongeun Nunna masih berada dirumah sakit keadaannya belum sepenuhnya membaik dan sampai detik ini pun kakaknya belum sadarkan diri. Ia tidak tahu apakah kakaknya akan sadarkan diri nantinya, berharap sebuah keajaiban bisa datang kepada kakaknya.

Sebuah bangku kosong disampingnya terlihat begitu gelap. Seseorang yang biasa mengisi bangku itu tidak akan pernah dilihatnya lagi. Ia merindukan gadis itu.

"Aku merindukannya." Ucap Suwon. Jongin menatap pria itu sekaligus dia adalah sahabat dari kekasihnya. Semenjak Soojung meninggalkan Korea, Suwon tanpa henti terus mendatangi meja Soojung yang sudah kosong setiap jam istirahat.

"Aku bahkan belum menjenguknya. Kenapa dia tega sekali meninggalkanku tanpa mengucapkan selamat tinggal?"

"Dia tidak ingin pergi tapi dia memang harus pergi." Ujar Jongin

"Dia gadis yang baik, dia gadis yang unik, dia gadis yang berbeda. Dia ... Dia ... Dia adalah gadis yang sempurna."

"Benar, dia gadis yang sempurna."

***

"Soojeon, bermainlah dengan benar."

"Sorry ..."

"Ji Kwang! Lempar kesini!"

"Ayo, shoot!"

Di lapangan sekolah anggota klub basket seperti biasa melakukan rutinitasnya yaitu latihan bersama. Disaat yang lain asik latihan bersama dilapangan dilain sisi terlihat Jongin hanya duduk seorang diri ditepi lapangan, Jongin yang biasanya selalu aktif latihan dan bermain dilapangan seketika mendadak enggan untuk bermain bahkan Jongin lebih banyak berdiam diri.

Plittt!

Suara pluit barusan menghentikan para anggota yang bermain untuk menghentikannya. Seseorang menghampiri Jongin disana yang dengan pandangan kosong hanya berdiam diri.

"Dia akan kembali." Ujarnya. Jongin langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati sosok Ji Kwang yang sudah duduk disampingnya.

Jongin mengalihkan pandangannya kembali. Hari ini ia benar-benar tidak ada mood untuk meladeni orang-orang bahkan Jongin merasa hidupnya tidak ada gunanya lagi, terasa hampa.

"Kalau Soojung melihatmu seperti ini aku yakin dia akan memarahimu habis-habisan." Ledek Ji Kwang mencoba mencairkan suasana yang ada.

Dimarahi Soojung? Bahkan sekarang Jongin merindukan ocehan gadis itu.

"Ayolah! Jangan karena seorang wanita kau jadi seperti ini!" Ji Kwang menepuk bahu Jongin pelan.

"Kau pergilah, aku ingin sendiri."

"Merenung dan menyendiri tidak membuatmu akan lebih baik lagi. Bukankah kau pernah bilang kepadaku kau harus menerima semuanya dan memulailah hidup yang baru. Jadi, lakukanlah apa yang pernah kau katakan kepadaku."

"Soojung akan kembali, pasti."

"Dia memang harus kembali."

"Aku minta maaf soal perkataanku waktu itu, aku bukan maksud mengancamu aku mengatakan itu hanya karena aku kesal tidak ada maksud lain."

"Perkataan yang mana?"

"Hubunganmu dan Soojung yang tidak akan bertahan lama. Mulai sekarang, aku akan mendukung kau dengan Soojung. Aku sudah bisa melupakannya seperti apa yang kau inginkan."

Jongin hanya tersenyum. Ia tidak tahu haruskah dirinya senang dengan pernyataan Ji Kwang barusan atau tidak, kenyataannya Soojung sudah tidak ada disini lagi.

=000=

Jangka waktu yang lama setelah berpisah, sosok dia berada dimana-mana. Dia tampak berdiri disetiap sudut jalanan. Setiap kali aku berbalik, secara samar kumelihat sosoknya yang kukenal disana.

Aku merindukannya, sangat merindukannya. Kalau waktu bisa diulang aku ingin menjaga baik wanita kesayangannya itu.

Tapi waktu tlah berlalu, tidak ada lagi yang bisa diulang semua sudah berjalan dengan semestinya. Aku harus bisa menerima ini semua, merelakan wanita yang dicintainya pergi sampai waktu kapan mempertemukan kita kembali. Entah itu tahun depan atau tahun yang akan datang.

Soojung sekarang pasti tengah berjuang melawan sakitnya. Aku yakin wanita itu suatu saat nanti akan kembali sadar dan menjadi wanita yang selalu dirindukannya. Berharap dia, tak melupakan sedikitpun tentangnya ketika sadar nanti. Aku akan selalu mendoakanmu dari sini Soojung, aku yakin kau akan kembali lagi kesini. Aku yakin itu.






























~~~
Dikit amat yaaah? Haha😂😂😂

Heaven [KAISTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang