Dari kejauhan Soojung sudah melihat sosok Kim Jongin yang baru saja keluar dari mobil hitam mewahnya. Sejak pertama kali masuk laki-laki itu memang suka sekali diantar dengan mobil mewah, jadi Soojung rasa laki-laki itu berasal dari keluarga kalangan atas mengingat tidak semua murid disini membawa ataupun diantar dengan mobil mewah seperti itu.
"Jongin-ah." Soojung menepuk kencang bahu pria itu dan seperti biasa ia akan mendapatkan tatapan sinis darinya tapi entah kenapa kebiasaan itu selalu ia lakukan ketika melihat Jongin.
Setidaknya Soojung merasa senang kalau sudah bersama dengan pria ini ya meskipun terkadang dia juga sedikit menyebalkan.
Jongin tidak membalas. Langkah kakinya terus melangkah memasuki gedung biru tua disana. Setidaknya Soojung sudah terbiasa dengan sikapnya itu.
"Aku selalu melihatmu diantar dengan mobil mewah. Siapa yang mengantarkanmu?"
"Nunna."
"Jinjja? Whoa jadi wanita yang waktu itu pernah kesini mengantarkan bekal untukmu juga sebagai supirmu."
"Apa kau bodoh ya?"
"Mian, kakakmu benar-benar sangat perhatian ya."
"Sepertinya kau memang menganggumi kakakku, kalau begitu jadian saja kalian."
"Aku serius mengatakannya, kenapa kau selalu saja bercanda denganku."
Namun tiba-tiba saja langkah keduanya langsung terhenti ketika tidak sengaja berpapasan dengan seorang yang tidak begitu asing untuk keduanya yang kini sudah berada dihadapan mereka.
Soojung menatap kearah Ji Kwang yang kini sudah berada dihadapannya. Semenjak kejadian waktu itu Soojung sudah tidak pernah melihatnya lagi dan soal berita tentang dirinya itu perlahan sudah mulai membaik ya meskipun tidak sepenuhnya.
Jongin menoleh kearah Soojung sejenak sepertinya Soojung sudah terbiasa melihat kehadiran Ji Kwang terlihat jelas dari raut wajahnya yang terbilang datar dan biasa saja. Apakah kali ini Soojung sudah menerima keadaannya?
"Hari ini kita akan ada latihan untuk tanding besok, kau siapkan Jongin-ssi?"
"Tapi bagaimana dengan kelas?"
"Tenang saja, aku sudah izin dengan walikelasmu jadi kau tidak perlu mengikuti pelajaran hari ini."
"Benarkah? Bagus kalau begitu."
"Aku tunggu diruang klub." Ji Kwang berjalan melewatinya dan sedikit memberikan tepukan semangat dipundaknya. Setidaknya hari ini Jongin tidak akan mengikuti pelajaran.
"Kau mau bertanding? Kau kan baru masuk klub itu."
"Kemampuanku itu jauh hebat melebihi mereka."
"Kau sombong sekali. Kalau begitu semangatlah, kalau menang beritahu aku."
"Kenapa? Kau meragukan kemampuanku?"
"Ahniyo, katanya kau lebih hebat dari mereka jadi lakukanlah."
"Tapi wajahmu tidak meyakinkan."
"Pergilah, dia sudah menunggumu."
"Ne." Jongin bergegas meninggalkan Soojung sendiri ditempat.
Soojung memandang kepergian Jongin dari hadapannya melihat punggung belakangnya yang gagah itu saja membuat Soojung sudah bisa mempercayainya. Semoga kau bisa melakukannya dengan baik Kim Jongin.
***
Saat jam istirahat Soojung mendapati sosok Suwon yang beberapa hari ini jarang dilihatnya. Kenapa dengannya biasanya juga suwon selalu mengerjarnya layaknya seekor domba yang lari dari peternakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven [KAISTAL]
FanficHari ulangtahun tentu suatu hal yang sangat dinanti oleh siapapun karena ketika seseorang tengah merayakan hari jadinya akan bak seperti orang yang sangat spesial untuk satu hari itu. Namun berbeda hal dengan sosok seorang Kim Jongin. Dihari ulangta...