"Ayahanda, berapa lagi kita akan bertemu ibunda dengan adik kecilku?"
"Sayang, ibunda sedang melahirkan adikmu. Setelah adikmu lahir, baru kamu bisa bertemu dengannya."
"Berapa lama lagi?"
"Sebentar lagi."
Tak lama kemudian, terdengarlah suara tangisan bayi.
"Kamu dengar sayang?"
"Iya, ayahanda. Akhirnya aku mempunyai adik."
"Selamat ya sayang, sekarang kamu akan menjadi seorang kakak. Jadilah kakak yang baik untuk adikmu. Jagalah selalu adikmu. Sayangi dia sebagaimana kamu menyayangi dirimu sendiri, walaupun adikmu itu tidak satu ayah denganmu."
"Iya, yah. Elyani pasti akan menjaga adik kecil. Elyani akan sangat menyayanginya."
King Valendro pun tersenyum mendengar perkataan putrinya itu. Meskipun Elyani bukan Putri kandungnya, tapi dia sangat menyayanginya.
"Apakah ayahanda tau?"
"Tau apa?"
"Tau bahwa aku juga sangat menyayangi ayahanda. Walaupun ayahanda bukan ayah kandungku, tapi aku sangat menyayangi ayahanda."
"Benarkah?"
"Iya," Elyani mengangguk mantap.
King Valendro pun tersenyum dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Elyani. Dia juga mengelus puncuk kepala Elyani.
"Terima kasih ya, sayang. Ayahanda juga sangat menyayangimu seperti putri kandung ayahanda."
Elyana tersenyum mendengarnya.
"Ayo kita masuk."
"Ibunda," Elyani menghampiri ibundanya yang sedang terbaring di atas ranjang dan memeluknya.
"Ibunda baik-baik saja?"
"Iya, sayang," jawab Queen Alenna dengan lemah.
"Maaf sebelumnya, yang mulia. Hamba ingin minta izin untuk memandikan putri yang mulia."
"Memandikan aku? Aku kan udah besar, aku bisa mandi sendiri. Lagipula aku udah mandi, kok. Memangnya aku bau ibunda?" tanya Elyani dengan polosnya. Sedangkan yang lainnya hanya tersenyum menahan tawa.
"Princess, maksud saya itu saya ingin memandikan adikmu."
"Oooh," Elyani pun tertunduk malu.
"Silahkan kau mandikan putriku."
"Baik, baginda."
"Ibunda, akan diberikan nama apa adik kecilku itu?"
"Emmm, apa ya?"
"Bagaimana kalau kamu yang memberi nama adikmu itu, sayang?"
"Ibunda setuju. Bagaimana kalau Elyani yang memberikan nama? Kau mau kan sayang?"
"Tapi kan Elyani masih berumur 5 tahun."
"Memangnya kenapa? Ayolah sayang, beri nama adikmu. Adikmu pasti senang diberi nama kakaknya yang cantik ini." bujuk Queen Alenna.
"Ya sudahlah. Aku sudah menyiapkan nama yang Bagus untuk adik kecil."
"Memangnya apa?" tanya King Valendro penasaran.
"Namanya Azura."
Di tempat lain, tepatnya di daerah Rainbow Country di luar Rainbow Empire yang sedang berbahagia dengan kelahiran sang putri, rakyat sedang menderita karena serangan mendadak Dark King. Dark King membantai rakyat di negri itu. Dan sekarang, tujuannya adalah istana.
Dengan beberapa pasukan yang bersamanya, dia menyerang istana.
"Suara ribut apa itu?"
"Aku akan melihatnya. Kamu di sini saja bersama putri-putri kita."
King Valendro pun bergegas keluar. Namun, sebelum dia keluar, sudah ada yang membukanya dan menyerangnya dengan tiba-tiba. Orang itu menyebarkan asap hitam pekat ke seisi ruangan itu. Sehingga semuanya pun pingsan. Dengan segera orang itu mengambil bayi di dalam box yang ada di ruangan itu, lalu pergi.
💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Light and Darkness [END]
FantasyQeyla mungkin tidak punya peruntungan pertemanan di dunianya. Tapi, di dunia lain, ia punya. Teman yang akan menemaninya dalam kesendirian di dunia orang. Dunia yang menyimpan rahasia yang ternyata juga menyangkut dirinya dan keluarganya. Dunia yang...