"Aku benar-benar gak habis pikir. Gimana bisa di Rainbow Empire ini ada penyihir ungu?"
"....."
"Bahkan anak itu sekarang tinggal di istana. Pokoknya pembangunan rumah untuk anak itu di desa harus segera selesai. Aku gak betah melihat dia berkeliaran di istana ini. Kalau bukan karena takut dianggap gak baik oleh rakyat, aku gak sudi berbaik hati membiarkan anak itu tinggal di istana ini."
"Kau tenanglah. Dia bukan siapa-siapa. Dia hanya pendatang. Rakyat tidak akan mungkin memberikan kekuasaan kerajaan kepadanya hanya karena dia penyihir ungu. Dia juga bukan anak dari raja dan ratu sebelumnya."
"Tapi tetap saja aku gak suka padanya. Dia harus segera pergi dari istana ini. Dan setelah dia pergi, aku tidak akan membiarkannya kembali menginjakkan kakinya di istana ini lagi."
💎
"Kenapa kau baru pulang?"
"Tadi aku mengobrol dulu dengan teman-teman di hutan."
"Ngobrolin apaan? Apa kakek boleh tau?"
"Aku hanya menceritakan semua yang kakek ceritakan padaku tentang penyerangan Dark King saat itu."
"...."
"Kakek, boleh aku menanyakan sesuatu?"
"Tanya apa?"
"Sebenarnya, dimana letak seven diamond yang diincar Dark King?"
"Kakek juga gak tau. Tapi yang pasti seven diamond itu ada di negri ini."
"Lalu, apa bayi Queen Alenna yang diculik Dark King masih hidup?"
"Kakek juga gak tau. Ada kemungkinan anak itu sudah mati karena dibunuh Dark King.
Tapi ada kemungkinan juga anak itu masih hidup. tapi jika masih hidup, itu akan berbahaya bagi dunia ini, terutama negri ini.""Memangnya kenapa?"
"Karena jika Dark King membiarkan anak itu hidup, itu berarti dia ingin memanfaatkan anak itu untuk bersamanya menyerang negri ini untuk mendapatkan seven diamond. Dan ramalan itu akan menjadi benar jika hal itu terjadi."
"Ramalan apa?"
"Ramalan yang mengatakan bahwa anak itu yang akan menghancurkan negri ini."
"...."
Lelaki tua itu terlihat menerawang, lalu melanjutkan perkataannya.
"Dan jika anak itu memang masih hidup, kemungkinan sekarang Dark King sedang mempersiapkan rencana untuk menyerang negri ini."
💎
"Aku sangat lelah hari ini, Qey."
Ara terlihat sangat lelah, dan dia sekarang dengan santainya berbaring di kasurnya yang lembut.
Tidak berbeda dari Ara, Qeyla juga terlihat sangat lelah.
Namun, seketika rasa lelahnya hilang ketika dia teringat sesuatu.Dilihatnya Ara yang sedang bersiap memejamkan matanya. Dan dengan santainya Qeyla melempar bantal ke arah Ara, yang kemudian membuat Ara membuka matanya dengan wajah yang kaget.
"Hey, bersikap sopanlah pada tuan Putri." Ara menunjukkan ekspresi kesal.
Seketika Qeyla teringat siapa Ara. Dia telah membuat kesalahan. Jika Queen Sahara tau, pasti dia akan langsung di usir dari istana ini dengan cap orang yang tak tau berterima kasih.
"Eh, em, maaf Ra. Aku memang suka lepas kendali jika dengan orang yang udah akrab denganku." Qeyla berkata dengan menundukkan kepala.
"Hahahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Light and Darkness [END]
FantasyQeyla mungkin tidak punya peruntungan pertemanan di dunianya. Tapi, di dunia lain, ia punya. Teman yang akan menemaninya dalam kesendirian di dunia orang. Dunia yang menyimpan rahasia yang ternyata juga menyangkut dirinya dan keluarganya. Dunia yang...