"Cepat kalian semua segera bergegas. Kita harus segera membantu orang-orang di Rainbow Empire!" Mr. Trax baru saja memberi instruksi kepada para peserta kemah dengan speaker yang memang dibawanya dari asrama. Mendengar instruksi dari Mr. Trax, semua peserta kemah pun bergegas membereskan barang-barang bawaan masing-masing dengan tergesa-gesa. Tentu saja mereka melakukan hal itu karena baru saja Mr. Trax mendapat kabar bahwa bagian wilayah Rainbow Empire sekarang sedang di serang oleh pasukan Dark King.
"Kak El, bagaimana ini? Qeyla masih pingsan sedangkan keadaan sekarang sedang gawat," ucap Linda pada Elyani yang saat ini mereka sedang berada di luar tenda kelompok Qeyla, mengawasi Qeyla yang sedari tadi belum juga bangun.
"Aku juga tidak tau. Tapi aku juga heran. Lokasi kita saat ini sangat dekat dengan Dark Empire, tapi kenapa pasukan Dark King tidak melewati kita, ya? Dan malah mereka tau-tau sudah menyerang Rainbow Empire."
"Entahlah."
"Tapi dibanding itu, aku sangat sedih bahwa Lezy juga katanya akan ikut membantu Dark King. Dulu aku pernah sempat dekat dengan Lezy. Kami bersahabat. Dan padahal, selama kita berteman, dia sangat baik. Dia tidak seperti Ayahandanya, Dark King yang super jahat. Tapi kenapa sekarang dia malah membantu Dark King?" ucap Lezy yang memang sedari tadi sudah ada di tenda kelompoknya. Selain Lezy, teman-teman kelompok Qeyla lainnya juga ada, bahkan juga teman-teman dekat Qeyla.
"Apa?! Jadi, Azura ikut membantu Dark King?" teriak Elyani dengan terkejutnya, tidak percaya pada ucapan Lezy yang baru saja didengarnya. Ia tak menyangka, penculikan saat adiknya lahir itu membawa dampak yang sangat buruk. Ia sangat tak menyangka bahwa adiknya akan ikut terpengaruh perangai Dark King itu. Hal yang ia takutkan ternyata benar-benar terjadi.
"Azura?" berbeda dengan Elyani, Lezy justru kebingungan karena memang dia belum mengetahui apa-apa tentang Azura.
"Ya, Lezy yang tinggal bersama Dark King itu adalah Azura. Azura adalah adikku, putri dari raja dan ratu terdahulu yang merupakan penyihir ungu.
"Apa?" dan kali ini Lezylah yang dibuat terkejut.
"Bukan hanya itu kebenarannya. Asal kau tau saja, Azura itu ternyata memiliki kembaran, yaitu Qeyla," ucap Ara to the point yang membuat Lezy sekali lagi dibuat terkejut.
"Apa? Ta-tapi bagaimana bisa?"
"Bukannya katanya kau bersahabat dengannya? Memang kamu tidak melihat wajah mereka yang sama?"
"Aku memang bersahabat dengannya. Tapi kita sudah tidak bertemu lagi sejak berumur 10 tahun. Wajahnya mungkin sudah agak berubah. Lagipula, aku baru melihat Qeyla baru-baru ini. Dan aku tidak memperhatikan wajahnya" ucapnya masih dengan terkejunya, "Dan, apa masih ada yang tidak aku ketahui tentang mereka?"
"Ada satu lagi," ucap seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tenda, mengagetkan semuanya.
"Qey, kau sudah bangun?" ucap Wina senang.
"Lezy, kau ingat tidak kau pernah bercerita padaku tentang Lezy putrinya Dark King? Kau juga mengatakan bahwa kalian memiliki kalung yang sama, kalung berliontinkan huruf "L"?"
"Ya? Memangnya kenapa?" ucap Lezy bingung, begitupun yang lainnya yang bahkan tidak tau inti ceritanya.
"Apa kalungnya seperti ini?" ucap Qeyla sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam baju yang dipakainya.
"Kau dapat dari mana kalung itu? Kalung itu sama persis dengan punyaku."
"Kau yang memberikannya padaku 7 tahun yang lalu" ucap Qeyla kemudian memberi jeda, "Karena aku adalah Lezy."
"APA?!" dan kali ini bukan hanya satu orang yang terkejut, melainkan semuanya yang mendengarkan. Tentu saja selain pemberi informasi. Ett, tapi ternyata ada juga yang tidak terkejut. Orang itu adalah Alvin, karena dia sudah mengetahuinya sejak awal.
"Ba-bagaimana mungkin?" ucap Elyani mewakilkan semuanya.
"Itu semua karena waktu itu aku melarikan diri dari istana. Aku melarikan diri karena Ayahanda sudah mengurungku di penjara selama berhari-hari. Dan dengan menggunakan kekuatanku, akhirnya aku bisa melarikan diri. Tapi di perjalanan, karena tidak berhati-hati, aku tersandung dan terbentur batu dan jatuh ke semak-semak. Dan sehabis itu aku tau-tau sudah berada di akademi dan dipanggil dengan sebutan Qeyla. Aku pun tidak membantahnya karena memang saat itu aku tidak mengingat apa-apa. Tapi sekarang aku sudah ingat semuanya."
"Kau, Lezy?"
"Ya, aku Lezy, Lezy."
Mendengar hal itu, Lezy pun segera memeluk Qeyla yang ternyata Lezy, "Aku sangat merindukanmu."
"Aku juga," ucap Lezy sembari membalas pelukannya.
"Lalu, yang bersama Dark King saat ini?" ucap Arin mewakilkan kebingungan yang lainnya.
"Maafkan aku. Sepertinya itu Qeyla. Bukannya sebelum aku ditemukan dan dianggap sebagai Qeyla, Qeyla pergi ke hutan perbatasan? Dan kalau perkiraanku benar, berarti Qeyla ditemukan oleh prajurit Ayahanda yang mencariku, dan mereka mengira bahwa Qeyla adalah aku. Bukankah kami kembar? Dan di sisi lain, aku ditemukan oleh orang-orang yang mencari Qeyla dan dibawa ke akademi sebagai Qeyla."
"Berarti, yang membantu Dark King saat ini adalah Qeyla? Tapi, mengapa bisa? Bukannya seharusnya jika Dark King menganggap Qeyla itu kau, berarti seharusnya Qeyla saat ini sedang ada di penjara Dark Empire? Hal ini mengingat ceritamu tadi bahwa sebelum kau melarikan diri kau sempat di penjari selama berhari-hari. Bukannya seharusnya begitu?"
"Aku pun tak tau. Mungkin, Ayahanda tidak mengurungnya karena Qeyla memiliki apa yang Ayahanda inginkan. Dan Ayahanda pun mengajaknya bekerja sama sebagai ayah dan anak. Ya, karena hal itulah sebelumnya aku di masukkan ke dalam penjara oleh Ayahanda. Karena aku tidak kunjung memberikan yang ia inginkan, karena memang aku tidak memiliki apa yang diinginkannya."
"Berarti, saat ini, yang tengah menyerang Rainbow Empire adalah Dark King dan Qeyla? Sungguh, aku tidak percaya Qeyla akan tega melakukan hal itu," ucap Ara kesal, "Bagaimana mungkin dia membantu orang jahat untuk menghancurkan negrinya sendiri? Bukankah di sini dia juga mempunyai orang-orang yang menyayanginya? Dan jika melakukan hal itu, sama saja dia menghancurkan orang-orang yang menyayanginya."
"Apa? Ayahanda sedang menyerang Rainbow Empire? Kalau begitu, kenapa kita tidak bergegas? Pantas saja semua orang saat ini sedang berkemas. Dan kenapa kita malah mengobrol di sini? Sebaiknya kita turut bergegas menuju Rainbow Empire, membantu yang memerlukan bantuan. Percakapan ini bisa kita lanjutkan nanti."
"Oh, iya. Aku sampai lupa. Ayo," ucap Arin dan diangguki oleh semuanya.
Setelah itu, mereka pun mengemasi barang-barang mereka dan juga dibantu oleh Linda dan Elyana. Setelah selesai, mereka pun bergegas bergabung dengan yang lainnya untuk segera menuju Rainbow Empire.
💎
I hope you like it. 😊😘😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Light and Darkness [END]
FantasyQeyla mungkin tidak punya peruntungan pertemanan di dunianya. Tapi, di dunia lain, ia punya. Teman yang akan menemaninya dalam kesendirian di dunia orang. Dunia yang menyimpan rahasia yang ternyata juga menyangkut dirinya dan keluarganya. Dunia yang...