"Di istana?"
"Oh iya, Qey. Kau memang pernah tinggal di istana. Di istanaku, Rainbow Empire. Kau sudah mengingat semuanya?"
"Belum. Aku hanya ingat aku pernah tinggal di istana. Dan di ingatanku itu juga ada seorang lelaki, gimana ya?"
"Mungkin yang kau maksud itu adalah ayahku, paduka raja."
"Ah, ya. Pakaiannya seperti raja."
"Kalau begitu, syukurlah Qey. Setidaknya, ada yang sudah kau ingat" ucap Arin tulus dan kemudian melanjutkan, "Tapi, apa yang memancing ingatanmu itu? Apa itu ada hubungannya dengan penyebab kamu pingsan tadi?"
"Iya, Qey. Apa penyebab kamu bisa pingsan tadi?"
"Aku-"
Tok tok tok
Seketika semuanya terdiam. Sampai akhirnya Arin beranjak untuk membukakan pintu.
"Apa Qeyla sudah siuman?" ucap seorang lelaki pada Arin.
Dengan bingung Arin menjawab, "Ya, tapi kenapa? Kau terlihat sedang tidak tenang."
"Kau tidak perlu tau. Aku ada urusan penting dengan Qeyla. Dan kuharap kau dan Ara mau memberikan kami waktu berdua saja. Keluarlah kalian dari kamar ini sampai aku sudah," ucap lelaki itu sembari masuk ke dalam kamar mereka.
Ara dan Qeyla pun yang sudah tau siapa yang bertamu ke kamar mereka pun terkejut.
"Ada perlu apa kau denganku?"
Baru saja lelaki itu ingin menjawab, Ara sudah memotongnya, "Tidak. Aku dan Arin tidak akan keluar. Kami tidak akan memberikan waktu untukmu berdua saja dengan Qeyla di dalam kamar. Siapa yang akan menjamin kau tidak akan berbuat yang tidak baik pada Qeyla?"
"Aku hanya ingin bicara dengannya berdua saja."
"Kenapa gak di luar saja?"
"Aku sih gak masalah. Kalau begitu Qeyla, ayo kau ikut denganku."
Melihat Qeyla yang sudah ingin melangkah keluar, Ara menghentikannya.
"Tunggu! Qeyla baru saja siuman dari pingsannya. Aku takutnya dia belum fit" ucap Ara kemudian melanjutkan dengan ragu, "Aku dan Arin akan keluar. Kalian bicaralah di sini. Jangan lama-lama."
"Oke. Makasih atas pengertianmu."
Ketika Ara dan Arin keluar kamar, Qeyla duduk di tepi ranjangnya.
"Aku tau kau sedang tidak ingat apa-apa. Kau tidak sedang membuat sebuah drama. Aku tidak menyalahkanmu. Tapi, saat ini kakakku sedang dalam bahaya. Dan ini berhubungan denganmu. Aku harap kau mau membantuku untuk menyelesaikan masalah ini" ucap lelaki itu kemudian melanjutkan, "Jika kau mau melakukannya, aku yakin kau bisa mendapatkan ingatanmu kembali."
"Oke. Aku harus apa?"
"Pertama-tama, kau harus mengingat semua tentang dirimu. Aku akan membantumu mengingatnya dan aku akan memberitahukan apa yang aku tau tentangmu yang teman lainnya tidak mengetahuinya."
"Memang, apa yang kau ketahui?"
💎
Seminggu kemudian....
"Anak-anak, besok kita akan mengadakan kemah di hutan perbatasan. Jadi, kalian harus sangat berhati-hati. Mungkin di antara kalian ada yang bertanya-tanya mengapa acara kemah kita di tempat yang bisa disebut juga lumayan berbahaya. Perlu kalian ketahui anak-anak, bahaya bisa datang di mana saja dan kapan saja. Terkadang, tempat yang sangat aman pun bisa datang bahaya. Lagipula, dibanding kalian hanya berlatih di akademi, lebih baik kalian berlatih langsung di medan perang. Kalian bisa mendapat pengalaman yang berharga."
"Maaf Mr. Trax, kita ingin berkemah bukan ingin berperang."
"Iya Miss. Kiran. Saya berkata demikian maksudnya jika memang nantinya kita akan bertemu dengan pasukan Dark King, kita kan pastinya akan melawan jika mereka menyerang" ucap Mr. Trax menatap Miss Kiran sebentar sebelum akhirnya menatap seluruh siswa yang akan mengikuti acara kemah dengan ekspresi yang lebih serius dari sebelumnya, "Dan aku mendapat kabar yang tidak mengenakkan karena aku dengar, Dark King sedang berencana menyerang kembali Rainbow Country. Dan mungkin ada sebagian dari kalian yang mengetahui hal ini, bahwa Dark King kali ini akan menyerang dengan bantuan dari putrinya, Lezy."
Mendengar semua perkataan Mr. Trax, semua murid serempak berbisik dengan teman yang ada di dekatnya. Sampai akhirnya ada satu siswa perempuan yang mengangkat tangan untuk bertanya, "Aku tidak pernah mendengar nama itu."
"Tentu. Tidak banyak yang mengetahuinya karena Dark King merawat anak itu hanya dalam lingkungan dalam istana. Bisa dibilang, dia tidak mengenalkan putrinya itu pada dunia luar istananya."
"Lalu, bagaimana dengan putri kedua dari Queen Alenna yang diculiknya 15 tahun lalu?" ucap salah satu siswa laki-laki sembari mengangkat tangannya bertanya.
"Aku tidak tau tentang itu."
Siswa itu pun bertanya kembali, "Bukankah menurut ramalan Mrs. Jenny Dark King nantinya akan menyerang dan menghancurkan Rainbow Country dengan bantuan putri kedua dari Queen Alenna itu? Apakah putrid itu adalah Lezy?"
"Sudah kubilang aku tidak mengetahuinya. Bisa saja iya, bisa saja tidak. Bisa saja Lezy adalah putri kandungnya. Untuk yang kali ini mungkin dia dibantu dengan putri kandungnya dan saat apabila ramalan Mrs. Jenny itu benar mungkin baru di saat itulah ia dibantu oleh putri kedua Queen Alenna yang diculiknya itu."
"...."
"Nah, pokoknya kalian harus berhati-hati saja dan bersiaplah untuk segala kemungkinan yang akan terjadi. Siapkan segala keperluan yang akan kalian bawa besok. Kami harap dengan adanya acara kemah yang akan kita mulai besok itu dapat meningkatkan solidaritas kalian. Istirahatlah yang cukup, agar besok tubuh kalian fit."
"Baik, Mr. Trax," ucap seluruh murid dengan serempak.
"Nah, kalian boleh bubar. Ingat selalu pesan-pesanku itu, ya."
"Siap, Mr.," ucap seluruh murid serempak dengan satu persatu dari mereka mulai berpencar untuk kembali ke kamar asramanya masing-masing.
💎
I hope you like it. 😊😘😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Light and Darkness [END]
FantasiQeyla mungkin tidak punya peruntungan pertemanan di dunianya. Tapi, di dunia lain, ia punya. Teman yang akan menemaninya dalam kesendirian di dunia orang. Dunia yang menyimpan rahasia yang ternyata juga menyangkut dirinya dan keluarganya. Dunia yang...