(#2) What is the problem if the dark-haired ???

2.9K 167 3
                                    

Setelah mandi, Qeyla kembali melihat handphonenya. Tidak ada sms dari Fika. Hari sudah sore, dan dia berniat untuk ke taman.

Qeyla turun ke lantai satu. Dilihatnya ayah dan ibunya yang sedang berada di ruang keluarga sambil nonton tv. Mereka sangat bahagia. Qeyla pun menghampiri mereka.

"Bu, yah, Qey izin ke taman, ya."

"Mau ngapain?"

"Iya, kamu mau ngapain sih? Hari inikan ayah libur, seharusnya kita kumpul-kumpul disini. Jarang, loh. Iyakan Bu?"

"Iya."

"Sebentar aja, Bu. Mau cari udara segar."

"Ya sudah, tapi jangan pulang malam, ya. Soalnya bahaya di luar malam-malam. Apalagi kamu gadis."

"Iya, Bu. Qey pamit ya bu, yah."

""Iya. Hati-hati.""

Setelah pamit, Qeyla bergegas ke taman. Tapi sebelum keluar pagar rumah, langkahnya terhenti.

"Aku pakai sepeda, ah. Sudah lama tidak bersepeda. Tapi, sepedanya ada dimana, ya? Hmmm, sepertinya ada di gudang."

Setelah memutuskan untuk bersepeda, Qeyla melangkah ke arah gudang dan memasukinya. Terlihat jelaslah sepedanya di pojokan dekat lemari yang sudah usang. Tapi nampaknya salah satu setir sepedanya tersangkut di belakang lemari itu.

"Tersangkutkah? Sungguh merepotkan."

Qeyla pun berusaha mengeluarkan sepedanya, namun sangat sulit. Dia pun memutuskan untuk mendorong lemari melalui celah-celah tempat sepedanya berada.

Setelah salah satu setirnya sudah tidak tersangkut, dia pun mengeluarkan sepedanya. Setelah selesai, dia menghampiri lemari itu dan ingin merapatkannya ke posisi semula.

Namun, sebelum dirapatkan, Qeyla melihat sedikit cahaya yang berasal dari belakang lemari. Dia pun memutuskan untuk mendorong lemari itu lagi sampai dia bisa melihat cahaya apakah itu. Semakin dia mendorong, cahaya itu semakin besar. Dan setelah terlihat cahaya yang besar, Qeyla menyipitkan matanya. Rupanya cahaya itu dari lingkaran di di depannya. Entah lingkaran apa itu, namun itu terlihat seperti sebuah portal untuk ke dunia lain.

"Apa dunia lain itu benar-benar ada? Kalo aku masuk, gimana ya?"

Tanpa berpikir panjang, Qeyla memutuskan untuk masuk ke dalam portal itu.

"Aaaaaaaaaaaaa"

Bug.

Dia pun terjatuh di sungai dan menghantam batu yang cukup besar. Dan itu membuat dia kehilangan kesadarannya.

Tidak jauh dari tempat itu, terdengar suara beberapa orang yang sedang mengobrol.

"Win, liburan kamu mau kemana?"

"Sepertinya aku mau berlatih saja, Rin."

"Itu pasti akan sangat membosankan."

"Memang. Tapi aku memang seharusnya rajin berlatih, agar aku dapat mengendalikan kekuatanku."

"...."

"Winaaaa"

Wuush.

Tiba-tiba sudah ada perempuan sebaya mereka dengan rambut kuning sama seperti Wina di depan mereka bertiga.

"Hai Win, Ara, Arin."

"""Hai"""

"Untuk apa kau kemari, Lin?"

"Tentu untuk bertemu denganmu, Win. Tadi aku ke rumahmu, Tapi kata ibumu kau sedang berlatih di hutan. Padahal aku ingin bermain denganmu. Jadi, aku memutuskan untuk menyusulmu ke hutan."

Between Light and Darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang