Sebenarnya tuh saya jijik maksimal sama blurb yang saya buat.
Tapi ya mau gimana lagi, emang gitu ceritanya.
Terus saya tuh sempat bimbang mau masukin cerita ini ke genre apa. Tapi akhirnya saya "jatohin" ke fanfiction aja dalam rangka mendukung idola saya si Martijn Garritsen aka Martin Garrix.
Tapi, gak berarti cerita ini cuma bisa dibaca sama fans Martin Garrix. Untuk yang gak kenal siapa si DJ dari Belanda ini pun juga bisa, karena di dalam cerita ini, saya gak akan menggambarkan Martin sebagai seorang DJ. Dia cuma bakal jadi rakyat jelata kayak kita. Bagi yang bukan fans, kalian bisa menikmati cerita ini sebagai cerita ber-genre romance (yang mungkin juga berunsur comedy).
Cerita ini pantas buat dihina, tapi ya mending jangan ditulis deh hinaannya, disimpan aja dalam hati wkwkwkwk. Yah, namanya juga usaha.
Oya, kalau ada adegan/kalimat yang gak pantas, tolong dimaklumi. Karena saya sudah memperingatkan kalian lewat blurb, jadi jangan salahin saya kalo kalian berubah jadi sakit saraf gara-gara baca cerita ini.
Minimal kalo kalian gak suka sama cerita ini tapi udah telanjur baca, jangan pelitlah buat vote. Atau kalau ternyata kalian suka—which is saya sangat meragukan itu—bolehlah kalian masukin library atau reading list. Kalau kalian suka banget—which is lebih membuat saya semakin meragukan itu—bolehlah kalian tulis-tulis komentar, yang gak berguna juga gakpapa. Siapa tau dengan komentar-komentar gak berguna, tulisan saya jadi banyak views-nya dan masuk viral. HAHAHAHA.
Oke itu gak lucu ya.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat saya khawatir menulis cerita ini:
1. Saya khawatir Martin bisa bahasa Indonesia terus nemu cerita hina ini.
2. Kalau ternyata Martin gak bisa berbahasa Indonesia, saya tetap khawatir kalau aja Martin inisiatif minta neneknya buat men-translate cerita ini ke bahasa Belanda (karena denger-denger neneknya Martin itu wong Indo yang suka masakin nasi goreng buat cucunya yang ganteng to the max ini).
3. Saya khawatir Martin malu punya fans kampret kayak saya.
4. Saya khawatir emak saya iseng-iseng bikin akun Wattpad terus baca cerita gak bermoral ini. Saya gak bisa bayangin aja gitu kalau suatu hari ada akun namanya motherofaauli atau mamaaauli atau apapun itu yang ngisi kolom komentar: "mama gak nyangka ternyata selama ini kamu nulis hal yang gak bener." (Edit 2023: oke, jadi ini tidak mungkin terjadi karena ibu saya sudah meninggal jadi begitulah)
5. Saya khawatir cerita ini ada yang plagiat (dan emang udah pernah di-plagiat, dasar kambing sialan).
Oya, yang perlu kalian ingat: this is purely work of fiction. Latar tempat yang saya pakai pun fiksional. Jadi saya harap kalian bisa memaklumi ini.
Tambahan: cerita ini saya buat tahun 2016 dan kalo gak salah tamat di 2017. Tahun 2022 kemarin saya unpublish dikarenakan suatu hal dan di 2023 ini saya publish ulang dengan mengedit beberapa typo.
Dan yang paling, paling, paling penting....
SAYA GAK MENGIZINKAN SIAPA PUN NGE-POST CERITA SAYA INI DI MANA PUN, DAN DILARANG MENGUTIP ISI CERITA INI TANPA NANDAIN SAYA. GAK MAU TAU, SUKA-SUKA SAYA LAH MAU MARAH ATAU PAKAI CAPS LOCK.
Yowes langsung aja dilanjut ke halaman selanjutnya, hehe.
Sincerely,
Aauli
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend with Benefits
Fanfiction"Oh, so you're a bad boy? Don't worry, I love bad boy." --- Gretchen Himmerstrand tak pernah--dan tak bisa--punya pacar. Menurutnya, amat sulit menemukan seorang lelaki yang pas untuk seorang gadis kaya seperti ia. Urusan cinta pun menjadi urutan pa...