[58]

4K 428 92
                                    

Gigi memarkir mobilnya agak jauh dari Fontainebleau Club, sebab kelab itu amat ramai malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gigi memarkir mobilnya agak jauh dari Fontainebleau Club, sebab kelab itu amat ramai malam ini. Aku bahkan belum pernah melihat kemacetan yang sebegitu mengerikan di sepanjang jalan menuju kelab itu. Sebelum turun dari mobil, teman-temanku merapikan dandanan mereka sedikit, sementara Gigi sibuk mengamati sekitar. Dia berkata, "Lihat ini, Gretz. Kemacetan ini disebabkan oleh mantan pacarmu."

"Maksudmu?" tanyaku heran.

Cara mengeluarkan tiket dari dalam tasnya dan menoleh padaku yang duduk di belakang. "Aku lupa bilang padamu, Gretz. Malam ini Martin Garrix akan tampil."

Kendall dan Selena yang duduk di kiri dan kananku tertawa saat mulutku ternganga otomatis.

"Tidak seburuk itu kok, Gretz," kata Kendall.

"You guys are killing me," gerutuku.

"Sudahlah." Selena mendorong bahuku pelan. "Bukankah kalian sudah berpisah selama empat tahun? Ini saatnya untuk melupakan, Gretz. Malam ini kita tidak akan membahasnya dan bersenang-senang, okay?"

Aku tidak menjawab. Cara dan Gigi mulai keluar dari mobil, diikuti Kendall, Selena, dan aku. Bersama, kami berjalan meninggalkan mobil yang diparkir di sisi jalan—area parkir benar-benar penuh—lalu berdiri di antrean yang panjangnya ... hingga ke perempatan jalan.

Ini sungguh gila.

"Apa tidak ada semacam antrean khusus?" tanyaku. "Aku akan bayar kalau ada."

Cara menunjukkan lagi tiket yang dipegangnya. "Tidak ada antrean khusus, Gretz, walau tiket yang kita beli adalah VIP."

Aku menghela napas.

"Gees," Kendall berjinjit mengamati barisan manusia di depan, "aku tak percaya ada sebegitu banyak orang mengantre hanya untuk melihat mantan pacarmu, Gretz. Padahal Fontainebleau tidak pernah seramai ini."

Aku melirik Kendall sebal, sementara Selena sebagai sahabat yang baik berkata, "Kan sudah kubilang, kita tidak akan membahas mantan pacar Gretchen."

Kendall tersenyum simpul.

Yang lebih menyebalkan selain antrean yang panjang adalah kenyataan bahwa pesta itu telah berlangsung lama saat aku dan keempat orang sahabatku berhasil masuk ke dalam. Lampu-lampu bekerlip silih berganti, memandikan kerumunan orang yang sedang melompat dan berteriak-teriak di dance floor dengan beragam warna cahaya. Gigi mengajak kami semua untuk berswafoto hingga beberapa kali, namun aku kesulitan mengendalikan fokus.

Aku mendongak sedikit, mengamati dua orang laki-laki yang sedang berdiri di balik booth. Merekalah yang mengendalikan DJ set, kerumunan orang, dan pesta ini, menghipnotis atmosfer dengan dentuman irama musik yang tersalurkan melalui pengeras suara. Sesekali tangan mereka mengendalikan tombol-tombol rumit di booth, bagai penyihir yang tengah meramu ilmu sihir untuk menguasai alam pikiran manusia yang ada di tempat ini.

Boyfriend with Benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang