16

11.7K 855 9
                                    

**
After party dari konser BIGBANG di Manila sudah berjalan lebih dari 2 jam. Soonho tiba-tiba mengajak Dara keluar dari club dan membawanya ke salah satu mobil sedan berwarna hitam yang mesinnya sudah menyala.

Dara menoleh dan memandang ke arah Soonho dengan heran.

"Masuklah, Jiyong menunggumu di dalam."

"Eh?" Dara mengerutkan kening dan menatap ke arah mobil hitam itu. "Bagaimana dengan after partynya?" lalu kembali memandang ke arah Soonho.

"Sebentar lagi juga selesai." jawab Soonho santai. "Masuklah. Dia sudah menunggumu dari tadi."

"Kau tidak ikut?"

"Dia tidak mengajakku."

"Sebenarnya dia mau membawaku ke mana? Kenapa mencurigakan sekali?"

Soonho tertawa kecil. "Aku juga tidak tahu. Dia tidak memberitahuku."

Jendela mobil bagian kanan turun dan memperlihatkan Jiyong dengan kacamata hitamnya. "Sampai kapan kau akan membuatku menunggu Sandara Park?"

Dara melirik tajam ke arah Jiyong sekilas, lalu kembali memandang ke arah Soonho. "Aku pergi dulu."

"Ne, ingatkan dia kalau kita ada flight besok pagi."

"Siap." Dara tersenyum kemudian masuk ke dalam mobil. Jiyong memandang ke arah Soonho.

"Kami pergi dulu." pamitnya.

"Hati-hati."

Setelah Dara masuk ke dalam mobil dan Jiyong kembali menaikan jendelanya, pria itu langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menyalakan maps yang ada di dalam mobil.

"Ke mana kita akan pergi?" tanya Dara sambil merapatkan jaket yang ia pakai.

"Kau yang tahu ke mana kita akan pergi."

"Huh?"

"Di mana alamat rumahmu?"

Dara menoleh dan memandang ke arah Jiyong dengan alis terangkat. "Apa?"

"Di mana alamat rumahmu yang dulu?"

"Untuk apa kau menanyakan hal ini?"

"Karena aku akan membawamu ke sana."

"Untuk apa kau membawaku ke sana?"

Jiyong sekilas melirik ke arah Dara lalu kembali memandang ke arah depan. "Aku tahu ini yang dari kemarin ingin kau lakukan Dara."

Dara terkejut mendengar jawaban yang keluar dari mulut Jiyong. Tersirat kecemasan dari suara artisnya ini.

"Seberapa buruk kenangan yang terjadi di rumahmu, aku yakin kau ingin kembali ke sana karena di sanalah kenangan terakhir keluargamu berada."

"Ji, kau tidak perlu melakukan ini, ka--"

"Aku perlu Dara." sela Jiyong. "Aku tahu sangat sulit bagimu untuk pergi sendiri, selain karena padatnya jadwal BIGBANG, karena itu aku menemanimu ekarang."

Dara terdiam, ia menghadapkan tubuhnya ke depan. Tidak tahu harus berkata apa. Sampai akhirnya Jiyong berbicara lagi. "Jika kau sudah siap, ketik alamatmu di maps itu."

Dara memejamkan matanya sejenak, lalu dengan tangan bergetar ia melakukan apa yang Jiyong perintahkan. Tidak menyadari kalau pria yang ada di sampingnya ini, memperhatikan dengan lekat. Tidak melewatkan sedikitpun yang Dara lakukan.


*
"Berhenti."

Dara tiba-tiba berkata dengan suara parau saat Jiyong akan membelokkan kemudinya tepat di gang rumahnya. Jiyong langsung menepikan mobil saat mendengarnya.

Lovely AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang