After Story 1

16.1K 907 65
                                    

**
Sudah satu bulan Dara berada di Manila dan ternyata jadwal trainingnya yang padat membuat perempuan itu tidak punya waktu untuk kembali ke Korea dan itu benar-benar membuat Jiyong jengkel karena jadwalnya bersama BIGBANG juga sedang sangat padat, tidak ada hari libur sama sekali.

Top tertawa geli melihat tingkah Jiyong yang uring-uringan seperti ini. Training Dara yang memang makan waktu banyak bahkan sulit membuat mereka berkomunikasi. Dara selalu pulang malam dan jika Jiyong menelfonnya itu hanya akan mengganggu waktu istirahat kekasihnya itu.

"Sabar Ji, kau tahu benar training itu memang makan waktu." Taeyang berusaha menenangkan Jiyong. "Kita pernah merasakannya dulu."

Jiyong melirik tajam ke arah Taeyang. "Kita training menjadi selebriti Youngbae dan Dara training menjadi tour guide. Jelas berbeda."

"Sama saja, sama-sama melakukan training kan?" balas Taeyang tidak mau kalah.

"Aish." desis Jiyong jengkel. Ia tatap ponselnya lagi, berharap Dara akan membalas pesannya.

"Andai kau tidak mengutamakan egomu Ji, Dara pasti masih bekerja di sini bersama kita." sahut Top menyalahkan kebodohan dongsaengnya sebulan yang lalu.

"Apakah kau harus membahas itu terus hyung?" Jiyong membalasnya dengan nada dongkol. Top terkekeh dibuatnya.

Hal ini memang selalu menjadi bahan ledekan member BIGBANG yang lain untuk Jiyong. Mereka akan membahas ini terus-terusan bahkan kadang sampai Jiyong sangat jengkel lalu pergi meninggalkan mereka.

"Apa jadwalku minggu depan?" tanya Jiyong kepada Soonho.

Soonho mengecek jadwal Jiyong yang ada di ponselnya. "Syuting iklan, pemotretan, lalu konser BIGBANG."

"Ada libur?"

"Satu hari Ji."

"Apa jadwal sebelum dan setelah satu hari itu?"

Soonho menatap ke arah Jiyong sekilas. "Sebelumnya syuting iklan dan setelahnya konser BIGBANG."

"Konser BIGBANG di mana?"

"Shanghai."

"Okay. Pesankan tiket untukku ke Manila di hari itu. Berangkat paling pagi dan pulang malamnya."

Soonho kembali memandang ke arah Jiyong dengan kening berkerut. "Kau yakin Ji? Kau hanya akan keletihan nantinya."

"Tidak apa, aku sudah biasa."

"Tapi Ji--"

"Sudah biarkan saja. Belikan tiketnya sebelum mood dia berubah dan menyerang kita semua di sini." sahut Top. Ia tatap Soonho dengan alis terangkat.

"Baiklah, kau mau pergi sendiri atau aku harus ikut?"

"Pergi sendiri saja."

"Kau yakin? Bagaimana jika--"

"Soonho." sela Jiyong menegur manajernya itu dengan nada yang malas. Soonho terdiam lalu menatap Jiyong, ia menghela na[as.

"Baiklah. Pergi sendiri. Aku tidak tanggung jawab jika kau mendapat kesulitan di sana."

"Aku bisa mengatasinya." Jiyong bangkit lalu memakai jaketnya.

"Kau mau ke mana?" tanya Taeyang. "Pekerjaan kita belum selesai Ji."

"Kita undur nanti malam. Aku ingin tidur dulu."

"Yaa aku ada kencan nanti malam." desis Taeyang.

"Ajak saja Hyorin nuna ke sini kalau begitu."

Taeyang mendengus. "Sinting."

Jiyong terkekeh. "Aku ngantuk sekali Youngbae." katanya lalu melihat ke arah jam yang tertempel di dinding. "Jam 9 malam nanti ne?"

Lovely AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang