21

9.9K 779 31
                                    

**
Dara melirik ke arah jari manis Jiyong yang masih memakai cincin silver-merah yang katanya pria itu tidak suka. Dara tersenyum tipis, "Kau masih memakainya."

Jiyong melepas headsetnya dan menoleh. Mereka sudah duduk di dalam pesawat kini.

"Kau masih memakai cincinnya."

Jiyong melihat ke arah jarinya, lalu menanggapi pertanyaan Dara dengan acuh. "Apa aku harus melepasnya?"

"Jangan." sela Dara langsung. "Cincin itu bisa memberimu semangat."

Jiyong memutar kedua bola matanya dan menatap Dara dengan pandangan aneh. "Bagaimana bisa sebuah cincin memberiku semangat Sandara Park?" tanyanya.

"Oh kau tidak merasakannya?" Dara melirik ke arah cincin silver-merah yang ada di tangannya sendiri. "Sejak memakai cincin ini aku merasa lebih bersemangat dari biasanya. Aku menganggap cincin ini adalah dirimu."

Jiyong masih menatapnya dan mendengarkannya.

"Setiap aku merasa letih, setiap aku ingin menyerah, setiap aku merasa sakit dan menangis, aku melihat cincin ini dan aku yakin semua baik-baik saja." kedua bola mata Dara menerawang, "Aku melihat dirimu yang pekerja keras, yang tidak mau menyerah, yang mau memakainya walaupun tidak menyukai cincin ini sama sekali." Dara terkekeh geli.

Jiyong terkesima, walaupun ia berusaha keras agar tidak terlihat dari raut wajahnya. Kejujuran Dara barusan mengingatkannya pada pembicaraannya semalam dengan Soonho dan Soojoo.

FLASHBACK ON

"Kau masih memakai cincin itu?" tanya Soonho tiba-tiba.

Jiyong melirik ke arah cincin silver-merah, lalu tersenyum tipis.

"Cincin apa itu?" tanya Soojoo penasaran.

"Cincin couple Jiyong dan Dara." jawab Soonho asal sambil tertawa.

"Soonho." tegur Jiyong.

"Lalu cincin apa itu? Dara juga memakainya."

"Dia memakainya karena dia menyukai cincin itu, bahkan sampai memohon padaku agar aku memberikannya."

"Lalu dirimu? Bukankah kau tidak menyukai cincin itu? Sejak membelinya dulu kau tidak pernah memakainya."

"Dara memaksaku untuk memakai cincin ini." Jiyong teringat pada saat Dara memaksanya dulu.

Soonho menyeringai. "Dan kau bahkan tidak melepasnya sampai sekarang."

Soojoo terkekeh. "Jadi apa alasannya sebenarnya? Agar ada satu benda yang menghubungkan kalian?"

Jiyong hanya tertawa mendengarnya.

FLASHBACK OFF

"Aku menonton dokumenter BIGBANG sebelum kalian debut." Dara berkata lagi. "Jadi secara tidak langsung aku tahu setengah dari perjuangan kalian bukan?" Ia tertawa kecil.

Jiyong menghadap ke depan, walaupun telinganya masih  mendengarkan semua cerita Dara.

"Jadi setiap melihat cincin ini, aku merasa aku tidak berjuang sendirian." Dara menoleh ke arah Jiyong. "Karena aku tahu kau juga sedang berjuang." lalu tersenyum lebar.

Jiyong menolehkan kepalanya dan menatap Dara. 

"Aku sangat aneh ya?"

"Baguslah kau sadar." jawab Jiyong datar, walaupun dalam hatinya ia benar-benar ingin tersenyum lebar mendengar apa yang Dara katakan barusan.

"Jadi jangan melepaskan cincin ini ne? Aku harap kau merasakan apa yang ku rasakan."

Jiyong tidak menanggapi dan menyalakan tv pesawat yang ada di hadapannya.

Lovely AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang