25

9.8K 801 31
                                    

*
Sudah hampir seharian ini Jiyong berada di Jeju bersama Soonho dan Lee Soohyuk. Tujuan pertama ia datang di sini adalah untuk mengecek kafenya yang memang ada di pulau ini. Kedatangannya pun disambut meriah oleh orang-orang yang sedang berada di kafenya, bahkan banyak VIP yang tiba-tiba bermunculan untuk melihat dirinya.

Jiyong berusaha fokus pada tujuannya datang ke sini, juga untuk mengajak salah satu sahabat karibnya menghabiskan waktu bersama di Jeju. Tapi ternyata tidak terlalu berhasil. Jiyong selalu melihat ponselnya dan melihat kontak Dara di LINE. Apakah perempuan itu mengupdate sesuatu atau tidak. Lewat akun instagram pribadinya, peaceminusone, Jiyong melihat-lihat akun instagram Dara. Foto terakhir yang Dara posting adalah foto langit Manila beberapa saat lalu. Dara jarang mengupdate foto dirinya sendiri, perempuan itu lebih sering mengupdate foto-foto langit atau yang berseni di instagramnya atau foto dirinya dengan teman-temannya sewaktu kerja di EO dulu.

"Kau baik-baik saja?"

Jiyong mengangkat wajah dan memandang ke arah Soohyuk, ia anggukkan kepalanya.

"Kenapa kau pendiam sekali hari ini?"

"Benarkah?"

"Bagaimana kabar perempuan itu?" Soohyuk bertanya dengan mata menerawang ke langit. Mereka sedang berada di rooftop kafe milik Jiyong sekarang.

Jiyong tersenyum tipis. "Namanya Dara."

"Ah, ne. Aku lupa, maaf." Soohyuk tertawa pelan. "Bagaimana kabar Dara? Kenapa dia tidak ikut hari ini?"

"Dia ada urusan."

"Bagaimana kabarnya?"

"Sepertinya baik."

"Sepertinya?"

Jiyong hanya tersenyum tipis.

"Main rahasiaan denganku Ji?" Soohyuk bertanya dengan alis terangkat. "Kau tidak akan bisa."

"Benar. Aku tidak akan bisa." Jiyong membenarkan letak topinya. "Dia menolakku."

Soohyuk menolehkan kepalanya ke arah Jiyong dan menatap sahabatnya itu lekat. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Apa katamu?"

"Dia menolakku."

"Dia siapa?"

"Yang tadi kau tanyakan."

Soohyuk semakin bingung dibuatnya, ia menghadapkan tubuhnya ke arah Jiyong. "Dara menolakmu?"

Jiyong menganggukkan kepalanya.

"Kau sudah jujur padanya?"

"Sudah."

Soohyuk memandang ke arah Jiyong yang menyalakan rokoknya, lalu ia menepuk bahu pria itu. "Perempuan bukan hanya Dara."

Jiyong tersenyum miris. "Untuk sekarang hanya Dara."

"Apa kau menyerah?"

"Tidak." Jiyong menghisap rokoknya dalam. "Tapi aku akan membiarkan dia tenang untuk sementara."

"Apa maksudmu?" Soohyuk mengambil gelas yang ada di meja.

"Anggap saja dia sedang kalut dengan kehidupannya dan ada yang harus dia bereskan terlebih dahulu."

Soohyuk walaupun tidak mengerti apa maksudnya, tapi tetap menghargai Jiyong yang sepertinya tidak mau menjelaskan lebih jauh. "Semoga Dara cepat menyelesaikan masalahnya, jadi kau bisa kembali berjuang."

Jiyong membuang abu rokoknya dan memandang ke arah pemandangan yang ada di hadapannya.

"Bagaimana perasaanmu?"

Lovely AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang