*
Malam harinya Dara menuruni tangga, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Jiyong. Mereka baru saja pulang satu jam yang lalu dan Dara benar-benar berharap Jiyong masih bangun. Ada yang harus ia pinjam.Dara mengetuk pintu kamar Jiyong beberapa kali, tapi tidak ada tanggapan.
"Jiyong." panggil Dara sambil masih mengetuk pintu.
"Sebentar!" pekik Jiyong dari dalam.
Dara memainkan kukunya sambil menunggu Jiyong membuka pintu. Tak lama pintu terbuka dan memperlihatkan Jiyong yang shirtless, hanya memakai celana pendek, dengan handuk yang melingkar di lehernya. Tangan kanannya berusaha mengeringkan rambutnya yang masih basah.
"Masuk." bilang Jiyong lalu ia kembali masuk ke dalam kamar dan mengganti channel televisi ke drama favoritenya. Dara memperhatikan dengan alis terangkat.
"Kau suka menonton drama?"
Jiyong melirik ke arah Dara sekilas. "Mmhm." ia lalu menyender di pinggiran meja dan menghadap ke Dara. "Ada apa?"
"Aku ingin pinjam sesuatu."
"Apa?"
"Laptop." Jawab Dara langsung. "Apa aku boleh pinjam laptopmu sebentar? Ada yang harus aku searching."
Jiyong melirik ke meja yang ada di ujung ruangan lalu kembali memandang ke arah Dara. "Pakai saja."
"Benar?"
"Ne."
"Kau yakin?"
Jiyong berdecak. "Kenapa kau selalu seperti ini?" tanyanya kesal.
"Aku hanya bertanya. Siapa tahu ada data rahasia di sana."
"Sudah tidak ada, aku sudah menghapus semuanya."
Dara tertawa kecil. "Data tentang mantan pacarmu itu?"
Jiyong tidak menjawabnya, malah berkata. "Pakai saja." tunjuknya ke arah meja.
Dara berjalan ke arah meja yang berada di ujung ruangan dan duduk di kursinya. "Apa aku mengganggumu di sini? Atau aku boleh membawa laptopnya ke kamarku?"
"Sayangnya laptop itu tidak bisa dibawa ke mana-mana."
Dara mengangkat bahu acuh. "Baiklah. Aku tidak akan bersuara sedikitpun."
Jiyong berjalan ke arah kulkas, mengambil botol minuman, lalu berjalan ke arah Dara. Diberikan botol minuman itu.
"Terima kasih." kata Dara singkat.
Jiyong lalu kembali ke ranjangnya, merebahkan diri, dengan mata memandang ke arah televisi. Menonton drama yang kini sudah mulai.
Suasana hening beberapa saat. Jiyong fokus dengan drama yang dia tonton, sedangkan Dara fokus pada sesuatu yang sedang dia cari di laptop. Sampai akhirnya Dara memecahkan keheningan ini.
"Ji."
"Mmmhmm."
"Menurutmu jika aku menerima pekerjaan lagi bagaimana?"
Jiyong menolehkan kepalanya dan menatap ke arah Dara. "Apa?"
"Kalau aku bekerja lagi. Pekerjaan sampingan."
"Jadwalmu denganku saja sudah gila Dara, jangan bertingkah. Lagi pula memang kau ada waktu?"
"Pekerjaannya hanya via email. Sebagai translator."
"Untuk apa kau mencari pekerjaan lagi?" Jiyong memusatkan dirinya benar-benar pada Dara kini.
"Kau mau jawaban jujur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Assistant
FanfictionG-Dragon frustasi. Sudah hampir 2 bulan ini dia mengganti asisten sampai 4 kali karena ternyata semua asistennya hanyalah fangirl yang menyamar untuk dekat dengannya. Sampai akhirnya Yang Hyun Suk membawakan asisten baru untuk seorang G-Dragon. Baga...