Wynstelle, Andrea, Yuuki dan Elliot duduk mengitari meja di ruang duduk apartemen Wyns, berpikir. Mereka sudah seperti itu sejak beberapa menit yang lalu. Miranda juga bersama mereka. Hanya saja tidak ikut bergabung dengan kelompok 'pemikir' itu. Ia sedang menenangkan bayi dalam gendongannya. Bayi perempuan cantik bermata biru yang baru saja menggegerkan mereka semua.
"Baiklah..." Yuuki membuka suara, membuat geng 'pemikir' itu menggeliat pelan. Ia mengangkat surat yang tergeletak di atas meja lalu membacanya dalam hati sekali lagi. Ia sampai pada akhir kalimat, dimana nama Raiden Andrews tertulis jelas dengan tinta biru dan itu tidak bisa mencegah Yuuki untuk tidak melemparkan tatapan aneh -setengah miris, setengah heran- pada Wyns.
Wyns mengernyit. "Apa?" tanyanya ketus.
"Disini jelas-jelas tertulis namamu, Wynstelle. Anak ini memang sengaja dititipkan Raiden padamu." Kata Yuuki, memperjelas kembali inti masalahnya.
Ya! Itu benar. Setelah Andrea dan Wynstelle menemukan bayi perempuan beserta surat pendek itu di apartemen kosong milik Raiden, mereka langsung memutuskan untuk membahas masalah ini dengan teman-teman mereka yang lain; Yuuki, Elliot dan Miranda. Tentu saja sebelumnya mereka berdua sudah melaporkan hal ini pada Mr. Morris, tapi pria itu pun tidak bisa berbuat banyak. Ia punya istri sakit-sakitan yang harus diurus. Ia tidak mau ikut campur meskipun masalah ini terjadi di gedung apartemennya sendiri. Mungkin Mr. Morris punya pemikiran yang sama seperti Yuuki, Elliot dan Miranda. Sejak ditemukan, tanggung jawab anak itu sudah dilimpahkan kepada Wyns.
Mau menghindar bagaimana lagi? Di dalam surat sialan itu tertulis jelas; Raiden Andrews, dokter misterius, tetangga sebelah apartemennya menitipkan bayi perempuannya yang diberi nama Adara untuk dibesarkan dan dirawat oleh Wyns. Wyns tidak habis pikir, mengapa pria itu mengambil jalan yang menyulitkan orang lain? Mengapa ia tidak menitipkan anak itu ke panti asuhan saja? Bukan berarti ia tidak berperikemanusiaan dan tidak mau direpotkan. Pikir saja, ia lajang, ia ingin hidup bebas, ia bahkan baru saja mendapat pekerjaan dan ia butuh ketenangan jiwa setelah masalah perselingkuhan yang menimpanya. Lalu sekarang seseorang yang asing, yang tidak dikenalnya tiba-tiba memintanya untuk mengadopsi seorang bayi, memintanya menjadi ibu? Omong kosong...
"Ya, aku tahu." balas Wyns. "Tapi bukan berarti aku bisa menerimanya segampang itu. Maksudku, coba lihat diriku. Aku bahkan belum becus mengurus diriku sendiri. Aku ingin menikmati masa lajangku dulu." Tambahnya.
"Kami semua juga begitu. Terlebih lagi aku. Aku tidak ingin terikat pada apapun. Seorang bayi hanya akan menghambat kebebasanku." Kata Yuuki.
"Lagi pula, siapa yang mau anaknya dirawat dan dibesarkan oleh wanita penggila pesta sepertimu. Memikirkannya saja membuatku merasa ngeri." Komentar Wyns. Yuuki hanya mengedikkan bahu. Well, ia setuju. Ia memang perawat, tapi bukan berarti ia bersedia dijadikan ibu.
"Bagaimana dengan kalian berdua? Bukankah sebentar lagi kalian akan menikah? Mengadopsi anak kurasa bukan ide yang buruk." kata Andrea seraya memandang Elliot dan Miranda secara bergantian.
Wynstelle setuju. Meskipun Miranda tampak ceroboh dan serampangan, wanita itu punya jiwa yang lembut dan keibuan. Buktinya, begitu Wyns meneleponnya -mengabarkan soal 'penemuan' ini- Miranda adalah orang pertama yang tiba kemari.
"Masalahnya ada di aku, teman-teman." Elliot menyahut. Ia memandang Miranda sekilas dan wanita itu tampak sedih bercampur bingung. "Ibuku tentu tidak akan setuju. Kalian tahu sendiri, aku tinggal bersama Miranda karena menghindari konflik dengan ibuku. Ia baru saja memberi restunya pada kami. Aku tidak mau dia berpikir ulang soal keputusannya itu karena seorang bayi yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah kami." Jelas Elliot.
Baiklah. Wyns bisa mengerti itu. Ia juga pernah punya hubungan yang terhalang restu. Ia paham bagaimana rasanya dan ia tidak mau memaksa mereka.
Sekarang tinggal Andrea. Cuma pria itu yang belum mengatakan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ange Déchu | Book 01
ChickLitWynstelle Allard baru saja pindah dari Brooklyn ke Savannah untuk melarikan diri setelah menjadi selingkuhan tunangan atasannya. Ia tinggal di sebuah apartemen dan bersahabat dengan 4 penghuni lain; Yuuki si penggila pesta, Miranda dan Elliot; pasan...