Chapter 20

6K 498 15
                                    

Mr Bagman terpaku di tempat, wajahnya merah padam karena murka dan tidak percaya melihat apa yang hampir saja terjadi didepannya, sedangkan aku memeluk tubuhku dan terisak pelan.

Gaunku terkoyak di beberapa tempat dan separuh kancingnya telah hilang entah kemana, aku tak berkata apa-apa karena takut terlebih ketika dengan murkanya Mr Bagman berkata.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!"

Alvis yang sudah berjalan menuju ayahnya tiba-tiba berhenti, lalu mundur karena ketakutan.

"JELASKAN PADAKU, APA YANG SEBENARNYA TERJADI!" raung Mr Bagman.

Ku lihat Alvis menelan ludahnya, lalu bergerak salah tingkah. Dia membuka dan menutup mulutnya ingin mengatakan sesuatu yang menurutnya sulit.

"Dad, a-aku b-bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."gagapnya

Mr Bagman menatap Alvis tajam. "Kalau begitu, jelaskan!"

"A-aku t-tidak bersalah." ucap Alvis pelan. Perkataannya membuatku kaget setengah mati, jangan bilang kalau...

"Dia yang memaksaku."katanya lagi sambil menunjuk diriku yang melotot tak percaya.

"Dia yang menggodaku, Dad."

"Tuan, s-saya tidak..."

"Dia tahu, Dad dan Mum pergi makanya dia menarikku dan mencoba menggodaku."

Aku menggeleng kuat-kuat.

"Dia memasuki kamarku lalu mendekatiku."

"Tidak, itu bohong!"

"Budak itu sepertinya mabuk karena dia menyatakan cinta padaku, Dad."

"Tidak, aku tak pernah mengucapkan apapun !"

"Aku mencoba untuk menolaknya, menyadarkannya tapi dia memaksaku."

"AKU TIDAK MELAKUKAN ITU!" raungku dengan suara yang keras.

Aku berdiri dari tempat tidur Alvis dan menatap mereka dengan tajam.

Mereka balas menatapku.

"Sungguh Tuan, aku tak pernah melakukan hal sehina itu. Dia yang mencoba..." aku tak bisa mengatakan hal menjijikan seperti itu, jadi aku melanjutkan kata-kataku dengan pelan. "Menyentuhku!"

"Hei kau, bagaimana mungkin aku sudi menyentuh budak sepertimu. Kau seharusnya sadar diri!" teriak Alvis matanya berkilat-kilat tajam.

Aku membalas tatapannya. "Kau memang melakukannya!"

"DIAM!" kali ini Mr Bagman yang bersuara.

Aku dan Alvis diam, menunggunya berbicara.

Detik demi detik berlalu dan akhirnya Mr Bagman menghampiriku, lalu menampar pipiku dengan keras. Aku terhuyung ke belakang, dan bertumpu pada meja dekat tempat tidur Alvis.

"Kau!" dia menunjukku. "Budak jahanam! Mana mungkin aku percaya padamu di bandingkan anakku."

Aku memegangi pipiku dan menatapnya tak percaya.

"Seharusnya dari awal aku tahu, kau akan membawa pengaruh buruk pada keluargaku, terutama pada Alvis!"

"Aku jujur Tuan, aku tak melakukannya!"

Mr Bagman menarik rambutku. "Masih mau menyangkal, huh? Gadis bodoh tidak tahu diri." dia meludah dan mengenai wajahku.

"Sekarang minta maaf dan cium kaki Alvis!"

Aku menggeleng. "Aku tak bersalah, aku tak mau melakukannya."

"Kau melawanku, huh!"

Duggggg

CruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang