Chapter 30

6.2K 460 45
                                    

Sudah tiga bulan aku tinggal di rumah Peter dan selama itupula aku mendapatkan pendidikan tentang tata krama, kepribadian, musik dan hal-hal lain yang dipelajari oleh para wanita bangsawan lainnya. Begitupula dengan adik-adikku (Marry dan Alan) yang dididik sedemikian rupa agar mereka setara dengan bangsawan.

Hidupku memang berubah total , aku yang dulunya selalu kelaparan karena kekurangan makanan sekarang aku bisa makan sepuasnya dan sesukaku, aku yang dulunya bekerja menjadi pelayan sekarang pelayanlah yang bekerja untukku, aku yang dulunya adalah seorang gadis remaja tanggung yang tak pernah mengerti adat istiadat kesopanan sekarang berubah menjadi gadis yang penuh dengan tata krama dan kesopanan.

Semuanya memang berubah, sangat berubah seperti halnya perubahan musim semi menjadi musim panas.

Alvis masih mendekam di sel bawah tanah, dia memilih di hukum mati dengan minum racun dibandingkan di penjara seumur hidup. Kehidupan keluarganya juga berubah, orang tuanya mulai bangkrut sekarang.

Begitupula dengan Catherine, dia memang di bebaskan nantinya karena Charlotte selalu menangis dan meminta ibunya di bebaskan. Tapi kehidupannya juga berubah, dia tak berhak lagi mendapat perhiasan dan hak untuk mengatur kehidupan rumah tangga kediaman Walker.

Tapi aku senang kehidupan mereka juga berubah karena, mereka akan tetap jahat, berlaku semena-mena terhadap derajat yang lebih rendah.

°~°~°~°~°

Hari ini adalah hari dimana Alvis akan diasingkan. Semua orang tampak tegang dan was-was, begitupula denganku. Aku telah menunggu di pintu masuk sel dengan perasaan cemas.

Mr dan Mrs. Bagman memperhatikanku sejak tadi tetapi aku mengabaikannya. Rose sendiri tampak terpukul dengan semua ini. Dia menangis sesenggukan sambil sesekali mengusap perutnya. Ibu dan ayahnya hanya menatapnya dengan pandangan datar.

Aku tahu, mungkin kalian bertanya-tanya mengapa aku bisa berada disini. Yah, harus ku akui aku sendiri tidak tahu kenapa aku memutuskan untuk datang, tapi hatiku berkata bahwa aku harus menemuinya dan mengatakan sesuatu.

Salah seorang penjaga sel keluar dan berkata pelan. "Saudara Alvis ingin bertemu dengan keluarganya."

Orang tua Alvis langsung berdiri dan masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian, mereka kembali dengan kepala tertunduk dan wajah tertekan.

"Temui dia Rose, dia ingin melihatmu." ucap Mrs Bagman dengan mata berkaca-kaca.

Rose mengangguk lalu berdiri dan masuk ke dalam. Dia sedikit lebih lama menemui Alvis dibandingkan Mr dan Mrs. Bagman. Saat dia keluar, dia tampak seperti ingin pingsan. Wajahnya pucat dan sangat tertekan.

"Kau tidak apa-apa Rose?" tanya ibunya.

Rose menggeleng.

"Apa yang terjadi?"

Rose menangis histeris, "Selamatkan Alvis ibu..... selamatkan dia."

Ibunya menggeleng. "Aku tak bisa... Kami tak bisa, tak ada yang bisa."

"Ada ibu... Ada yang bisa menyelamatkannya, dia... dia bisa menyelamatkannya... Dia bisa..." Rose menunjukku dengan jari-jemarinya dan semua orang yang ada disana menatapku.

Aku menggeleng pelan. "Aku tak bisa..."

Rose menghampiriku dan bersujud di depanku "Kau bisa... Tolong, hapus hukumannya atau gantikan, jangan sampai dia mati... Jangan biarkan dia mati."

"Aku tak bisa... Sungguh, hukuman ini atas perintah Peter. Aku tak bisa mengubahnya." ucapku sambil menggeleng.

"Kau bisa membujuknya! Kau bisa... Please lakukan untuk kami...."

CruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang