Aku berdiri tegap menatap Nyonya Marietta yang sedang menatapku berang.
Buku-buku jarinya terkepal keras.
Hari ini setelah aku berganti pakaian, aku langsung pergi ke toko roti milik Nyonya Marietta sambil berkata tegas padanya bahwa aku minta bayaran bulan ini serta dua bulan lalu yang belum sempat dia bayar.
Dan saat aku mengatakannya, dia langsung menghampiriku dan memarahiku karena menurutnya aku adalah gadis tidak tahu diri yang hanya membuatnya dalam kesusahan.
Dan saat aku mengatakan aku cuma butuh uang itu dan takkan sudi kembali ke sini, dia langsung menatapku geram seperti sekarang.
"Kau sudah membuatku hampir kehilangan pelanggan setiaku dan kau meminta bayaran sekarang?"
"Tentu saja Nyonya. Anda belum membayarku selama tiga bulan dan aku minta bayaran sekarang sebelum kau mengusirku."
Dia mencibir. "Aku takkan pernah mau membayar orang memalukan sepertimu."
Aku menatapnya berang, berani-beraninya dia menghinaku padahal dia tidak mau membayarku!
"Aku akan tetap berdiri disini sebelum kau membayarku!" Ucapku tegas.
Dia tertawa. "Memangnya kau siapa gadis bodoh? Pergi dari sini atau aku akan memanggilkan penjagaku untuk melemparmu."
"Aku tidak takut."
"Oh begitu? Baiklah..." Dia menjentikkan jarinya dan tiga orang penjaga toko kue ini segera menghampirinya.
Aku hanya menatap mereka dengan tenang, aku kenal baik dengan mereka karena aku termasuk orang yang ramah dan pandai bergaul dengan siapapun
"Tangkap dia dan lempar dia ke depan toko!" Ucap Nyonya Marietta.
Para penjaga itu menatapku dengan ragu, beberapa diantaranya bahkan mengerjap.
Aku menaikkan sebelah alisku. Beberapa saat mereka terdiam saling berpandangan satu sama lain sebelum suara Nyonya Marietta mengagetkan kami.
"Kenapa diam? Laksanakan perintahku atau kalian juga ku pecat!"
Mereka berpandangan ngeri lalu mengangguk. "Baik Nyonya."
Dan setelah itu mereka mengamit lenganku dan menggeretku keluar dari toko. Sesampainya di depan pintu mereka menunduk.
"Maafkan kami Elise, tapi kau tahu sendiri bahwa Nyonya akan memecat kami jika tak mengusirmu." Kata si penjaga yang paling muda bernama Edward.
Aku menghembuskan napas kesal. "Kalau begitu aku kalian bisa apa? Sudahlah aku tidak apa-apa, aku akan kemari lagi besok mungkin saja Nyonya Marietta berubah pikiran."
Mereka menatapku kasihan.
"Aku tak bisa membantu, maaf." seru Erick, penjaga berkulit hitam.
Aku mengibaskan tanganku. "Tenanglah, tidak apa-apa."
Mereka mengangguk. "Kami harus pergi. Semoga kau cepat mendapat pekerjaan baru."
"Ya, terima kasih."
Lalu aku berjalan ke arah pohon maple yang besar di seberang toko dan duduk disana.
Musim dingin telah tiba dan aku sama sekali belum menyimpan persediaan makanan apapun, apalagi Ibu dan Ayah tidak lagi bekerja.
Bagaimana caranya kita bisa hidup di musim dingin yang panjang itu sementara kita tidak punya apa-apa? Uang ku saja hanya tinggal beberapa pond.
Aku mengerutkan dahiku dan memutuskan untuk berburu secepatnya di hutan, aku tak mungkin berada di hutan pada saat salju turun.
![](https://img.wattpad.com/cover/75449366-288-k74179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel
Historical FictionKejadian itu berlangsung beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih menjadi gadis yang baik, ketika aku mengalah pada semua orang, ketika aku menerima berbagai penghinaan atas apa yang terjadi padaku. Itu dulu. Sekarang aku adalah gadis brengsek yan...