Day Off

1.4K 132 3
                                    

-Pagi di dorm BTS-

Jimin masih terlelap dalam tidurnya. Matanya masih terpejam, tapi senyum tipis menghiasi bibir di wajahnya.
Pluukkk
Guling melayang dan mendarat tepat di wajahnya, membuat ia terbangun
"Yaa, ulah siapa ini?" Seru Jimin.
"Hahaha, sepertinya kau mimpi indah. Sampai-sampai kau senyum-senyum kek gitu." Jawab Jungkook, teman sekamarnya.
"Aissshh, kau ini benar-benar. Jangan ganggu tidurku" kesal Jimin sambil melemparkan kembali guling itu ke Jungkook.
Kekeke
Jungkook hanya bisa terkekeh mendengar hal itu.

"Ayoo buruan bangun hyung, sudah siang. Bukannya kau ada janji dengan Jaemin hyung?" Kata Jungkook
"Hmmm.." jawab Jimin dengan malasnya. "Kau memang yang terbaik Jungkookie. Bahkan lebih baik ketimbang manajerku sendiri" puji Jimin dengan matanya yang masih terpejam.

Jungkook lagi-lagi hanya tersenyum.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Jimin.

Jungkook melihat jam di tangannya dan berkata, "sekarang jam 10 pagi".

Jimin membuka mata dan terbelalak mendengar hal itu.
"Kenapa tidak kau bangunkan aku dari tadi?.. aishhh"
Seru Jimin yang langsung menyambar handuk dan masuk kamar mandi.

"Bahkan ketika aku sudah membangunkanmu, kau tetap saja komentar" balas Jungkook sambil tersenyum.

***

Matahari siang hari ini tidak begitu panas. Cuaca hari ini juga cukup cerah. Membuat semua orang senang melakukan aktifitas di luar rumah.

"Hei...apa jagoan kita sudah datang?" Tanya seorang pria kepada asistennya.
"Sepertinya belum." Jawabnya
"Sudah jam berapa ini? Kenapa hari ini dia terlambat?"

"Manajer Kang, itu dia datang" Kata asisten itu sambil menunjuk wanita yang lari tergesa-gesa ke arah mereka.

"Yaa.. Yuju-ya kenapa baru datang?" Tanya manajer Kang
"Huhh huuhh maaf Manajer Kang aku terlambat" balas Yuju
"Aku harus mengantar adikku dulu ke rumah sakit" tambah Yuju.

"Tidak apa-apa. Aku cuma heran saja, kau tidak pernah terlambat sebelumnya. Jadi, bagaimana adikmu? Apa baik-baik saja?" Tanya manajer Kang.
"Iya, manajer semua baik-baik saja" jawab Yuju.

"Baiklah, sekarang fokus dulu ke pertandingan. Kamu tau kan berapa yang kau peroleh kalo menang di pertandingan kali ini?" Kata manajer.
"Tentu, manajer"
"Baiklah, sekarang bersiap-siaplah"
"Ya, manajer"
Yuju pamit dan segera masuk ke ruang ganti.

Sementara itu di kursi penonton, terlihat para supporter yang mengeluarkan yel-yel untuk mendukung jagoan mereka. Ada juga yang membawa banner yang bertuliskan nama-nama jagoannya.

"Kenapa hyung mengajakku kesini?" Tanya Jimin
"Kenapa? Kau tidak suka?" Tanya Jaemin.
"Bukan begitu. Ini kan tempat ramai, kalau mereka tau ada aku disini, bakalan heboh" Jawab Jimin dengan PDnya.
"Heol...kau pikir mereka semua disini mau menonton mu? Mereka hanya mau menonton sang master" kata Jaemin
"Lagian, kita sudah duduk paling belakang dan kau juga memakai tudung topi itu. Gak kan ada yang bakal ngenali kamu" tambahnya.
"Baiklah. Tapi siapa si master itu? Apa dia yang paling jago balap motor disini?" Tanya Jimin penasaran.
"Tentu saja" jawab Jaemin dengan entengnya.

(Catatan
Bold : suara dari komentator pertandingan)

"Halo. Selamat siang semua. Berjumpa lagi dengan kami di pertandingan balap motor hari ini. Perlu diketahui, hadiah utama yang didapatkan bagi juara pertama adalah uang tunai senilai 5 juta won, waoww fantastis sekali bukan. Mengingat pertandingan ini adalah pertandingan final balap motor tingkat kota.
Baiklah, para pembalap sudah memasuki arena lap. Kita sambut mereka dengan tepuk tangan meriah"

Terdengar tepuk tangan meriah dari bangku penonton. Pembalap motor hari ini berjumlah 10 orang.

"Yang mana jagoanmu hyung?" Tanya Jimin.
"Aku? Tentu saja no 7. Dia lah masterku" jawab Jaemin
"Oh." Balas Jimin pendek.
"Kau mau jagoin no berapa?" Tanya Jaemin.
"Aku mana tau hyung. Ini pertama kalinya aku menonton balap motor. Aku gak ngerti masalah beginian" Jawab Jimin.
"Ya, kau kan laki-laki. Ini pertama kalinya kau nonton balap motor? Aigoo, apa kau tak suka hal yang maskulin kek gini?" Tanya Jaemin heran.
"Aku lebih suka nyanyi dan ngedance. Itulah sebabnya aku jadi penyanyi" jawab Jimin ketus.
Jaemin hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar jawaban Jimin.

"Ya..sebentar lagi balapan akan segera dimulai. Para pembalap nampaknya sudah siap dari tadi. Kalu begitu mari kita hitung sama-sama..
Satu..
Dua..
Tiga..
Ya...
Dan mereka pun melesat seperti angin.
Mereka akan melewati 3 kali putaran lapangan.
Siapa kah yang akan menjadi pemenang hari ini? Apakah sang master bisa meraih juara lagi hari ini.."

Pertandingan baru berjalan beberapa menit. Tapi tiba-tiba
Brukkkkk...
Seorang pembalap jatuh dari motornya.

Para penonton terkejut dan berdiri melihat apa yang terjadi.
"Hei.. bukankah itu sang master?" Celetuk seorang penonton.
Jimin yang mendengarnya hanya bisa melihat apa yang sedang terjadi.

-03 End-
------------------------------------------------
Hai.. para pembaca yang budiman. Maaf ya, lama banget apdetnya. Lagi sibuk2nya ni soalnya. Palagi moment 17an kek gini, gak di tempat kerja gak di tempat tinggal sibuk acara agustusan.
Mungkin apa yang ku tulis masih terlalu pendek untuk ukuran satu chapter. Tapi paling gak alur dari cerita ini bisa diikuti. Ya kan... kekeke
Nantikan chapter berikutnya ya.. thank you ^^

In My Life ... YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang