"Hei.. bukankah itu sang master?"
"Apa yang terjadi?"
"Apa semua baik-baik saja?"Semua penonton tercengang melihat kecelakaan di tengah lap. Beberapa tim medis segera datang dengan membawa tandu untuk melakukan pertolongan pertama.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.
"Iya. Aku harus melanjutkan pertandingan ini."
"Tapi, kau baru saja jatuh. Apa sungguh tidak apa-apa? Setidaknya kau harus mendapatkan pertolongan". Kata tim medis
"Tidak. Aku bisa terlambat jika mendapatkan pertolongan sekarang".Pembalap itu segera bangkit dan menaiki motornya kembali. Sepertinya tadi hanya kecelakaan ringan. Motornya masih berfungsi dengan baik dan tidak perlu masuk pitstop.
Waoow, nampaknya pembalap no 7 baik-baik saja. Ia bahkan bisa menyusul pembalap yang ada di depannya.
Pertandingan baru berjalan satu putaran masih 2 putaran lagi.
Kita lihat klasemen sementara sampai menit ini.
No satu masih dipimpin oleh pembalap no 5, disusul no 3, no 2, no 1, no 10, no 6, no 7, no 8, no 4, dan yang terakhir no 9."Apa dia akan baik-baik saja manajer Kang?" Tanya seorang asisten dari Team master
"Kau tau kelebihan sang master kita? Disaat dia sedang sungguh-sungguh disitulah dia akan menunjukkan kejutan pada kita". Kata manajer Kang
"Ahh.. ya. Seperti tahun lalu. Dia begitu bersikeras untuk bisa menang dan akhirnya kejutan itu datang" tambah si asisten.Yakk sekarang sudah memasuki putaran ke-dua. Kita lihat hasilnya.
Waoww sungguh diluar dugaan sang master bisa menyusul para pembalap lainnya dan sedamg berada di klasemen 4 sementara. No satu masih dipegang oleh pembalap no 5, lalu no 3, no 2 dan sang master kita.Terdengar tepuk tangan yang meriah dari kursi penonton.
Prokk prokk prokk
"Waooow.. daebak. Masterku sungguh hebat. Ayooo fightinggg" teriak Jaemin
"Jangan keras-keras hyung, apa mungkin dia bisa mendengar? Gak akan. Jadi gak usah repot-repot" kata Jimin.Plakkk
Tangan Jaemin mendarat di kepala Jimin
"Aww.. sakit. Kenapa pukul kepalaku?" Tanya Jimin yang sedang memegangi kepalanya.
"Kau lebih suka konsermu ramai teriakan fans atau sepi seperti kuburan?" Tanya jaemin
"Kenapa? Tentu saja ramai. Itu menandakan kalo mereka begitu mendukungku" jawab Jimin"Lalu bagaimana perasaanmu saat para fans mu berteriak menyebut namamu?"
Tambah Jaemin
"Waoow hyung sudah seperti wartawan saja, banyak sekali pertanyaanya" Jawab Jimin menggoda"Jawab saja" kata Jaemin menambahkan pukulan kecil ke kepala Jimin
Jimin berusaha menghindar
"Arasseo.. arasseo.. tentu saja aku sangat suka hyung, mereka seperti oksigen buatku. Dukungan dan semangat mereka sangat berarti buatku. Tanpa mereka mungkin aku gak akan bisa berhasil" jawab Jimin bijak."Sama seperti sekarang Jimin-ah" lanjut Jaemin "walaupun aku meneriaki semangat padanya dan dia gak mendengar itu gak masalah. Tapi kalau semua orang disini berteriak semangat tentu akan terdengar bukan?"
"Yaa.. tentu saja" jawab Jimin
"Bayangkan kamu diposisi master, saat kau jatuh dan tak ada seorang pun yang mendukungmu, apa mungkin kau masih bertekad untuk maju?" Tanya JaeminJimin hanya terdiam mendengar kata-kata hyungnya. Dia berusaha memahami apa yang baru dikatakan Jaemin.
"Ayoo master kamu pasti bisaaaa... fighting.."
Seru Jaemin pada sang master.Pertanďingan tinggal satu putaran lagi. Bagaimana hasil sementara kali ini?
Wahh sepertinya pembalap no 5 masih dengan tenang memegang pol position.
Ohh.. pembalap no 7 mulai menyusul. Wahh sepertinya di pertandingan final kali ini dia bertekad untuk menang.
Ia memacu motornya lebih kencang. Melewati pembalap no 2... kini dia berada di posisi dua. Akankah ia bisa menyusul no 5??
Tinggal setengah putaran lagi..."Ayoo.. kau pasti bisa" kata seorang di Team master.
Sang manajer hanya tenang memandang, dalam batinnya "aku percaya padamu, yuju""Ayoo.. master lebih cepat lagi" teriak penonton
"Fighting master. Sedikit lagi" kata Jaemin
Jimin masih diam dan hanya memandang ke lapangan memperhatikan pertandingan
Yuju masih fokus memandang garis finish di depannya yang tinggal beberapa meter lagi.
"Aku harus menang, demi adikku, aku harus menang" batin Yuju.
Dalam bayangannya terlintas senyum manis Yuna. Ia mengingat masa kecil Yuna yang berlarian bahagia. Bermain bersama di taman bermain. "Yuna-ya"Yuju menambah kecepatan motornya, dan berhasil mendekati pembalap no 5. Tinggal melewati tikungan dan akan mencapai garis finish.
Wahh pertandingan ini benar-benar menegangkan. Ada dua pembalap yang mendekati garis finish bersamaan. Siapakah yang akan mencapai ďuluan?
Yakkk kita sudah dapat hasilnya. Dan inilah hasil akhir
Waooww no 7 satu detik lebih cepat dari no 5.
Disusul pembalap no 2.
Dan akhirnya sang master mengokohkan dirinya meraih gelar juara lagi tahun ini.Prok prok prok
Tepuk tangan memenuhi suasana di arena balap."Yaaa kita berhasil. Kita berhasil manajer"
"Bagus sekali yuju"
Team master tertawa bahagia dengan kemenangan ini."Chukae.. mastermu menang hyung" kata Jimin sambil ikut tepuk tangan.
"Tentu" jawab Jaemin singkat. Senyum bahagia menghiasi wajahnya. Ia masih belum berhenti bertepuk tangan.Manajer Kang menghampiri Yuju. Yuju turun dari motornya dan dengan susah berjalan menuju pit.
"Apa kau baik-baik saja? Bagaimana kakimu?" Tanya manajer Kang
"Baik-baik saja manajer Kang" jawab Yuju
"Setelah ini kau harus ke Rumah Sakit. Aku gak mau melihat kau cidera lagi. Kau tau kan aku gak mau tim ku ada yang cidera. Saat mereka cidera maka dia harua keluar dari timku" tegas manajer Kang.
"Ya. Manajer. Aku mengerti" jawab Yuju.Baiklah. Sekarang kita saksikan acara penyerahan hadiah kepada para juara kita hari ini. Di posisi ketiga ada pembalap no 2 dialah Choi Seung Hoon .. beri tepuk tangan yang meriah...
Di posisi dua ada pembalap no 5, siapakah dia.. yaa dia adalah Kim Min Suk...
Dan juara kita hari ini. Sang master kita no 7, dia adalah Choi Yuuu juuu...."Apa? Wanita? Pembalap itu wanita?" Tanya Jimin kaget.
"Memangnya kenapa?" Jaemin balik tanya.
"Apa itu boleh? Lawannya laki-laki"
"Dan apa boleh wanita mengikuti balap motor?"
"Apa ada aturan seperti itu?"Jimin gak mendapat jawaban dari pertanyaanya.
Ia masih bingung dengan segala macam pikiran yang berkecamuk di kepalanya."Hyung, jelaskan padaku semua ini setelah kita kembali" kata Jimin pergi meninggalkan Jaemin.
-E04 End-
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-