"Ini adalah hasil pemeriksaan Yuna hari ini"
Dokter Park menunjukkan dan menerangkan hasil pemeriksaan medis Yuna pada Yuju di ruangannya. Dengan penuh antusias Yuju memperhatikan sambil sesekali menanyakan apa yang belum ia mengerti tentang perawatan Yuna.
"Aku akan segera menjadwalkan operasi untuknya setelah pemeriksaan selesai" tambah dr Park.
"Baik dokter, saya sangat mengandalkan anda" jawab Yuju.
Tiba-tiba ponsel dr Park berdering. Ia tau siapa yang meneleponnya, lantas segera mengangkatnya.
Sementara Yuju masih fokus pada mika bening di depannya, memberi kesempatan pada dr Park untuk menjawab teleponnya.
"Oh.. ya Jimin-ah" ucap dr Park diikuti pandangan mata dari Yuju.
"Ayah, aku butuh bantuanmu" ucap Jimin di seberang telepon.
"Katakanlah..."
"...."
Dr Park hanya menjawab dengan anggukan. Ia masih fokus pada obrolannya dengan Jimin.
"Baiklah.." ucapnya terakhir kali sebelum menutup teleponnya.
Sebenarnya raut muka Yuju menunjukkan rasa ingin tahu tentang apa yang tengah mereka bicarakan. Namun, ia sungkan untuk menanyakannya. Sehingga, ia hanya diam lalu mengemasi barangnya hingga akhirnya ia bergegas untuk pamit pergi.
"Baiklah dokter, kalau begitu saya permisi dulu. Mohon segera hubungi saya jika ada apa-apa" ucapnya lantas membungkuk.
Anggukan kepala dari dokter Park mengantar kepergian Yuju.
"Yuju-ssi.." panggil dokter park sebelum Yuju meraih gagang pintu itu. Dengan cepat ia membalikkan badannya menghadap ke arah dokter Park.
"Berhati-hatilah.. Yuju. Banyak mata diluar sana yang mengawasimu" ucapnya dengan serius.
Yuju tak mengerti apa maksudnya. Ia hanya bisa menjawab dengan menganggukkan kepala dan terima kasih lalu melangkah keluar..
***
Yuju berjalan melamun di sepanjang jalannya menuju markas. Pandangannya kosong, hanya sepatu putih bertali yang pas di kakinya yang kini dilihatnya..
Ucapan terakhir dokter Park masih terngiang memenuhi isi kepalanya. Mencari tau apa maksud dari kata-kata itu...
"CHOI YU... JU... "
Hingga sebuah teriakan berhasil menyadarkannya ke alam manusia..
Ia sempat terlonjak mendengar teriakan itu lantas mencari sosok yang telah membuat jantungnya hampir terlepas...
Lalu ia menemukan sebuah senyum simpul yang menyambutnya yang membuat ia lupa akan kemarahannya...
"Ohh... kau... Junhoe-ssi" ucapnya lirih. Meski ia tak marah, namun hanya memberi sebuah senyum saja ia enggan.
Junhoe segera menghampiri Yuju dan berjalan mengimbanginya..
"Kenapa kau pagi ini? Tidak seperti biasanya?" Tanyanya.
Ya, benar. Itu bisa dilihat dari muka Yuju yang lesu itu, tidak menunjukkan kesemangatan ditambah lagi melamun. Siapa yang tidak aneh dengan hal itu.
"Oh.. tidak kenapa-kenapa." Jawab Yuju
"Bagaimana dengan latihan hari ini?" Tambahnya mencoba mengalihkan pembicaraan..."Bagaimana kalau kita coba sesuatu yang lain?" Tawar Junhoe.
Yuju menghentikan langkahnya, mengernyitkan kedua alisnya dan memandang penuh rasa ingin tau ke arah Junhoe...
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-