Terima kasih Ayah

1.1K 114 5
                                    

"Ya.. bagus. Seperti itu
.. Tahan. Sedikit lagi"

Seorang kameraman tengah mengarahkan Yuju untuk berpose yang cantik dan sporty.

Seorang kameraman tengah mengarahkan Yuju untuk berpose yang cantik dan sporty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Yuju ada jadwal pemotretan untuk memasarkan brand pakaian olahraga. Yuju terlihat cantik dengan setelan brand itu. Rambutnya terurai panjang seperti biasa.

"Sudah selesai. Kau boleh istirahat" kata kameraman itu

"Iya. Terima kasih.
Terima kasih semuanya" ucap Yuju pada semua staf yang banyak membantu.

"Yuju-ssi minggu depan kau bisa melihat hasil pemotretan dan wawancara mu hari ini di majalah cEcI" kata seorang staf

"Ah. Ya terima kasih" jawab Yuju

Manajer Kim menghampiri Yuju. Ia memberikan botol minum untuk Yuju.

"Gimana?? Kau senang kan? Kau tidak menyesal sedikitpun kan?" Kata manajer Kim memastikan perasaan Yuju

Yuju segera menegak minuman itu, lalu berkata,
"Yaa. Paling tidak aku membantu sedikit untuk tim kita" jawab Yuju pendek

"Baguslah Yuju-ya. Aku sempat khawatir kau tidak akan datang hari ini"

"Ingat pak manajer, ini yang terakhir, aku seorang pembalap bukan model, apa kau sudah lupa itu?" jelas Yuju. Ia segera pergi meninggalkan manajer Kim

"Yaa. Arasseo Yuju-ya" kata manajer Kim tersenyum. Ia segera menyusul Yuju.
"Hei.. ayo pergi sama-sama"

***

Jimin tengah sibuk dengan latihan dance nya. Ia berusaha begitu keras untuk menari. Di ruangan yang begitu besar Ia hanya berlatih seorang diri.

Tiba-tiba ia terjatuh. Kini ia merebahkan tubuhnya di lantai yang penuh dengan keringatnya itu.
Hoossshh hoossshhh hoosshhh
Terdengar suara dari mulutnya. Ia begitu kelelahan dan kesusahan mengatur nafasnya. Ia menutup matanya dengan lengan kanannya.

"Hyung, apa kau berlatih lagi malam-malam begini?" Tanya Jungkook yang datang tiba-tiba membuat Jimin membuka matanya.

"Sedang apa kau disini?" Jimin segera duduk.

"Aku kebetulan lewat dan melihat lampu disini masih menyala. Aku tau itu pasti kau"

"Pulanglah. Aku masih harus berlatih"

"Hyung. Kau jangan memaksakan diri. Kau istirahat saja dulu, kau pasti lelah"

"Tidak ada waktu istirahat bagiku. Sana ... pulanglah" kata Jimin. Ia segera bangkit dari duduknya, bersiap menari lagi.

"Tunggu hyung. Presdir Park besok ingin bertemu denganmu" kata Jungkook

"Denganku? Kenapa?"

"Entahlah, mungkin ada sesuatu yang mau dia bicarakan denganmu"

"Bicara apa? Kita tidak sedekat itu untuk saling bertemu dan bicara" jawab Jimin ketus. Ada perasaan tidak senang di wajahnya.

"Sebaiknya besok kau temui dia dulu hyung" kata Jungkook sambil menepuk bahu Jimin.
"Aku kembali dulu"

Jungkook tersenyum pada Jimin dan pergi. Jimin memandang punggung jungkook dengan lekat.

Flashback
Jimin kecil dan Jungkook kecil tengah bermain di taman bermain. Mereka bermain ayunan. Jimin duduk di salah satu ayunan sedangkan Jungkook mendorong Jimin dari belakang. Mereka terlihat begitu bahagia
"Ayo kookie lebih kencang lagi dorongnya" kata Jimin kecil
"Nanti kau bisa jatuh hyung" jawab Jungkook
"Tidak akan. Ayolah. Aku ingin terbang tinggi" kata Jimin meyakinkan
"Baiklah. Aku turuti keinginanmu" Jungkook segera bersiap mendorong. Ia mengambil langkah ancang-ancang ke belalakang. Dorongan jungkook begitu kuat hingga membuat ayunan Jimin tinggi sekali.
Jimin seakan terbang tapi ia kehilangan keseimbangan.
Tiba-tiba bruuukkkkk Jimin terjatuh.
"Aarrrgghhh...." ia meringis kesakitan
Jungkook segera menghampiri Jimin
"Hyung. Kau tidak apa-apa?" Tanya Jungkook khawatir
Jimin masih memegang kaki kanannya yang sakit.

"Ahjussie.. ahjussie.. tolong hyung" kata Jungkook pada tuan Park, ayah Jimin, yang duduk di bangku taman tak jauh dari tempat mereka. Tuan park segera menghampiri Jimin.

"Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya tuan Park pada Jimin.
Jimin tidak menjawab, ia masih merasakan sakit di kaki kanannya.
Dengan sabar dan penuh perhatian tuan Park memijat kaki Jimin.
"Tidak apa-apa. Kakimu hanya keseleo. Kau harus kurangi aktifitas berjalan supaya kakimu cepat sembuh. Apa kau mengerti Jimin-ah?" Tanya tuan Park tersenyum
Tangisan Jimin kini terhenti.
"Iya.. terimakasih ayah" ucap Jimin
Terlihat senyuman manis di wajah Jimin kecil.
Flashback end

Bbrrttt bbrrtt bbbrrttt

Ada pesan masuk di HP Jimin.

= Dari Yuna =

***
-E10 End-

In My Life ... YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang