Berhati - hatilah

538 63 13
                                    

Ruangan itu sungguh gelap. Hanya cahaya lampu kuning temaram yang berjasa menampakkan gambar-gambar lawas di kanan kiri tembok yang gelap itu...

Terdapat sebuah meja dan kursi yang mengisi ruangan itu, dengan penuh gambar-gambar baru yang berserakan diatas meja, nampaknya itu adalah foto-foto yang baru selesai dicetak...

Dan kursi itupun sedikit bergeser setelah seseorang menariknya kasar, lantas mendaratkan pantatnya tepat diatas kursi itu. Tangannya meraih beberapa foto yang berserakan jelas di depannya...

Memperlihatkan betapa bahagianya orang yang berada dalam foto itu. Dia -wanita dalam foto itu- terlihat bahagia menikmati kebersamaannya dengan lelaki yang bersamanya. Di foto lain juga sama, hanya saja dengan laki-laki yang berbeda...

"Kita lihat bagaimana ini bekerja" gumamnya, memperlihatkan senyum sinis pada wanita dalam foto...

***

Siang telah berubah menjelma menjadi malam yang dingin dan gelap.

Brakk...

Pintu mobil itu tertutup rapat, setelah sebuah tangan kekar mendorongnya...

Jimin, mengantar pulang Yuju dan Yuna ke rumahnya. Menggunakan mobil hitam ayahnya yang selalu ia kendarai kemana-mana...

"Terimakasih untuk hari ini." Ucap Yuju begitu mereka sampai di halaman rumah. Tangannya mendorong maju kursi roda dengan Yuna duduk manis diatasnya.

"Iya.. oppa. Terimakasih banyak untuk hari ini" sahut Yuna menimpali.

Jimin tersenyum sesaat mendengar dua ucapan terimakasih itu, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana dan langkahnya masih mengimbangi langkah Yuju yang berjalan disampingnya...

"Baiklah. Kuterima ucapan trimakasihnya. Jadi ijnikan aku untuk menikmati secangkir kopi di rumahmu" jawab Jimin dengan tampang meminta.

Yaa, pastilah Yuju dan Yuna tidak akan menolak. Jimin sudah banyak membantu untuk mereka, jika Jimin hanya meminta kopi, apalagi hanya segelas mereka tentunya tak akan keberatan...

***

Namun kelihatannya tidak semudah itu. Bukan hanya secangkir kopi saja yang ditawarkan. Kini Mereka sedang menikmati makan malam sederhana di meja makan kotak itu...

Duduk dengan saling berhadapan, menikmati hidangan sederhana dengan saling bercanda...

"Makanlah yang banyak Yuna. Mulai besok kau akan menjalani perawatan. Jadi siapkan tubuhmu supaya kuat, dengan banyak makan makanan bergizi" ucap Jimin memberikan beberapa tumis sayur diatas nasi Yuna.

"Trimakasih oppa" jawab Yuna.

***

Rumah Sakit Hankook

"Tolong keruanganku sebentar" ucap dr. Park melalui telepon ruangannya. Ia memanggil seorang perawat untuk masuk ke dalam ruangannya.

Tak berapa lama, pintu itupun berbunyi karna sebuah ketukan. Lalu, muncullah seseorang dengan seragam khas biru lautnya. Berjalan mendekat ke meja dr. Park...

"Iya dokter" ucap perawat itu.

Dokter Park lantas menyerahkan sebuah berkas rekam medis pada perawat itu, lantas diterima dengan kedua tangannya.

"Besok siapkan ruangan dan perawatannya untuk pasien Choi Yuna, dengan penanggung jawab dr. Park Ji Hoon" ucapnya.

"Baik dokter" ucap perawat itu. Ia kemudian melangkah pergi, setelah sebelumnya membungkukkan badan untuk berpamitan.

In My Life ... YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang