Yuju segera mengenali siapa orang itu.
Jimin.
Ya, dia adalah Jimin. Yuju ingat betul tampilan orang seperti itu, ketika Jimin datang kerumahnya pagi-pagi.Mereka masih saling menatap. Hingga Jimin mengambil inisiatif untuk melambaikan tangan duluan.
"Annyeong..." katanya pelan."Ciih..." Yuju membuang muka. Ia melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti. Ia berjalan melewati Jimin.
Jimin yang tidak mendapat sambutan baik, mengikuti Yuju dari belakang. Kini ia bisa mengimbangi langkah Yuju.
"Mentang-mentang sekarang artis kau jadi sombong padaku.." kata Jimin. Berbisik di dekat telinga Yuju.
Yuju merasa risih.
"Apa?? Apa yang kau katakan?"Jimin tersenyum.
"Tak kusangka dalam waktu satu malam kau bisa langsung menjadi bahan perbincangan di media online"Yuju masih dalam diamnya.
"Daebak..kau bisa terkenal hanya dalam waktu segitu.." Jimin masih melanjutkan bicaranya.
"Berbeda dengan kami. Butuh waktu yang lama untuk mendapatkan perhatian publik" kata Jimin."Kau tau, menjadi seorang yang diperhatikan publik tidaklah semudah yang aku bayangkan. Banyak mata yang mengawasi, terkadang kita dituntut sempurna untuk menyenangkan mereka. Begitu berbuat kesalahan kecil, mereka lalu menghujat habis-habisan.
Kau tau, terkadang aku ingin pergi dari dunia ini. Ingin ke suatu tempat dimana aku bisa menemukan kebahagiaanku sendiri. Tanpa ada yang membebaniku" lanjut Jimin. Kini nada suaranya mulai merendah seolah ia ingin mengutarakan semua uneg-uneg dalam hatinya.Yuju menghentikan langkahnya. Memandang ke arah Jimin.
"Dengar Jimin-ssi, 1. Aku bukan artis. 2. Aku gak peduli dengan apa yang diperbincangkan orang lain. 3. Aku gak butuh perhatian publik. 4. Berhenti mengikuti aku" tegas Yuju.Ia memandang tajam ke mata Jimin.
Jimin memandang balik ke arah Yuju.Sebenarnya ada perasaan simpati di hati Yuju untuk Jimin. Lama ia menatap Jimin. Ia ingin memberi nasehat padanya, tapi karna Jimin adalah seseorang yang berbeda dunia dengannya, maka Yuju tidak ingin berurusan lebih jauh dengan Jimin.
Yuju mengakhiri tatapannya dan segera pergi meninggalkan Jimin.
Tak ingin Yuju pergi, Jimin segera memanggil Yuju.
"Tak bisakah aku ikut denganmu?"
Tanya JiminYuju kembali menghentikan langkahnya. Masih terdiam tak berbalik, kemudian melanjutkan langkahnya.
"Hanya untuk hari ini" teriak Jimin.
Yuju berhenti lagi. Hendak ia melanjutkan langkahnya tak menghiraukan Jimin."Kumohon..Yuju-ya" teriakan Jimin makin keras. Hingga membuat orang-orang disekitar rumah sakit menoleh ke arahnya.
Orang-orang berbisik menyebut nama Yuju.
"Yuju.. apakah Yuju pembalap itu?" Tanya seseorang pada temannya.
"Entahlah.. seperti nya iya" jawab yang lain.
"Benar... itu Yuju"
"Yuju.. sang master"
"Benar.. ayo minta tanda tangannya"
"Ayo berfoto juga"Sadar orang-orang membicarakan dan melihat Yuju, Jimin segera berlari ke arah Yuju. Secepat kilat ia menggenggam tangan kiri Yuju dari belakang, mengajaknya berlari keluar rumah sakit.
"Hei.. apa yang kau lakukan" Tanya Yuju di tengah larinya, tak mengerti.
"Ada orang yang mengamuk" jawab Jimin singkat.
"Apa??" Yuju masih tak mengerti.
Mereka berlari melewati lorong-lorong rumah sakit. Genggaman tangan Jimin makin erat.
"Ke arah mana supaya mereka tidak menemukan kita?" Tanya Jimin.
"Basement.. " jawab Yuju pendek.
Mereka berlari makin kencang. Menuruni tangga. Dan sampailah mereka di basement. Langkah mereka makin pelan lalu berhenti karena sudah kelelahan. Tangan mereka masih bergandengan. Sadar akan hal itu, Yuju segera melepasnya.
Hosshh hooshh hosshhh
"Kenapa .. kita.. kesini?" Tanya Jimin, kesusahan mengatur nafas setelah berlari jauh.Sama halnya Jimin, Yuju juga kesusahan mengatur nafasnya.
"Motorku... disini.. " jawabnya.Yuju kemudian berjalan ke arah motornya di parkir. Jimin mengikutinya dari belakang.
Yuju memakai helm dan bersiap mengendarainya. Sempat ia memandang ke arah Jimin.
"Naiklah.." katanya pendek.
Jimin membalas dengan senyuman. Kemudian mendekat dan duduk di belakang Yuju.
Yuju memacu motornya keluar dari rumah sakit.
-------
-E13 End-
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-