"Terima kasih, terima kasih, kalian semua telah bekerja keras, terima kasih" ucap Yuju kepada semua rekan team nya yang telah banyak membantu di perlombaan hari ini.
"Ya, bagus sekali Yuju. Tetaplah semangat" balas salah satu staf.
"Iya, pasti" tambah YujuYuju segera melangkahkan kaki meninggalkan rekan-rekannya. Langkahnya kini menuju motor miliknya yang terparkir tak jauh dari tempat balap. Yuju melihat jam di tangannya.
"Ah, sudah jam segini. Yuna pasti sudah selesei periksa. Aku harus segera kesana" kata Yuju.
Ia segera memakai jaket dan helmnya. "Aku sudah tidak sabar memberitau Yuna." Kata Yuju girang.
"Yuna-ya tunggu aku. Kita harus merayakan kemenangan ini"
Segera Ia menancap gas motornya, melesat meninggalkan tempat itu.
***
Jalan kota Seoul tidak begitu macet hari ini. Hanya terlihat beberapa kendaraan yang melintasi jalan. Ditambah lagi cuaca yang begitu cerah.
Sebuah mobil berwarna silver yang tidak begitu mewah terlihat berjalan santai di jalan itu.
"Kenapa kau diam saja dari tadi? Apa kau bosan? Mau kuputarkan lagu untukmu?" Tanya JaeminJimin yang dihujani pertanyaan tidak merespon. Pandangannya hanya tertuju diluar kaca mobil.
"Hei.. apa kau marah padaku?" Tanya Jaemin lagi
"Anio.."
"Lalu?"
"Tidak apa-apa"
"Lalu kenapa kau diam saja dari tadi? Mereka yang melihatmu pasti berpikir aku menculikmu dan tidak memberimu makan." Tegas Jaemin."Aku hanya sedang berpikir." Jawab Jimin singkat
"Mwo?? Buakakaka.. kau bilang berpikir? Tumben. Apa kau bisa berpikir? Wekekeke" ledek Jaemin
"Hyuuuuungggg... setidaknya kau hargai aku" kata Jimin memelas
"Arasseo.. arasseo.. lanjutkan berpikirmu. Aku tak akan mengganggumu." Jawab Jaemin yang masih tertawa meledek Jimin.Jimin masih mengedarkan pandangannya keluar jendela.
"Hyung. Jelaskan padaku kenapa seorang perempuan lebih memilih menjadi pembalap. Kenapa dia banyak menghabiskan banyak waktu dengan motor gede itu. Apa dia tidak ingin hidup normal layaknya wanita yang lain?" Tanya Jimin
"Siapa yang kau maksud? Sang master tadi? Memangnya kenapa?" Jaemin berbalik bertanya
"Hanya.. penasaran" jawab Jimin"Hei.. memangnya kau tau apa keinginannya? Darimana kau tau itu? Bukankah kau baru melihatnya hari ini?"
"Tadi aku tak sengaja baca artikelnya di media online"
"Apa yang ditulis disana?"
"Cuma nulis harapan dia"
"Apa harapannya?"
"Menjadi pembalap profesional."
"Apa yang salah dengan itu? Apa karna dia wanita?"
"Bukan. Bukan dia yang salah. Tapi aku.
"Kau? Kau salah apa?"
Lama Jimin tidak menjawab pertanyaan Jaemin
"Kenapa?" Tanya Jaemin lagi.
"Aku salah menilai orang"Jaemin menunggu Jimin melanjutkan kata-katanya.
"Dulu waktu aku bertemu dia di fanmeeting kukira dia adalah salah satu fangirl kebanyakan. Dia berpura-pura dekat denganku hanya untuk mendapatkan sesuatu dariku. Tapi di wawancaranya tadi dia bilang dia bahkan tidak mengenal boygrup atau girlgrup manapun, dia hanya fokus pada balap motor. Bahkan kami, BTS, dia tidak mengenal. Wahhh ternyata masih ada wanita di korea ini yang belum terkena virus BTS"
"Hei.. kau pikir kalian segitu terkenalnya di korea ini?"
"Ya. Mungkin saja. Bahkan fans internasional kami semakin banyak. Sebagai warga korea apa dia tidak malu sama fans-fans internasionalku?" Kata Jimin ngotot."Kenapa harus malu? Kesenangan orang kan sendiri-sendiri" kata Jaemin
"Kau suka menjadi idol dan dia suka balap. Dan aku sendiri suka jadi manajer artis" tambah Jaemin."Tapi, aku heran. Kenapa dari semua kesenangan, wanita itu lebih memilih kesenangan laki-laki pada umumnya. Kenapa tidak suka hal-hal yang feminim. Apa dia normal?
Dan lagi, Kalau dia tidak mengenal idol grul manapun. Kenapa dia datang ke acara fanmeeting kami?" Kata Jimin bingung"Kau mau tau jawabannya?" Tanya Jaemin
"Sering-seringlah kau menonton balap" tambahnyaJimin hanya bisa memandang ke arah Jaemin sejenak, lalu kembali memandang ke luar jendela mobil. Mobil silver itupun melaju perlahan membawa penumpangnya pulang kerumah.
-E05 End-
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-