Pagi dirumah tuan Park. Tidak banyak aktifitas yang terlihat. Tuan Park sedang membaca koran di meja makan ditemani Hoon yang sedang membaca buku. Nyonya park sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Memang banyak pelayan dirumah ini, namun untuk hal menyiapkan makanan, nyonya park selalu ingin melakukannya sendiri.
Jimin menuruni anak tangga, langkahnya menuju meja makan.
"Ahh, kau sudah bangun. Duduklah kita sarapan bersama" ucap Nyonya park memecah keheningan.
Tuan Park dan Hoon mengalihkan pandangannya sebentar ke arah Jimin.
"Selamat pagi, hyung" sapa Hoon.Jimin hanya memandang kearahnya.
Ia segera menarik kursi dan duduk. Tidak ada sepatah katapun terucap dari bibirnya.
Suasana kembali hening.Tuan Park menghentikan aktifitasnya dan melipat korannya.
"Kapan kau datang?" Tanya Tuan Park."Semalam" jawab Jimin pendek. Ia masih ragu-ragu dan bingung dengan suasana dirumah ini. Ini rumah baru ayahnya. Jimin belum pernah sekalipun datang kesini, ini adalah pertama kalinya.
"Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja"
"Baguslah. Ayo kita bicara setelah makan" kata tuan Park.
Nyonya park telah selesai menyiapkan makanan.
"Semua sudah siap. Mari kita makan" ajaknya.Nyonya Park begitu telaten melayani Tuan Park, Jimin dan Hoon. Ia mengambilkan makanan untuk mereka.
Sekali lagi Jimin merasa aneh dengan suasana ini. Namun ia tak menampakkannya. Tiba-tiba Jimin teringat waktu ia makan bersama dengan Yuju dan Yuna. Ia merasa 'ahh seperti inikah makan bersama keluarga'.
***
Suasana pagi yang tak jauh beda dengan di rumah keluarga Choi.
"Eonnie bisa kau lihat apakah sayurnya sudah matang? Aku sedang mencuci panci" kata Yuna.
"Ohh baiklah" jawab Yuju.
Yuju yang sedang menyiapkan piring di meja makan segera mengecek di dapur.
"Ahh ini sudah matang, cepatlah kesini. Kita makan" ajak Yuju."Baiklah, tunggu sebentar" jawab Yuna. Ia segera menuju ke meja makan.
"Yuna-ya.. mian. Kemarin eonni belum sempat membelikanmu buku karna ada sesuatu yang harus ku kerjakan." Kata Yuju.
"Tak apa eonnie"
"Nanti setelah aku menemui manajer Kang aku akan mampir ke toko buku"
"Baiklah. Trimakasih eonnie. Ayo makan"
Ucap Yuna dengan senyum kecilnya.***
Jimin berdiri di depan pagar rumahnya. Ia mengenakan kaos putih dibalut jaket kulit hitam, celana hitam dan topi hitam pula. Lama ia berdiri disana.
Dari kejauhan terdengar suara deru motor, mendekat ke arah Jimin dan berhenti tepat di depannya.
"Hei.. kenapa lama sekali??" Tanya Jimin dengan nada agak kesal.
Pengendara motor melepas helmnya. Ahh itu Yuju.
"Kau tau ini sudah jam berapa?" Lanjut Jimin.
"Sudah untung aku mau menjemputmu. Memangnya kau fikir aku ini siapa? Tukang ojek?" (Emang di korea ada tukang ojek? LOL)
"Ah sudahlah ayo kita berangkat" kata Jimin. Ia segera naik dan duduk di belakang Yuju. Ia memakai helmnya.
Yuju hanya bisa mendesah pelan. Ia segera memakai helmnya kembali dan menancap gas meninggalkan kediaman rumah keluarga Park.***
Sebuah motor memasuki halaman gedung Big Hit. Dengan lincah dan profesional pengendara itu memutari halaman dan memarkir motornya.
"Wooww, kau memang sang master. Kontrol motor yang bagus" puji Jimin. Ia segera turun dan melepas helmnya.
"Apa yang kau katakan?" Kata Yuju. Ia masih belum beranjak dari motornya.
"Tidak ada.
Aku sudah terlambat. Aku pergi dulu. Trimakasih untuk hari ini" kata Jimin terburu-buru. Ia berlari memasuki gedung."Hahh.. dasar" gerutu Yuju.
Seseorang keluar dari gedung. Ia melihat ke arah Yuju.
"Yuju-ya.." teriaknya.
Yuju mencari ke arah sumber suara. Ketemu.
"Ahh. Iya manajer kang" jawab Yuju mendekat."Kau sudah sampai?" Kata manajer Kang.
"Iya.. tapi kita ada urusan apa disini manajer?" Tanya Yuju.
"Tentang janji ku bahwa tawaran model itu jadi yang terakhir, maaf Yuju-ya kelihatannya aku tak bisa menepati"
"Kenapa?"
"Kita dapat tawaran iklan yang baru"
"Apalagi sekarang? Lalu hubungannya dengan ini apa?" Yuju menunjuk ke gedung Big Hit.
"Yaa.. kau akan berkolaborasi dengan mereka dalam sebuah product iklan nanti" jelas manajer kang.
"Kita akan membahasnya bersama-sama disini" lanjutnya."Lagi??" Teriak Yuju.
"Tapi anda sudah janji manajer""Iya maaf Yuju-ya. Aku mohon padamu sekali lagi" rengek manajer Kang.
"Tapi manajer bagaimana masa depanku nanti dibalap?"
"Kau tahu Yuju, bahkan pembalap kelas dunia pun juga ambil bagian dalam iklan"
"Tapi aku bukan mereka"
"Ku mohon Yuju" wajah manajer Kang memulai memelas.
Yuju mulai berfikir. Ia memandang ke arah manajer Kang. Ada perasaan kasihan juga Yuju ke manajernya. Ia mengingat semua usaha manajer Kang yang menjadikan Yuju sampai sekarang ini. Bahkan manajer tak pernah mengeluh atau menolak permintaan Yuju.
"Baiklah, aku melakukan ini karna aku menghormatimu manajer. Selama aku bisa aku akan turuti" kata Yuju.
Wajah manajer Kang mulai berubah.
"Trimakasih Yuju-ya... trimakasih"
Ia menggenggam tangan Yuju.
"Baiklah... ayo masuk" ajak manajer KangYuju mengangguk.
***
-E18 End-----------------------------------------------
Akhirnya.. bisa nge-post juga.
Happy reading^^
Thanks for vote and comments^^
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-