Pertemuan

1.2K 129 4
                                    

Yuju memarkir motornya di parkiran Rumah Sakit tempat Yuna melakukan perawatan untuk sakitnya. Yuna pernah jatuh dari tangga saat kecil hingga membuat kakinya sulit berjalan. Sampai sekarang Ia masih mendapatkan rawat jalan untuk kesembuhan kakinya.

Yuju menyusuri lorong Rumah Sakit yang begitu agak tenang. Ia masuk ke bangsal no 97.

"Yuna-ya.. aku datang" kata Yuju girang. Ia membawa buah kesukaan Yuna.
"Ahh Eonnie, kau sudah datang" balas Yuna. Ia masih terbaring di ranjang, kemudian duduk menyambut kedatangan kakaknya.

"Iya... ini buatmu" kata Yuju sambik memberikan bingkisan itu pada Yuna.
"Gomapda. Tumben eonnie membawa kayak gini" tanya Yuna heran

Yuju hanya tersenyum mendengarnya.

"Ehmmm sepertinya ada sesuatu yang baik. Apa yang terjadi eonni?" Tanya Yuna. "Gimana pertandingannya?"

Yuju tertawa "aku menang Yuna-ya... yeyyyy"
"Jinjja?"
Yuju menggangguk
"Wooaah daebak, eonnie" kata Yuna
Mereka berpelukan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan mereka.
"Kita harus merayakannya eonnie" kata Yuna sambil melepas pelukannya.
"Merayakan? Ehmmm boleh. Ayo" kata Yuju tertawa menjawabnya.

"Eonnie, aku sudah selesai, ayo pulang" ajak Yuna
"Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan bicara dengan dokter dulu" jawab Yuju
"Baiklah" kata Yuna

Yuju berjalan keluar kamar.
Tinggal Yuna sendiri dikamar itu.
Ia mengambil handphonenya dan mulai mengetik sesuatu disana

***
Suasana Rumah sakit yang tadinya tenang tiba-tiba terdengar jeritan-jeritan.
Yuju yang mendengarnya jadi bingung.
"Apa yang terjadi"
Yuju tidak mempedulikannya. Ia melanjutkannlangkahnya yang sempat terhenti.

Teriakan itu semakin lama semakin keras.
"Ahh.. heiii itu Jimin"
"Benar, itu Jimin"
"Jimin-ah.."
"Jimin, park Jimin"

Kleekkkk

Terdengar suara pintu dibuka.
Seseorang masuk ke ruangan itu dan menutupnya kembali.

"Eonnie, kau sudah selesai bicara dengan dokter?" Kata Yuna yang masih memainkan handphone nya.
Tidak mendapat jawaban Yuna langsung menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah pintu

"Haaa... Jimin oppa?" Kata Yuna reflek
"Bagaimana bisa.....?"
Belum sempat Yuna bicara, Jimin sudah menutup mulutnya dengan tangannya.

"Ssssttt..." Jimin memberi kode dengan jari telunjuk di depan bibirnya.

"Kumohon bantu aku kali ini, kalau mereka tau aku ada disini, mereka pasti akan membuat keributan disini" pinta Jimin.

Yuna hanya bisa mengangguk.
Ia masih shock dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia bertemu langsung dengan Jimin anggota BTS yang selama ini hanya bisa ia lihat dari kejauhan.

"Ngomong-ngomong, ada urusan apa oppa ke rumah sakit ini?" Tanya Yuna memecah keheningan.
"Ahh.. tadi ada kecelakaan kecil dijalan, jadi aku kesini." Jawab Jimin.

"Ahh. Ya. Apa kau baik-baik saja?"

"Tentu. Aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong apa kau kenal aku?"

"Tentu saja. Kau adalah Park Jimin anggota BTS, semua orang mengenalmu. Aku termasuk fansmu. Tapi aku lebih suka Jungkook oppa. Kekekee"

"Ah kalimatmu yang terakhir itu bikin telingaku sakit. Kekeke. Tapi apa kau yakin semua orang mengenalku"

"Ahh. Tentu saja semua mengenalmu, kecuali kakakku"

"Ahh benar, semua mengenalku kecuali kakakmu dan juga seseorang yang ku kenal"

In My Life ... YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang