Jimin dan Yuju telah sampai di gedung BigHit. Mereka berjalan bersama menyusuri lorong demi lorong. Hari ini mereka ada jadwal brifing untuk proyek iklan bersama.
Yuju masih dalam diamnya, berjalan menunduk tak semangat. Pikirannya masih kacau tentang apa yang terjadi pagi tadi.
Demikian dengan Jimin. Ia tak tau harus melakukan apa atau bertanya apa. Sungguh suasana yang tidak mengenakkan baginya.
Ia berhenti sejenak. Tak mungkin Yuju bisa fokus nanti. Tiba-tiba tangannya menggandeng tangan Yuju yang berjalan di belakangnya. Dibawanya Yuju lari menaiki tangga. Langkahnya menuju atap gedung.
Yuju kaget dengan hal itu.
"Yaa.. apa yang kau lakukan? Mau dibawa kemana aku?" Tanyanya sambil terus berlari."Sudah ikuti saja" jawab Jimin.
Mereka menaiki tangga yang berzig-zag itu dengan terus berlari.
Kini mereka telah sampai di atap.
Hooss hoosshh
Terdengar nafas mereka yang tersengal-sengal karena kecapekan berlari."Yaa.. hooss hosss ... kau mau membunuhku?" Ucap Yuju. Ia masih kesulitan mengatur nafas.
"Hmm.. hoosss hoosss.. apa kau suka?" Tanya Jimin balik.
"Yaa.. apa kau pantas tertawa seperti itu?"
"😀... kemarilah" ajak Jimin. Ia berjalan ke pinggir mendekati pagar atap.
Yuju mengikutinya dari belakang."Kenapa kau mengajakku kesini?" Tanya Yuju.
"Ahhh... ini tempat favoritku"
Jimin merentangkan kedua tangannya. Kedua matanya terpejam senyum tipis menghiasi wajahnya. Merasakan hembusan angin yang lembut menerjang tubuh mungilnya.
"Hmmm.. udara disini adalah selalu yang terbaik" ucapnya.Yuju hanya memandangi apa yang dilakukan Jimin. Mereka berdiri berdampingan menikmati pemandangan dari atap gedung.
"Apa kau sudah merasa nyaman?" Tanya Jimin.
"Apa maksudmu?" Tanya Yuju balik.
"Kulihat tadi kau sedang ada masalah. Apa kau baik-baik saja?"
Yuju tidak menjawab.
"Kau boleh cerita padaku" ucap Jimin.
Yuju masih tidak menjawab. Tak terasa tetesan air bening mengalir dari matanya. Mengingat hal itu hati Yuju masih sakit. Ia palingkan wajahnya membelakangi Jimin.
"Sebaiknya kita segera berkumpul dengan yang lain" ucapnya di tengah-tengah isak tangisnya.
"Gak mungkin aku membawamu kesana dalam keadaanmu yang seperti ini.
Tenangkan dulu hatimu disini. Aku akan meminjamkan tempatku padamu sejenak.
Aku pergi dulu"
Jimin berjalan pergi meninggalkan Yuju sendirian di atap.Yuju melanjutkan tangisnya.
***
"Manajer Kang" teriak Jimin dari arah belakang.
Manajer Kang menoleh.
"Ada apa?" Tanyanya."Bisa kau cari tau apa yang sedang terjadi di team balap mu?"
"Memangnya ada apa? Apa yang sedang terjadi?"
"Tidak.. hanya saja ini berkaitan dengan Yuju"
"Yuju? Kenapa?"
"Aku juga tidak tau tepatnya. Tapi sepertinya ini serius. Jadi bisa minta tolong anda cari tau"
"Kalau itu berkaitan Yuju, aku akan coba cari tau"
"Baiklah.. trimakasih manajer Kang. Tolong kabari aku segera"
"Baiklah"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Life ... You
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahan Tapi saya tidak menyesal dengan kesalahan itu Karna dalam hidupku, kamulah sejatinya untukku. - Jimin & Yuju-