Bogosiphda

851 96 19
                                    

Flashback

Di bandara.

Jimin berjalan melewati banyak orang yang berlalu lalang. Mereka tidak menyadari keberadaan seorang idol terkenal macam Jimin disana.

Dari kejauhan ia sudah bisa melihat sosok Jungkook yang tengah berdiri menunggu kedatangannya. Tangannya melambai sesaat setelah mata mereka saling bertemu.

Tangan Jimin merogoh saku celana dan mendapatkan handphonenya. Ia menghubungi seseorang.
"Ayah.." ucapnya setelah panggilan tersambung.
"Boleh aku minta sesuatu?"

"....."

"Temanku, dia sedang cedera engkel. Kurasa ayah bisa membantunya. Ia akan datang  segera, jadi tolonglah ayah" pinta Jimin

Tuan Park diam sejenak.
"Apa kau yakin aku bisa membantunya Jimin-ah?"

"Tentu. Aku percaya padamu, dokter Park Ji Hoon" jawab Jimin mantap.

"Hemmm baiklah" tuan Park menutup telponnya. Ia tersenyum senang.

"Sepertinya Jimin sudah mulai membuka hatinya untukku"
Batinnya.

Flashback end

***

Sabtu, Pukul 11.00 waktu Korea, di lapangan balap.

Sebuah motor balap melaju dengan cepat, melewati lintasan yang berliku. Sang pengendara dengan gesit dan lincah memainkan laju motornya.

Bagai seekor burung yang terbang bebas dan dengan ringan mengepakkan sayapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagai seekor burung yang terbang bebas dan dengan ringan mengepakkan sayapnya.

Ciiitttt

Motor berhenti. Seorang laki-laki dengan setelan jas rapi, menghampiri sang pembalap dengan menepukkan tangannya.

"Kontrol yang bagus sekali Ko Junhoe, dengan begini aku yakin tim kita bisa membawa pulang piala" ucapnya bangga.

Junhoe membuka helmnya, lalu turun.

"Seorang diri?" Tanyanya pendek.

Bukan tanpa alasan Junhoe bertanya seperti itu. Pasalnya, Yuju, rekan satu timnya, masih cedera dan harus istirahat beberapa minggu. Padahal kejuaraan balap akan dimulai sebentar lagi.

"Sepertinya memang aku harus mengawali musim ini tanpa rekan satu tim, manajer Kang" ucap Junhoe berjalan menuju bangku.

"Aku tau Junhoe-ya. Tapi Aku yakin kamu pasti bisa. Kau dan Yuju adalah pembalap terbaik yang pernah kami miliki" ujar manajer Kang mengikuti Junhoe duduk.

"Masalahnya bukan pada ku, tapi dia" Junhoe menenggak minumannya.

Manajer Kang berfikir sejenak.
"Maksudmu Yuju? Kenapa?"

"Bukankah dia sangat menginginkan ini. Aku tidak yakin apa dia bisa menerima kalo  tidak berpartisipasi di perlombaan pertama musim ini" jelas Junhoe.

In My Life ... YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang