Prolog

921 36 3
                                    

Gadis itu mengigil kedinginan sudah hampir 3 jam ia menunggu di belakang sekolahnya. Tepatnya di bawah pohon minisium di sisi pintu penghubung antara SD-nya dan SMA tempat pria remaja yang sedang ia tunggu bersekolah.

El telah menjadi idola Lizy sejak pertemuan mereka 1 tahun yang lalu. Kakak idaman yang selalu menyayanginya hari ini mereka ada janji untuk pergi main di taman kota tapi El tak muncul. Kepala Lizy mulai pening usianya baru 9 tahun dan air hujan tak pernah bersahabat dengannya. Perut gadis kecil itu juga lapar.

"Bunda..., "ia teringat ibunya yang pasti akan khawatir mencarinya tapi bagaimana? tidak ada yang tau tempat ini karna pintu penghubung telah lama di tutup oleh pihak sekolah.

     Teman teman dan gurunya juga pasti telah pulang. Sementara sekarang untuk berjalan pun Lizy tak sanggup ia telah terjatuh rok merahnya kotor terkena lumpur.

Hujan masih mengguyur samar samar ia mengingat kata kata El untuknya "kamu itu orang terpenting untuk Mas Zy trimakasih mau jadi teman Mas."
"Mas janji kita akan selalu bareng bareng."

Lizy tak kuat lagi. Ia ingin tidur.

"Mas El, Lizy benci Mas El".......



Baru prolog pendek ya.... vote n comments

Jang Nara

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang