6.Perang

373 18 2
                                    

Up lagi semoga ada yang baca tulisan ini mesti cuma satu orang vote n comment.... Cast untuk Lizy dan Nilam

     

         Tepat dua hari satu malam Elang tiba kembali ke apartemennya. Tubuhnya terasa kebas. Tangannya kaku karena terlalu lama mencengkam setir, Lizy benar-benar sukses menyiksanya. Gadis itu membuat permintaan-permintaan konyol sepanjang perjalan mereka yang membuat jarak waktu tempuh Blitar ke Bali menjadi dua kali lipat lamanya.

   Gadis itu memaksa berhenti di semua pom bensin besar yang mereka lewati. Bayangkan ia ingin bakso isi telur di Probolinggo tentu saja Elang menolak ia sama sekali tak tau kota itu bagaimana ia bisa tau letak penjual bakso dengan isi telur puyuh disana. Tapi Lizy mengancam akan meloncat dari mobil kalau ia tak menurutinya. Elang mengalah akhirnya ia harus memilih jalur memutar lebih jauh. Ditambah lagi gadis itu kekeh minta tape ketan di Bondowoso yang notabene dipenuhi dengan tape singkong. Dengan berdebatan yang berujung ancaman Lizy untuk kembali pulang ke Blitar naik bis akhirnya Elang mengalah kembali mencari permintaan aneh Lizy dengan jalan memutar. Terakhir gadis itu ingin menunggu matahari terbenam di pelabuhan yang langsung di tolak Elang ia bahkan harus memanggil seorang sopir menjemput mereka di Gilimanuk karena badannya yang sudah tak kuat menyetir. Itulah alasan kenapa sekarang gadis itu mengekorinya masuk apartement dengan wajah kesal.

      Lizy mengamati apartement yang baru ia masuki, ia mengingat ini ada di lantai 20. Dan jangan tanya bagaimana indahnya tempat tinggal Elang ini. Saat pertama ia masuk cat dari apartement ini sudah menyita pandangannya berwarna gold dan putih ruang tamu demgan satu set sofa berwarna putih gading. Ia mengamati atas tempatnya berpijak di penuhi dengan lampu lampu yang indah dan akan otomatis nyala di bagian ruang tamu saat ada orang masuk. Bahkan di rumahnya yang luas lampunya tak sebanyak ini. Di ruang tengah terdapat sofa panjang yang terlihat nyaman dengan karpet tebal dan tv yang entah berapa inci karena layarnya sangat besar. Lengkap dengan hiasan-hiasan yang menambah bagus ruangan itu. Lizy pasti akan betah disini tidak terlalu panas seperti saat di luar tadi. Terlihat baru saja dibersihkan bau wangi pengharum ruangan masih tercium.

     Di ujung ruangan ada meja makan dengan enam kursi. Sebuah meja makan modern dengan warna hitam dan putih sama seperti warna yang mendominasi dapur yang berdekatan dengan meja makan itu. Dapur dengan lemari es tiga pintu sebesar lemari baju di rumahnya. Dapurnya sangat bersih dan bagus dengan meja bar tinggi di depan dapur sebanyak tiga buah. Dapurnya tidak terlalu lebar tapi sangat cantik dalam memilih warna tembok dan keramiknya. Di sisi ruangan itu ada pintu kaca yang menghubungkan dengan kolam renang private yang benar benar indah karena langsung terhubung dengan pembatas dari kaca sehinggq kita bisa melihqt pemandangan kota.

"Bey...,"Panggilan Elang menyentak lamunan Lizt, ia mengikuti pria yang terlihat lelah itu masuk ke sebuah kamar karena Elang menunjukan isyarat agar Lizy mengikutinya. Dan kambali Lizy merasa kagum. Elang membuka gorden yang langsung menghubungkannya dengan tembok kaca yang luas dari situ ia bisa melihat pantai dari lantai 20. Ia baru sadar apartement Elang berada dekat dengan pantai. Interiornya pun sangat bagus dengan ranjang king size tv vlat besar lengkap dengan dvd dan home teaternya. "Kamar aku mana?,"Lizy tau ini bukan kamarnya karena cat dan seprai bergaya maskulin.

  Elang tak menjawab ia langsung tidur tengkurap diatas ranjang sungguh ini pertama kalinya ia begitu merindukan ranjangnya seperti ini. Ia kelelahan.

"Kak."

"Iya bey," Elang bangun saat Lizy dengan sengaja melempar kopernya tepat di sebelah ia berbaring tentu saat membuat Elang hampir memaki dengan kasar.

"Kamu mandi aja dulu nanti aku bantuin masukin baju kamu sekarang aku istirahat dulu ya, " kata Elang.

"Aku mau lihat pantai kak."

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang