Elang menutup ponselnya dan kembali menghampiri Maya. Hari ini ia makan siang bersama sekertarisnya Maya dan suaminya Pram. Rencananya Nanta akan ikut tapi sahabatnya itu masih sibuk menunggui Nilam di rumah sakit.Maya, Pram, Nanta dan Elang memang berteman sejak SMA dulu. Maya dan Pram terjerat dalam friendzone akut dan memutuskan untuk menikah, sementara ia dan Nanta ya begini begini aja Elang kebelet kawin ama cinta masa lalunya ke anak SD. Sementara Nanta terus berpetualang berpindah-pindah wanita.
"Kenapa?, "tanya Maya saat melihat Elang menghampirinya yang sedang memilih susu untuk ibu hamil.
"Apa?".
"Wajah lo lesu gitu."
Elang seperti biasa hanya mengangkat bahunya.
"Lizy lagi? Kenapa? Penasaran banget gue ama dia yang bisa bikin lo kalang kabut gini, "kata Maya.
"Nanti gue kenalin, sejak kemarin dia marah terus nggak tau kenapa. Ponselnya dimatiin gue ngomong aja harus pakek ponselnya pak Karman."
"Bosen kali ama lo, muka lo udah semakin tua, apalagi dia sekarang udah lama di sini mungkin dapat gebetan baru kan biasa anak-anak kuliah punya gebetan satu kampis, "Maya tertawa melihat wajah gusar Elang sahabatnya ini benar-benar dibuat nggak berdaya sama Lizy. Biasanya dia orang paling acuh dan tenang.
"Lagi nganterin istrinya belanja ya om, "seorang gadis menghampiri Elang membuat Maya ikut menoleh. Maya tau benar kalimat gadis itu terdengar marah. Wajahnya pun seperti hendak menangis.
"Bey kamu...,"Elang terkejut tak menyangka Lizy ada tepat dibelakangnya dan apa katanya tadi. Istri?
"Kenapa? Kaget aku bisa di sini?,"tanya Lizy.
"Bukannya kamu..... "
"Allah tu sayang sama cewek teraniaya kaya aku, Dia nunjukin gimana buruknya kakak, udah istrinya mau brojol juga masih aja..."
"Ehh, "Elang makin kebingungan.
"Ah eh ah eh.... Kakak pikir aku kaya cewek menye-menye yang akan nangis dan kabur? Nggak aku banget ya... Lizy bakal bikin kakak....,"
"Sayang....., "suara dari Pram memotong kalimat panjang dan absurt Lizy. Kata-kata Lizy yang membuat Maya tak bisa menahan tawa. Ia baru mengerti sekarang bagaimana Elang bisa kalah dari lizy.
Lizy terkejut karena melihat Pram dengan santai memeluk Maya di depan Elang, "Astaga.... Apa mungkin mbak cantik ini poliandri? Trus yang di perut itu anaknya siapa? " pikiran Lizy makin aneh.
"Pak pram, "kata Lizy ia tau benar kalau pak Pramana adalah salah satu dosen "hot" nya di kampus, pria hitam manis dengan bentuk tubuh aduhai memukai itu adalah dosen bahasa Jepang.
Pram tersenyum ke arah Lizy ia tau mahasiswanya ini adalah tunangan sahabatnya. Karena sejak Lizy masuk kuliah kerjaannya bukan hanya jadi dosen tapi bertambah jadi mata-mata Elang, sahabatnya itu bahkan menelponnya lebih dari tiga kali dalam sehari.
"Ini Maya, istri saya. Kamu belum tau ya? Maya ini sekertaris tunangan kamu, "kata Pram yang membuat Lizy shock.
"Kita makan aja dulu, ayo bey kita ngobrol sambil makan siang, " Elang menggiring Lizy ke sebuah restaurant seafood di ikuti Maya dan Pram.
Mendengar cerita mereka membuat muka Lizy memerah. Malu tingkat akuttttt... Mana dia bertolak pinggang sok-sokan nglabrak Elang dan Maya tadi, bertingkah seolah ia istri tua yang tersakiti karena suaminya main gila sama perempuan lain. Ia sudah berulang kali minta maaf ke Maya yang sejak mereka mulai bercerita wanita hamil itu trus tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Cepat Saji" Relationship
RomanceElizabeth ningrum jatmiko 18 tahun.. Gadis biasa dari kota kecil tak pernah menyadari kecantikan yang ia miliki, polos sederhana dan apa adanya. Sangat berisik tak mudah menyerah ceria dan kadang sedikit menyebalkan. Bagaimana bila ia harus di jod...