5.SESAK NAFAS

467 25 2
                                    

Up lagi sadar kalau ada pembaca setia "cepat saji" relationship mesti cuma satu orang tapi dia rutin ngasih vote... Di tunggu comentnya ya ... Happy reading



"Anak gadis ibu cantik lo nak, coba main dulu ke rumah."

      Itu adalah kata-kata sama yang di dengar Lizy sekian kalinya dari mulut yang berbeda. Lihatlah sekarang ia terlihat seperti orang asing di antara orang-orang yang biasanya mengajaknya ngobrol setiap hari. Mereka lupa dengannya dalam waktu sekejap setelah melihat muka ganteng bin hensem milik si dewa mata abu abu "Elang".

     Dari sejak ia datang nggak ada yang nanyain " Elang itu siapa? " juga nggak ada yang nanyain "dia calon kamu ya?"

      Bukannya Lizy berharap tapi nggak ada satupun yang ngeh kalau pria tampan yang mereka kerubungi itu calon tunangannya. Malah banyak dari mereka yang menebak bahwa Elang tu bule yang mau jadi investor di pabrik kerupuk gadung ibunya. Dan Lizy di sini dianggap kacung yang nganterin Elang untuk liat-liat hell no .... Segitu nggak pantesnya ya dia bersanding sama bangsawan?

     Dari tadi ia membiarkan saja beberapa orang meraba-raba badan Elang bahkan ada yang meraba dada pria itu yang bidang dan lebar. Dasar ibu-ibu, suaminya yang baru pulang dari sawah aja belum tentu di raba-raba kaya gitu.

      Lizy kesal satengah mati bukan hanya keluarganya bahkan orang-orang yang sudah ia kenal sejak kecil mengkhianatinya dalam sekejap.

    Elang terlihat memberi kode untuk menolongnya dari tarikan para wanita-wanita haus bule itu yang sekarang malah menariknya ke tukang cendol yang mangkal depan pabrik. Lizy tak peduli lagi biar itu jadi pelajaran buat Elang siapa suruh sok jadi tukang atur maksa-maksa ikut segala.

"Mas arip, " Lizy menghampiri sopir ayahnya yang biasa mengirim bahan mentah ke pabrik.

"Iya mbak,"pria beranak dua itu menjawab panggilan anak juragannya itu.

"Ke rumah dulu kan?."

"Iya mau ambil uang bensin."

"Bareng ya?."

"Mas bulenya gimana?."

"Biarin aja tar kan pulang pakek motor."

      Arip akhirnya membantu Lizy menaikan bawaannya dan menjalankan mobil pick up ke rumah kediaman pak Jatmiko.

           *    *****************    *

     Lizy menjadi malas saat melihat ayahnya ada di dapur sedang minum kopi di meja makan yang ada di tengah dapur. "Lho Elangnya mana? Kata Revan dia pergi sama kamu?," tanya bunda.

   Lizy mendengus kesal,"tanyain dulu kek anaknya yang kecapekan ini langsung aja nanyain si Om burung abu-abu."

       Lizy maju ke arah cucian piring mengeluarkan wadah-wadah kotor dari tas besarnya. Bundanya memilih diam sejak pertengkaran Lizy dengan ayahnya kemarin, ia tau putrinya benar-benar tertekan.

"Lizy.... " Jatmiko mencoba untuk memperbaiki keadaan ia tak ingin putrinya itu terus menerus salah faham padanya.

"Iya," Lizy menjawab dengan enggan tanpa menoleh.

"Duduk disini sebentar! ayah mau ngomong."

   Lizy menurut, mesti ia sedang kesal, Lizy tak bisa mengabaikan begitu saja perkataan Ayahnya. Ia duduk di depan ayahnya diikuti bundanya yang duduk di samping suaminya.

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang