12. Lagi Sayang-sayangnya

326 22 0
                                    

     Setelah kejadian kemarin Lizy benar-benar memperhatikan Elang, yang tentu saja membuat pria itu senang. Lizy tak lagi memikirkan tentang cewek GEEnderuwo yang ngejar-ngejar Elang. Lizy lah yang tunangan Elang jadi kalau ada yang harus menyingkir pastinya bukan dia.

    Ia juga tak mau ambil pusing tentang kedudukan Elang dan dia. Ia harus nyakinin sejak ia menerima perjodohan ini ia harus sadar tentang perbedaan usia mereka, perbedaan cara fikir, berbedaan sifat, juga perbedaan status sosial. Lizy harus tahu itu.

       Malam ini Lizy maksa mereka pergi dengan motor dan jalan-jalan ke Denpasar. Seperti biasa Elang hanya bisa menurut. Ia mengajak Lizy makan di restauran Jepang yang ada di salah satu mall. Lizy sejak masuk sudah tak nyaman, dan akhirnya ia menarik Elang untuk keluar sebelum mereka sempat pesan. Ia menarik Elang ke arah depan Mall. Di situ ada banyak pedagang makanan dengan tempat makan lesehan sederhana.

"Kakak mau apa? "

"Ehhm terserah kamu, "kata Elang dengan aneh ia akhirnya duduk di salah satu lesehan.

"Lizy mau shomay, kakak mau bebek goreng?," tanya Lizy.

"Terserah kamu lah bey."

      Sepeninggal Lizy, Elang mengamati tempat ia duduk, terlihat bersih tapi sangat sederhana. Ia mungkin pernah membeli makanan di pedagang pinggir jalan seperti ini, tapi ia tak pernah makan ditempat, seringnya ia memilih makan di dalam mobil.

Elang tersenyum saat Lizy duduk di sampingnya.

"Lizy kan minta makanan enak, bukannya mahal,"kata Lizy.

"Aku kira kamu mau makanan Jepang, kemarin kamu bilang pingin makanan Korea juga kan?."

"Aku udah nyoba sama Nilam, tapi nggak enak, makannya kapok mau makan shomay aja, "kata Lizy yang membuat Elang tertawa.

      Tak lama pesanan mereka dateng. "Aku tanya Nilam katanya bebek gorengnya disini enak banget. Enak nggak kak?,"kata Lizy.

"Enak, kamu mau? ", tanya Elang.

      Lizy tersenyum malu mendekat ke arah Elang untuk berbisik "Kakak tau nggak kenapa aku pesennya nggak sama, biar bisa ngerasain juga bebeknya soalnya aku pingin shomay juga."

"Astaga bey... Kamu mau aku pesenin lagi? "

"Nggak ahh kakak pikir aku cewek apaan makan dua porsi di malam hari."

    Elang tertawa, biasanya saja Lizy selalu makan sebelum tidur.

"Ehh tapi kalau gado-gado boleh ya kak, kan sayur yang nggak pakek lontong."

Elang menahan tawa "pesen aja yang kamu mau kalau nggak habis aku yang habisin? "

"Bener?? "

"Ya bey."

     Usai makan mereka menuju taman kota, ini bukan malam minggu jadi taman tidak begitu ramai tapi di tengah taman tetap ada pertunjukan air mancur. Mereka duduk di sebuah bangku panjang pinggir taman sambil melihat air mancur.

    Lizy diam saat Elang mengenggam tangannya. "Kamu seneng disini?," tanya Elang.

"Seneng."

"Aku udah nurutin mau kamu jadi jangan lagi naik motor sama Nilam."

"Iya kak... Ehh itu bukannya kak Nanta ama Nilam, " Lizy menunjuk ke arah depan, dua orang yang terlihat seperti pasangan sedang bertengkar. Si perempuan risih dan terlihat kesal, si pria cuma cengar-cengir aja.

"Ngapain mereka? " kata Elang.

"Kita samperin!! Kakak tahu nggak kenapa Nilam kesel banget sama kak Nanta?  Soalnya dulu pas SMA Nilam selalu liat kak Nanta ciuman di lift sama cewek yang berbeda."

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang