21.Real couple

269 18 0
                                    

Kali ini bakal banyak bahas Nilam dan Nanta dulu ya... Dua orang yang mungkin juga bisa jadi couple hehhehe.. Banyak typo... Comment and vote ya... Happy reading....

                 #     #######      #

     Nilam belum siuman saat dokter telah pergi setelah selesai memasang infus dan memberi resep. Lizy menatap sahabatnya itu prihatin dokter bilang Nilam punya mag akut, dia pingsan karena kelelahan.

     Lizy mengelus kening Nilam yang membiru, Lizy merasa tak berguna. Selama ini ia terus-menerus memaksa Nilam menjadi pendengar untuk cerita menye-menye Lizy tanpa menyadari Nilam punya masalah yang berat juga. Nilam merasa bersalah kenapa ia mengetahui jahatnya ipar Nilam saat Nilam sudah terluka.

"Nilam pasti baik-baik aja kok, "kata Elang mengelus lengan Lizy.

     Keduanya menatap ke arah pintu masuk kamar Elang. Nanta datang dari membeli obat yang diresepin dokter.

"Belum siuman? "tanyanya.

Lizy menggeleng "kak Nanta kok tumben nggak bareng Nilam biasanya nempel trus kaya lintah,"tanya Lizy.

"Kita berantem, "kata Nanta yang dijawab dengan pelototan Lizy.

"Berantem kenapa?, "Elang mendahului bertanya sebelum Lizy mencak-mencak.

"Gue nanyain perasaan dia terus menerus mungkin dia sebel, trus kemarin mantan aku si Linda nyusulin kita ke Bandung, jadinya Nilam tambah marah lagi ke aku,"kata Nanta.

"Linda yang dadanya besar itu, "Elang tak sadar dengan ucapannya lizy langsung berdiri dan mengusir keduanya buat keluar.

"Dasar cowok pikirannya mesum mulu. Dan kak Nanta, siapa yang ijinin kakak deketin Nilam sampai matipun Lizy nggak rela kakak deketin Nilam. Bilangnya tobat, tobat apaan!, "kata Lizy.

"Tu ta, dengerin, "kata Elang, berusaha membela Lizy agar tunangannya itu tak marah juga padanya.

"Kamu juga ya by, sama cewek yang diinget cuma dadanya gede aja, tu ajarin temen kamu nggak usah deh PHP in sahabat aku, awas ya kalau Nilam jadi suka kak Nanta, kak Nanta bakal ngrasain balas dendam aku, "Lizy menutup pintu kamar dengan keras.

"Lo sih lang pakek bilang bentuk dada pula, udah tahu Lizy galaknya kaya singa mau beranak, "kata Nanta ia mengacak rambutnya frustasi lalu duduk di bar dapur diikuti Elang.

"Salah lo juga pakek nyebut mantan segala, "kata Elang. "Lo mau kopi, "lanjut Elang, ia juga iba sekali melihat sahabatnya, terlihat sekali Nanta sedang banyak pikiran. Apa mungkin sahabatnya itu benar-benar jatuh cinta pada Nilam.

"Boleh, "jawab Nanta.

"Lo beneran suka ke Nilam, "tanya Elang sambil membuat kopi untuk mereka.

"Menurut lo? Lo kan ahlinya cinta sejati,"jawab Nanta.

"Kalau nggak yakin mendingan lo mundur aja, "kata Elang.

"Kenapa? ,emang lo pikir yang bisa jatuh cinta cuma lo doang, "Nanta tak terima.

"Nilam itu beda sama cewek-cewek yang lo kencani, sekali lo bikin Nilam sakit, lo bakal hancurin dia. Gue juga nggak mau jadi tameng lo dari Lizy, "kata Elang.

"Lo begitu banget sih ke gue,"kqta Nanta dengan wajah putus asa,"Awalnya sih gue pikir gue juga cuma penasaran sama Nilam tapi makin kesini gue nyaman. Nggak dapet apa-apa dari dia, tapi cuma berdekatan aja bikin gue seneng. Mana dada gue sesek dan muka panas tiap cuma berdua ma dia, "cerita Nanta.

      Elang menatap sahabatnya aneh, apa dia saat jatuh cinta ke Lizy juga ngomong menjijikan macam Nanta begini. Elang sadar ia lebih parah, segala kata-kata yang nggak banget buat dia, udah Elang keluarin buat Lizy. Nanta dan Pram dulu pasti sepet banget dengerin curhatannya yang selalu Lizy, Lizy dan Lizy.

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang