22.Saksinya nasi goreng ya by?

271 15 0
                                    

Karena si labil Lizy dan bandot ganteng yang ngaku labil juga sekarang udah jadi pasangan cetar kayaknya rate cerita dewasa di story ini bahkan mode on ya... Biarpun nggak sevulgar "bukan pandawa" cerita aku yang satunya itu... Tapi disini mungkin rate dewasanya cuma digunain buat interaksi mesum kedua belah pihak. Maklum aja si babang Elang kan burung mesum yang mendekati masa puber kedua jadi "eman" banget kalau kedewasaannya nggak digunain hehehhe... Apalagi Lizy yang pasrah aja mau dipanggang bolak balik sama bang Elang..... Enjoy ya.. Banyak typo tapi tetep baca ya..... Cekidot...

       
          Elang terkejut setengah mati saat hendak berangkat ke kampus untuk menjemput Lizy, Nanta ada di depan pintu rumahnya dlosoran di lantai dengan kondisi yang nggak banget. Memakai pakaian olahraga di siang bolong dan keringet bercucuran.

"Ta lo ngapain, "Elang menyenggol tubuh Nanta mengunakan ujung sepatu kinclongnya, seperti jijik takut-takut kalau sahabatnya itu terkena virus ebola. Ia pulang kerumah untuk mengganti pakaian kerjanya karena ia dan Lizy berniat pergi nonton setelah Elang menjemput Lizy ke kampus.

"Gue ikut dong, "kata Nanta.

"Kemana? "

"Mau jemput Lizy kan, ikut ya, "Nanta berdiri lalu memegang tangan Elang memohon pada sahabatnya itu membuat Elang bergidik.

"Gue janji nggak nyusahin, "kata Nanta.

"Ya udah, "Elang berjalan terlebih dahulu, tak tega juga melihat Nanta kacau seperti ini.

"Lo kenapa? "itu kalimat pertama yang ditanyakan Elang saat Nanta mulai duduk disebelahnya saat ia mulai melajukan mobilnya keluar dari basemant.

"Gue mau ketemu Nilam, "kata Nanta.

"Bukannya dia kerja di lo, ngapain susah-susah ke kampus, "kata Elang.

"Dia udah satu minggu nggak kerja, "kata Nanta.

"Kenapa? Lo kan bisa ngubungin dia, "tanya Elang.

"Nomer gue di blokir, "kata Nanta.

"Masih marah soal Linda, bukannya kemaren dah baikan, "tanya Elang.

"Gue nidurin dia."

"ciit......, "Elang menghentikan mobilnya mendadak untung tidak ada mobil lain dibelakang mobilnya.

"Anjrit... Lo mau gue mati?,"Nanta memaki, tega sekali sahabatnya ini. Ia sudah jadi zombie gara-gara patah hati sekarang Elang ingin membunuhnya.

"Lo merkosa Nilam?,"kalimat terus terang Elang karena ia tahu nilam tak akan mau begitu saja melakukan "hal" intim itu dengan Nanta.

"Gila lo ya, gue nggak akan cari dia kalau gue perkosa dia. Gue juga bingung malam itu baik-baik aja. Dia bahkan pergi sebelum gue bangun, ahhhh gue bener kena tulah Lo ni, baru kali ini gue kalang kabut ditinggal cewek, "kata Nanta.

      Elang melanjutkan menyetir tapi terus memperhatikan Nanta yang memang terlihat sangat tertekan.

"Nilam itu berbeda mungkin ia terkejut aja, "kata Elang, ia ingin memaki sahabatnya itu karena membayangkan bila tunangannya tahu ia juga akan kena imbasnya. Tapi melihat betapa kacaunya Nanta, Elang mengurungkan niatnya.

"Gue nggak bisa kehilangan Nilam,"kata Nanta.

Elang menghembuskan nafasnya "Lo kenapa sih ceroboh banget. Lizy bakal bunuh lo, kalau dia tahu lo nidurin sahabatnya."

"Mana gue tahu, waktu itu kita kebawa suasana."

      Elang menggelengkan kepalanya, kenapa bukan dia saja yang kebawa suasana. Pengendalian Lizy sangat baik mereka bahkan sudah dalam tahap tidur satu ranjang tapi selalu berakhir dengan Elang yang mandi air dingin.

"Cepat Saji" Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang